Ahli Epidemolog : Imbauan Gubernur NTT Ditiadakan Pawai dan Pesta Kembang Api Wajib Ditaati
sehingga ketaatan itu akan ditindaklanjuti untuk SKPT atau OP yang berada dibawah pemerintahan gubernur
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Ahli Epidemolog : Imbauan Gubernur NTT Kaitan dengan Ditiadakan Pawai dan Pesta Kembang Api Wajib Ditaati
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Imbauan sekaligus larangan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait ditiadakan pawai dan pesta kembang api, ahli epidemolog Dr. Pius Weraman mengatakan semua masyarakat perluh mentaatinya dalam proses pencegahan Covid-19 ini.
"Saya pikir terkait dengan pernyataan Pak Gubernur itu merupakan imbauan atau larangan untuk seluruh lapisan masyarakat, yang merupakan keputusan dari pimpinan tertinggi yang wajib ditaati oleh semua lapisan masyarakat," ujar Dr. Pius Weraman kepada POS-KUPANG.COM, Senin (21/12).
Menurut Ahli epidemolog ini, sehingga ketaatan itu akan ditindaklanjuti untuk SKPT atau OP yang berada dibawah pemerintahan gubernur, agar lanjutkan kepada masyarakat. Karena apabila keputusan itu disampaikan sepintas oleh Gubernur, mungkin belum tentu ditaati oleh yang lainnya.
Peningkatan kasus Covid-19 saat ini, kata Dr. Pius, meningkat secara tajam, maka hal ini perluh berhati-hati dan mengantisipasinya supaya masyarakat yang aktivitasnya berkaitan dengan perayaan besar keagamaan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Perayaan Natal dan Tahun baru ini sangat penting, tapi perluh diwaspadai dengan salaman-salaman dan perayaan lain yang dilakukan pada moment natal dan tahun baru, dilakukan secara baik, supaya dapat mencegah penyebaran Covid-19.
Karena perayaan ini bermakna bagi umat kristiani umumnya, maka imbauan Gubernur perluh diteruskan oleh para pendeta, pastor dan semuanya, sehingga umat atau jemaat pun mendengar dan mematuhi sesuai protokol Covid-19.
Bagi para pastor dan pendeta yang melihat umatnya saat ini, menderita Covid-19, agar diingatkan untuk melaksanakan ibadat dan doanya di rumah saja demi menghindari penularan yang lebih lanjut.
Menurut Dr. Pius, yang paling penting saat ini adalah kesadaran dan ketaatan dari masing-masing individu untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Saya mengharapkan agar kerumunan-kerumunan dan berjabatan tangan di hari natal dan tahun baru ini, mungkin dapat kita hindari, supaya orang-orang yang tidak bergejala yang berpeluang besar untuk menularkan Covid-19 ini," tegasnya
Karena beberapa saat terakhir ini, ada orang yang lalai dan anggap persoalan ini biasa saja, maka hampir rumah sakit yang menangani Covid-19 alami peningkatan. Tetapi yang paling penting dari persoalan Covid-19 ini adalah upaya pencegahan.
Dalam upaya pencegahan ini ada berapa bentuk seperti, upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. Namun yang paling utama adalah sistem penguatan fisik imunitas tubuh seperti konsumsi vitamin-vitamin dan pangan lokal yang sesuai dengan disposisi tubuh.
"Karena tubuh kita ini memang unik. Unik secara psikologis, bilogis, sosial dan spiritual," terangnya
Jadi, banyak orang yang melakukan ritual-ritual maupun ibadat dengan berdoa sungguh-sungguh untuk menghindari Covid-19. Tetapi banyak orang juga secara psikologis, dipengaruhi oleh ketakutan yang berlebihan, maka hormon endorphin yang seharusnya meningkatkan daya tahan tubuh, melainkan tidak berfungsi dan bahkan menurun. Maka orang akan mudah tertular Covid-19.
"Saya mencermati imabaun atau larangan Gubernur NTT kaitannya dengan ditiadakan pawai bersama dan pesta kembang api, itu yang kita harapkan supaya dibendung, agar tidak terjadi penularan Covid-19," tambahnya
Iambauan sekaligus larangan Gubernur ini, bukan hanya untuk kepentingan pemerintah. Tetapi kepentingan individu, keluarga maupun masyarakat yang mengalaminya.
Baca juga: Jasa Raharja Cabang NTT Fasilitasi Kegiatan Pelatihan Janda Korban Kecelakaan
Baca juga: Tunjangan Kinerja Menggiurkan! LENGKAP Gaji PNS 2021, Ada Gaji PNS Pajak, Keputusan Sri Mulyani
Baca juga: Buka Seminar Peningkatan SDM NTT, Wagub Josef A Nae Soi : SDM NTT Tidak Kalah
"Keramaian yang ada ini memang pesta spiritual, jadi kita mengharapkan, menghargai semua aktivitas yang kita lakukan sebagai salah satu bentuk yang ditunjukan agar upacara keagamaan ini dengan berpesta untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus. Namun dengan adanya penyakit seperti saat ini, maka kita perluh mengurung diri, supaya penyebaran Covid-19 ini tidak luas, melainkan di masa Natal ini kita berdoa untuk Pandemi Covid-19 lekas hilang dalam menyambut tahun baru," pungkasnya.Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)