Reshuffle kabinet
Budi Gunadi Sadikin Bukan yang Pertama, Presiden Soekarno Tunjuk Menteri Kesehatan Bukan Dokter
Budi Gunadi Sadikin Bukan yang Pertama, Presiden Soekarno Tunjuk Menteri Kesehatan Bukan Dokter
Budi Gunadi Sadikin Bukan yang Pertama, Presiden Soekarno Tunjuk Menteri Kesehatan Bukan Dokter
Kementerian Kesehatan dibentuk 19 Agustus 1945 oleh Presiden Soekarno.
Sehingga, usianya sudah 75 tahun lalu.
Umurnya hanya beda dua hari Proklamasi NKRI 17 Agustus 1945.
Presiden Soekarno menunjuk menteri kesehatan pertama bukan seorang dokter.
Menteri Kesehatan RI pertama, Boentaran Martoatmodjo adalah seorang pakar psikologi.
Ia adalah pendiri PMI atas perintah Soekarno 5 September 1945.
Barulah Perdana Menteri Pertama Indonesia, Sutan Sjahrir yang menunjuk dokter sebagai menteri kesehatan untuk pertama kalinya yakni Darma Setiawan.
Darma menempuh pendidikan di Geneeskundig Hoogeschool (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan memperoleh ijazah Arts (kedokteran).
Kemudian, kabinet perdana menteri Amir Sjarifuddin dan Hatt kembali menunjuk alumnus kedokteran STOVIA, Dr John Leimena sebagai Menkes.
Ketika masa darurat 1948-1949, jabatan menkes kembali dijabat bukan dokter.
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menilai penempatan Budi Gunadi Sadikin menjadi menteri kesehatan, mengundang perhatian masyarakat karena latar belakangnya bukan dari bidang kesehatan.
"Kita butuh sosok menteri kesehatan yang memahami pandemi Covid-19 sebagai persoalan berbasis kesehatan, bukan hanya dipandang dari kacamata ekonomi dan moneter," ujar Netty kepada wartawan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
"Selesaikan dulu basis persoalan kesehatannya, baru pemulihan ekonomi," sambung Netty.
Budi Gunadi Sadikin wara-wiri menjabat berbagai posisi strategis di berbagai perusahaan pelat merah.
Berkuliah di bidang Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1988, dirinya justru memilih berkarier di bidang keuangan.
Dia juga memiliki sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menilai bukan sebuah masalah jika Menteri Kesehatan ( Menkes) bukan berlatar belakang tenaga kesehatan. Menurut dia, posisi Menteri Kesehatan adalah posisi manajerial yang akan mengatur jalannya kementerian mengatasi berbagai persoalan kesehatan.
“Saya kira dokter yang ahli manajemen bagus, orang manajemen yang kemudian paham dan berusaha maksimal memahami permasalahan kesehatan juga bagus menurut saya,” ucap Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).
“Yang penting kan team work-nya nanti bagaimana dia merekrut pembantunya yang harusnya memang ahli dalam bidang kedokterannya sehingga keputusannya menjadi bermanfaat,” kata Zubairi Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Kesehatan, ia menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick Thohir yang menjabat sebagai menteri. Selain itu, Budi Gunaidi juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Zubairi yang juga menjabat Ketua Satgas Covid-19 IDI menuturkan, seorang menteri harus paham bidang kerja. Zubairi yakin dengan tim yang solid Budi bisa menyesuaikan diri dengan bidang kerjanya.
“Saya kira Pak Budi Gunaidi ini sebelumnya track record-nya bagus namun kemudian harus dibantu oleh tim yang kuat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia,” ucap Zubairi Ia mengatakan, selain Covid-19 masih banyak berbagai pekerjaan rumah yang harus bisa diselesaikan Menteri Kesehatan yang baru.
Penyakit TBC, HIV/AIDS dan Narkotika, menurut Zubairi masih menjadi masalah kesehatan yang menimbulkan penyebab kematian terbanyak. “Jadi selain masalah Covid-19 banyak masalah lain yang memang perlu diatasi, jangan sampai terjadi collateral damage artinya
“Dan saya kira track record beliau cukup baik untuk memahami ini,” tutur dia.
Penunjukan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan disampaikan Presiden Joko Widodo di beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020) sore. Tak hanya Budi Gunadi, lima menteri baru yang diperkenalkan Jokowi.
Adapun kelima menteri baru lainnya yang diumumkan Jokowi ialah Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio. Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.
Kemudian, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi. Lalu, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara. Selanjutnya ialah Muhammad Luthfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.(*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKS : Kita Butuh Sosok Menkes Paham Persoalan Kesehatan, Bukan Ekonomi, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/23/pks-kita-butuh-sosok-menkes-paham-persoalan-kesehatan-bukan-ekonomi
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Baru Bukan Dokter, IDI: Yang Penting Team Work-nya", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/12/23/09300871/menkes-baru-bukan-dokter-idi-yang-penting-team-work-nya