Virus Corona

BIKIN Warga Dunia Panik! Ada Jenis Baru Virus Covid, Katanya Lebih Mudah Menular dari Virus Corona

Kepala Tenaga Medis Inggris Chris Witty mengatakan pemerintah Inggris telah melaporkan jenis baru virus corona tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WH

Editor: Benny Dasman
The New England Journal of Medicine via IFL Science via Grid.ID
Gambar ini menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 menginfeksi sel manusia. Gambar ditangkap dengan menggunakan mikroskop elektron. 

Aturan ini akan berdampak ke sekitar sepertiga populasi "Negeri Ratu Elizabeth".

"Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kita harus mengendalikannya," ucap Hancock.

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Sabtu (19/12/2020) mengumumkan, orang-orang garus membatalkan rencana Natal dan tetap di rumah karena jenus baru virus corona ini menyebar jauh lebih cepat.

Kepada Sky News Hancock berkata, situasinya sangat serius.

"Akan sangat sulit mengendalikannya sampai kami mendapat vaksinnya. Inilah yang kita hadapi selama beberapa bulan mendatang."

Dilansir dari AFP, para ilmuwan pertama kali mendeteksi varian baru virus corona ini pada pasien bulan September.

Susan Hopkins dari Public Health England menerangkan kepada Sky News, pihaknya sudah menginfokan ke pemerintah pada Jumat (18/12/2020), ketika pemodelan mengungkap jenis baru virus corona tersebut.

Dia mengonfirmasi angka yang diberikan oleh Johnson, bahwa strain virus baru ini bisa 70 persen lebih mudah menular, tapi ini baru perkiraan awal.

"Saya rasa 70 persen angka yang sesuai saat ini," katanya.

Di Indonesia, Pengendalian Transmisi Lokal Terhadap Covid-19 Disebut Lemah

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menilai, dampak Covid-19 membuat penurunan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Menurutnya, penurunan wisatawan mancanegara ini karena ada rasa takut terhadap lemahnya pengendalian transmisi lokal di luar area poses penerbangan.

"Dari pengamatan data lapangan kami, kegiataan kerumunan pada simpul-simpul ekonomi lokal dari bandara tujuan menuju akhir perjalanan atau dari asal menuju perjalanan belum bisa dikendalikan," ucap Agus dalam diskusi onlin Forwabuh, Sabtu (18/12/2020).

Selain itu Agus juga mengungkapkan, dari hasil riset Balitbang Kementerian Perhubungan ada beberapa fakta dan referensi ilmiah terkait keinginan publik untuk melakukan perjalanan dengan pesawat udara.

"Salah satunya adalah, dari hasil survei sebagian besar publik tidak mau membayar kursi yang dikosongkan untuk physical distancing. Tetapi ada juga yang setuju membayar tetapi tidak lebih dari harga normal," kata Agus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved