Info Kota Kupang

Situasi Belum Kondusif, Begini Kebijakan Pemkot Kupang terkait Pendidikan dan Keramaian Akhir Tahun

HANYA menghitung hari, tahun 2020 akan segera berakhir. Kita akan memasuki tahun 2021 yang penuh tanda tanya. Hal ini dikarenakan p

Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Situasi Belum Kondusif, Begini Kebijakan Pemkot Kupang terkait Pendidikan dan Keramaian Akhir Tahun
pk/yen
COFFE EVENING -- Coffee Evening Pemerintah Kota dengan Media Desk Kota, terkait Evaluasi Capaian Pembangunan Kota Kupang dan Rencana Pembangunan pada 2021, di Suba Suka Paradise, Selasa (22/12).

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Ferry Ndoen

POS KUPANG.COM --HANYA menghitung hari, tahun 2020 akan segera berakhir. Kita akan memasuki tahun 2021 yang penuh tanda tanya. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 hingga saat ini masih juga belum menujukkan tanda-tanda akan mereda. 

Bahkan, saat ini sudah muncul varian jenis baru Covid-19 di wilayah Inggris dan sudah mulai menyebar di sejumlah negera tetangga di Eropa. Bahkan sejumlah kota di wilayah Eropa pun mulai melakukan penutupan wilayah perkotaan, seperti Inggris,  Jerman, Perancis.

 
Dan Informasi yang diperoleh, negara tetangga kita Singapura sudah dimasuki varian baru Covid yang tingkat penyebarannya jauh lebih agresif dibandingkan dengan pandemi covid yang sedang ditangani sejumlah negara termasuk di Indonesia.

Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian khusus pemerintah untuk mengantisipasi lebih jauh segala kemungkinan yang akan terjadi jika virus ini masuk ke Indonesia.

Lalu bagimana dengan sepek pendidikan yang sudah  sekian lama bahkan hampir setahun 'stagnan'  dan belum berjalan efektif terkait pandemi covid?

Lalu bagaimana sikap Pemerintah Kota Kupang terkait kebijakan untuk mengantisipasi dan mengelimir pandemi Covid-19 di wilayah Kupang Kota KASIH pada tahun 2021, khususnya dari aspek pendidikan?

Semua acuan Kebijakan tentu mendegar arahan dan kebijakan umum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bersama menteri terkait.

AYo kita simak bersama penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Drs. Dimuliahi Djami, MPd  terkait kebijakan Pemkot Kupang dalam meminimalsir pandemi Covid-19 di wilayah Kota Kupang.

 
Januari 2021 Tak Wajib Tatap Muka, Dinas Pendidikan Pentingkan Anak Sehat dan Selamat dari Covid 

 Empat menteri sudah memberikan rekomendasi bahwa bisa melaksanakan tatap muka di sekolah karena begitu banyak orangtua yang berteriak kalau tidak sanggup lagi anaknya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh dari rumah. Bukan saja di kota Kupang tapi seantero dunia, termasuk di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, Jumat (11/12), menyampaikan SK empat menteri hanya memberi ruang untuk boleh tatap muka tetapi tetap harus ada persetujuan orangtua terlebih pemerintah setempat.

Kalau ada 400 siswa di satu sekolah dan ada 300 orang tua yang menyatakan tidak setuju maka 300 itu akam dilaksanakan sistem daring. Jadi SK empat menteri bukan diharuskan bersekolah.

Jadi sebenarnya diberikan izin hanya pada daerah yang berzona kuning dan hijau. Tapi bila pemerintah dan orangtua setuju boleh tapi resiko cukup berat  maka Dinas membentuk tim covid dan tim covid di sekolah-sekolah untuk melihat seberapa jauh kesiapan sekolah dan berapa banyak orangtua yang setuju ke sekolah.

"Orangtua tidak hanya melepas anaknya lalu jalan, tapi harus ada pernyataan bahwa mereka harus mengantar dan menjemput. Anak sekolah cukup empat pelajaran saja dan satu hari yang masuk 25 persen. Jadi tatap muka paling banyak dua atau tiga kali dalam seminggu," tuturnya.

Ia mengatakan dinas selain tim turun lapangan untuk mengecek tetapi pernyataan dan persetujuan harus masuk ke laman Dapodik, baru boleh melakukan tatap muka. Kalau tidak tetap harus laksanakan pendidikan jarak jauh. 

