Amerika Mulai Siaga Pasang Kuda-kuda Siap Perang Tekan Gemeni China, Beijing Mulai Rusuh
Namun hingga kini pelalatan perang kedua raksasa itu hanya monadar mandir di Laut China Selatan sambil menungguh perintah
Amerika Mulai Siaga Pasang Kuda-kuda Siap Perang Tekan Gemeni China, Beijing Mulai Rusuh
POS KUPANG.COM -- China dan Amerika hingga kini masih sama-sama saling bidik untuk melepaskan tembakan ke arah lawan masing-masing
Namun hingga kini pelalatan perang kedua raksasa itu hanya monadar mandir di Laut China Selatan sambil menungguh perintah dari pemimpin masing-masing negara
China semakin menegaskan mereka adalah penentang hegemoni Amerika Serikat (AS).
Maka jangan heran jika AS aka menjegal China secepat mungkin.
Sekali saja ada kesempatan, AS akan menjegal China
Kini kesempatan itu datang menghampiri AS.
Militer AS memperingatkan China, pihaknya akan mengambil langkah "lebih tegas" terhadap Beijing. AS mengatakan China adalah satu-satunya saingan yang memberikan tantangan jangka panjang bagi Amerika Serikat.
Baca juga: Tabiat Nia Ramadhani Sampai Bikin Mertua Pasrah, Aburizal Bakrie Sampai Bilang Begini
Baca juga: Nikita Mirzani Kembali Sindir FPI, Nyai dapat Dukungan Usai Sebut Ini pada Ormas Pimpinan Rizieq
Baca juga: Sarita Abdul Mukti & Jennifer Dunn Ribut Gegara Harta Gono Gini,Terkuak Aset & Hutang Mantan Suami
Melansir South China Morning Post, dalam dokumen yang menetapkan visi misi untuk Angkatan Laut, Marinir , dan Penjaga Pantai Amerika Serikat tahun 2021, Pentagon mengatakan China mengadopsi pendekatan ekspansionis di Laut China Selatan dan berusaha membangun hegemoni regional melalui program-program seperti Belt and Road Initiative.
Menurut dokumen tersebut, Rusia juga menjadi ancaman bagi militer AS. Akan tetapi ditambahkan, "China adalah satu-satunya saingan dengan potensi ekonomi dan militer gabungan untuk menghadirkan tantangan jangka panjang dan komprehensif bagi Amerika Serikat".
“Operasi dinas angkatan laut dan postur kekuatan akan fokus pada melawan perilaku jahat RRT secara global dan memperkuat pencegahan regional di kawasan Indo-Pasifik,” katanya, mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok seperti yang dikutip South China Morning Post.
Laporan Pentagon juga menuliskan bahwa China mewakili ancaman strategis yang paling mendesak dan jangka panjang.
“Kita harus beroperasi lebih tegas untuk menang dalam persaingan sehari-hari karena kita menegakkan aturan berdasarkan aturan dan menghalangi pesaing kita untuk melakukan agresi bersenjata,” katanya. "Jika saingan kita meningkat menjadi konflik, menjadi musuh kita, kita harus mengendalikan lautan untuk menyangkal tujuan mereka, mengalahkan kekuatan mereka, melindungi tanah air kita dan mempertahankan sekutu kita."
Dokumen tersebut muncul di tengah kekhawatiran tentang potensi perang panas di wilayah tersebut. Insiden terbaru antara pasukan angkatan laut AS dan China terjadi pada akhir Agustus, ketika Beijing mengatakan telah mendorong kapal perang Amerika dari kepulauan Paracel yang disengketakan, yang dikenal oleh China sebagai Kepulauan Xisha dan oleh Vietnam sebagai Kepulauan Hoang Sa.
China mengklaim hampir semua pulau di Laut China Selatan tetapi pernyataan tersebut dibantah oleh negara-negara lain di kawasan itu, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei.
