Berita Sumba Barat Daya
Ikut Misa, Umat Paroki Tambolaka, SBD Wajib Cuci Tangan Dan Ukur Suhu Badan, Simak INFO
Umat Paroki Tambolaka, Sumba Barat Daya dengan penuh kesadarannya mengikuti arahan panitia mencuci tangan, mengukur suhu badan dan wajib memakai maske
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM/TAMBOLAKA---Umat Paroki Tambolaka, Sumba Barat Daya dengan penuh kesadarannya mengikuti arahan panitia mencuci tangan, mengukur suhu badan dan wajib memakai masker sesaat sebelum masuk ke dalam gedung gereja mengikuti perayaan ekaristi baik pada misa malam natal maupun misa natal 25 Desember 2020.
Terhadap umat yang tidak mengenakan masker, panitia menyediakan masker dan membagikan masker secara gratis kepada umat tersebut. Pengaturan kursi antar umat cukup jarak menyesuaikan arahan protokol kesehatan.
Seperti disaksikan POS-KUPANG.COM pada misa malam natal 24 Desember 2020 dan misa natal 25 Desember 2020, suasana misa berlangsung sepih dan sederhana, tidak seramai seperti sebelumnya. Umat yang datang mengikuti misa secara bergilir sesuai lingkungan masing-masing yakni misa pertama l pukul 17.00 wita dan misa II pukul 19.30 wita. Kondisi yang sama terjadi pada misa natal I pukul 6 30 wita dan misa II pukul 8.30 wita. Tidak nampak pula umat bersalam-salam berupa jabat tangan ataupun cium hidung. Setelah misa, umat langsung pulang ke rumah masing-masing.
Pastor Agustinus Malo yang memimpin misa ke II malam natal dalam kotbahnya mengatakan, perayaan ekaristi pada malam natal ini berbeda dengan perayaan misa malam natal sebelumnya. Semua terasa sepih dan sepertinya sedih padahal kita mestinya ramai dan semarak menyambut kelahiran yesus Kritus. Namun hal itu terhalang wabah virus corona yang melanda seluruh dunia termasuk di Sumba Barat Daya, NTT.
Baca juga: Ini Jadi Alasan Persija Jakarta Terpilih Sebagai Klub Terkenal di ASEAN, Simak INFO
Dalam kondisi seperti itu maka kita semua, harus bangkitkan rasa solidaritas dengan taat melaksanakan protokol kesehatan. Hanya dengan memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan dapat menyelamatkan diri, anggota keluarga, sahabat, rekan dan sesaama. Karenanya memaknai perayaan natal kali ini dengan membangun rasa solider lebih kuat demi menekan penularan wabah corona di daerah ini.
Sementara itu pantuan ibadah natal dan natal di GKS Mata Tambaolaka, SBD juga berlangsung sederhana. Panitia menyiapkan empat kran air bagi jemaat mencuci tangan, lalu mengikuti pengukuran suhu badan dan juga memakai masker baru memasuki gereja mengukuti ibadah. Tidak nampak juga jemaat saling bersalaman baik berjabatan tangan ataupun cium hidung usai ibadah. Semua jemaat langsung pula setelah selesai misa. Untuk mencegah penularan virus corona akibat kerumunan maka GKS Mata Tambolaka, SBD hanya mengadakan satu kali ibadah malam natal dan natal 25 Desember 2020.