"Jadi perlu ada persetujuan daerah setempat, kota Kupang setelah memberi daftar isian mengatur sesuai Prokes, sekolah bersurat lalu dicek persiapan kalau belum siap belum direkomendasikan tatap muka tetap PJJ. Karena pilihannya adalah sehat, pilih anak pintar mati atau anak bodoh sehat. Kami pilih yang kedua, anak-anak tetap sehat. Pemerintah sangat hati-hati soal ini karena ketika ada yang terpapar dan meninggal maka akan menjadi masalah.

Oleh karena itu diperlukan pernyataan orangtua disertai materai 6000. Cerdas itu penting tapi keselamatan lebih pentinh. Hari ini kita terlambat mencerdaskan anak bangsa tapi masih ada waktu untuk selamat," tuturnya.

Kembali dijelaskannya, timnya akan turun ke sekolah-sekolah dengan empat kategori sangat siap, siap, kurang siap dan tidak siap. Sekolah yang sangat siap akan pertama dibuka dan yang siap akan melengkapi kekurangan. 

Dikatakannya, SK empat menteri diturunkan menjadi pedoman dinas pendidikan untuk terapkan di sekolah sekolah.  Pedoman ini sudah ada dan dikeluarkan, sementara dilakukan sosalisasi. 

"Kami juga sudah lakukan rapat termasuk plan dan kesehatan meski tidak hadir tapi ibu dokter dan tim dukung kita, kepala sekolah dan juga ombudsman. Kami juga siap bekerja sama dengan tim covid-19 do kelurahan," ujarnya.

Lalu bagaimana kondisi terkini Kota Kupang di  malam hari? yuk kita simak pantauan langsung di lapangan serta kebijakan Pemkot Kupang  untuk meminimalisir penyebaran pandemi covid-19 ?

Berikut kita ikuti penjelasan Wakil Walikota Kupang, dr.  Herman Man, terkait situasi pada akhir dan awal tahun 2021

 Jumlah kasus covid-19 di Kota Kupang 853 kasus. Target Pemerintah Kota Kupang kasus covid-19 tidak boleh sampai 1000. Oleh karena itu pemerintah perlu kerja keras untuk menangani ini.

"Besok ada edaran yang sangat spesifik. Mulai 24 Desember pukul 12.00 Wita sampai 26 Desember pukul 12.00 Wita seluruh mall, toko moderen ditutup, kecuali pasar tradisional dan kios-kios dengan pengawasan yang ketat," tegas Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man dalam Coffee Evening Pemerintah Kota dengan Media Desk Kota, terkait Evaluasi Capaian Pembangunan Kota Kupang dan Rencana Pembangunan pada 2021, Suba Suka Paradise, Selasa (22/12).

Tempat ini ditutup, kata Herman, karena semua akan berkonsentrasi pada ibadah di gereja dan rumah.
"Kita mau tes apakah dengan melakukan ini kasus bertahan atau menurun," ujarnya.

Pada tanggal yang sama juga, lanjutnya, tempat hiburan pun ditutup. Pada 31 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021 sampai pukul 12.00 Wita mall dan toko-toko ditutup, kecuali tempat hiburan dalam pengawasan. Pol PP akan mengawasi tempat hiburan. 

Pada 24 sampai 2 Januari sesuai larangan maka tidak ada perayaan Pesta. "Jika dengan ini memang bertahan turun maka pola itu akan kita pakai, bukan lack down tapi karena kota sudan berbahaya," katanya.

Saat ini, berdasarkan grafik Dinas Kesehatan yang terkontaminasi positif Covid-19 pada umur 19 sampai 50 tahun. Menurut statistik itu tidak benar karena yang benar di atas 60 tahun, tapi dari grafik menunjukkan generasi muda terbanyak. Karena mereka tidak disiplin, merasa kuat, lebih banyak mete, minum dan berkeliaran.

Terkait vaksin, kata Herman, belum mendapatkan petunjun teknis. Tapi bila vaksin tiba maka seluruh tenaga medis akan divaksinasi terlebih dahulu agar masyarakat tidak merasa cemas. Kemudian diikuti para pimpinan. 

Ia juga menyampaikan terkait penanganan stunting di kota Kupang. Agar dari persentase 22,2 persen bisa dibawah 10 persen. 

Untuk diketahui stunting di kota Kupang tahun 2020, 2578 sedangkan pada 2019, 3892. Sedangkan gizi buruk 2019  353 dan pada 2020, 984. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferry Ndoen/Yeni Rachmawati).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved