Khazanah Islam

BACAAN Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, 28-30 Desember 2020

Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan pada 13, 14, 15 Jumadil Awal 1442 Hijriyah atau 28, 29, 30 Desember 2020.

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com
Puasa Senin Kamis 

Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

* Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.

* Lebih dianjurkan ketika tidak bepergian

dijelaskan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

* Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah

13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Melansir Tribunnews.com dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved