Pengikut Rizieq Shihab Ancam Kerahkan Massa Lebih Banyak Bila Tuntutan GEBRAK Tak Didengar Polisi

"Kalau tuntutan ini tidak didengarkan, kami bawa massa lebih besar. Hari ini massa yang datang baru sedikit, hanya perwakilan saja," kata Gasim Alkap.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Aparat kepolisian sedang menutup akses jalan menuju Polda Sumatera Selatan, Kamis (17/12/2020).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) 

Pengikut Rizieq Shihab Ancam Kerahkan Massa Lebih Banyak Bila Tuntutan GEBRAK Tak Didengar Polisi

POS-KUPANG.COM, PALEMBANG - Para simpatisan, pendukung dan pengikut Rizieq Shihab di Palembang menyampaikan dua tuntutan kepada Polda Sumatera Selatan.

Massa  yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Kezoliman (Gebrak) itu menuntut polisi mengusut tuntas kasus tewasnya enam orang anggota FPI dan segera bebaskan Rizieq Shihab tanpa syarat.

Massa menduga penahanan serta penetapan Rizieq sebagai tersangka pelanggar protokol kesehatan, dilakukan secara sengaja untuk menjebloskannya di penjara.

"Kalau tuntutan ini tidak didengarkan, kami bawa massa lebih besar lagi. Hari ini massa yang datang baru sedikit, hanya perwakilan saja," kata Koordinator Lapangan GEBRAK Gasim Alkap kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).

Mengaku Siap ke Jakarta

Gasim mengungkapkan, Polda Sumatera Selatan harus menyampaikan tuntutan itu ke Mabes Polri.

Bahkan, mereka siap berangkat ke Jakarta jika dibutuhkan untuk memberikan aspirasi secara langsung.

Sebab, kasus dugaan pembunuhan enam orang anggota FPI yang merupakan pengawal khusus Rizieq Shihab itu dilakukan secara sengaja. 

"Kami minta keadilan ditegakkan. Hukum harus adil," jelasnya.

Massa Merupakan Simpatisan FPI

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengungkapkan, massa yang hadir tersebut merupakan simpatisan dari FPI.

Pihak kepolisian pun tak mengeluarkan surat izin atas aksi itu lantaran saat ini masih pandemi Covid-19.

"Ini bukan aksi (demo), tapi menyampaikan aspirasi karena kita tidak mengeluarkan izin untuk keramaian," kata Supriadi.

Menurut Supriadi, sebanyak 600 personel diturunkan untuk mengamankan massa aksi. Penutupan empat ruas jalan menuju Polda Sumsel dilakukan karena mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Namun, pada pukul 15.00 WIB, seluruh massa membubarkan diri secara tertib.

"Untuk tuntutan akan disampaikan ke Kapolda untuk segera diteruskan ke Mabes," ungkapnya.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/10/2018).
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/10/2018). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Amien Rais Siap Jadi Penjamin Bebaskan Rizieq Shihab 

Mantan Ketua MPR Amien Rais berniat menemui Kapolri Idham Azis.

Namun karena Kapolri sedang tak ada di tempat, Amien Rais kemudian dialihkan ke Divisi Humas.

Kepala Divisi Humas pun ternyata tak ada di lokasi hingga ia diterima oleh Staf Divisi Humas Polri.

Kepada wartawan, Amien Rais menyatakan siap menjadi penjamin untuk penangguhan penahanan pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Amien sambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan untuk bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Idham Aziz sekaligus memberikan surat yang berisi pernyataan siap menjadi penjamin Rizieq Shihab.

Amien Rais tak sendiri ia didampingi salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau Kami Marwan Batubara.

Dalam rilis yang dibagikan, Amien Rais mengaku prihatin atas situasi bangsa pasca-kepulangan Rizieq ke Tanah Air.

Dalam surat yang diajukan setidaknya ada sebelas nama yang siap menjadi penjamin Rizieq Shihab.

Tak hanya meminta agar Rizieq dibebaskan dari jerat hukum, surat yang dilayangkan Amien Rais juga mendorong kepolisian agar membentuk tim pencari fakta independen untuk menguak fakta tewasnya enam anggota laskar khusus FPI.

Amien Rais Menangis

Amin Rais menyebut, dia tidak ingin terjebak dalam pendapat mana yang benar dan mana yang salah terkait perbedaan kronologi dari pihak kepolisian maupun dari FPI.

"Saya ingin memberkan pendapat saya tentang kejadian yang amat sangat mengejutkan yaitu lenyapnya enam nyawa, enam jiwa dari laskar FPI di sekitar Tol CIkampek," ujar Amien Rais mengawali pernyataannya dikutip Wartakotalive.com dari Channel Youtube pribadinya, Rabu (9/12/2020).

"Saya tidak akan menyatakan mana yang benar, mana yang salah, sebab ada dua versi. Tapi saya ingin mengingatkan, bahwa dalam Al-quran, nyawa manusia itu jauh lebih berharga daripada nyawa kelinci, kerbau atau sebagainya," Amien Rais menambahkan.

Amien Rais kemudian berkisah tentang peristiwa pembunuhan yang dilakukan Qabil dan Habil.

Keduanya merupakan putra dari Nabi Adam As.

Qabil membunuh saudaranya lantaran cemburu.

"Jadi setelah Qabil membunuh Habil, kemudian kejahatan pembunuhan Qabil terhadap Habil itu itu dijadikan hukum yang sangat tinggi," ujar Amien Rais.

Dalam surat Al-Maidah ayat 32 disebutkan setelah peristiwa pembuhuan Qabil terhadap habil itu, Allah membuat hukum yang sangat tinggi di dalam alquran yaitu barangsiapa melenyapkan nyawa manusia yang lain, bukan karena dia telah membunuh orang lain, atau juga bukan kerena dia melakukan kejahatan di muka bumi, maka sesungguhnya si pembunuh itu telah membunuh umat manusia seluruhnya.

Tapi sebaiknya, apabila ada seorang yang menyelamatkan satu jiwa manusia, maka hakikatnya dia telah menyelamatkan seluruh ummat manusia," terang Amin Rais.

"Jadi bertapa besarnya dan betapa tidak ternilainya nyawa anak cucu adam ini."

Maka dari itu, Amien Rais mengingkatkan kepada para personil TNI dan Polri untuk bisa menahan diri dan merenungkan bahwa fasilitas yang mereka gunakan saat ini tidak lain berasal dari uang pajak yang dibayarkan masyarakat.

"Karena itu saudaraku-saudaraku teman-teman Polri, teman-teman TNI, tolong Anda renungkan, baju seragam anda yang gagah itu, tank yang anda naiki, panser yang anda bawa kemana-mana, pesawat terbang, helikopter kemudian juga peluru, pistol dan lain-lain, itu semua datang dari rakyatmu."

"Mereka semua membayar pajak, mereka menyelenggarakan segala macam kehidupan yang mereka lakukan di Indonesia dan mereka itu bisa membiayai TNI, Polri dan birokrasi."

Amien Rais mengaku menangisi peristiwa itu di dalam hatinya, tentang meninggalnya enam laskar FPI.

"Jadi, saya menangis dalam hati, bagaimana mungkin ada enam nyawa, jam setengah satu malam, laskar yang katanya ada clurit, ada senjata api, wallahualam, kemudian saat ini telah terjadi nyawa lenyap. Belum lagi nyawa lenyap dulu yang ada di Aceh, kemudian di papua dan lain-lain," jelasnya

"Saat ini, pertanyaanya bahwa, rezim ini sudah sudah sangat zalim? masih ada waktu untuk bertaubat."

Amien Rais mengingatkan, apabila situasi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, maka ada muncul potensi perpecahan seperti yang terjadi di beberapa negara di jazirah arab.

"Kalau untuk soal berani mati, waduh, saya yakin umat Islam itu banyak yang cita-cita tertingginya itu, mati (syahid). Mati di Jalan Allah membela kebenaran, itu setinggi-tinggi cita-cita kami. Itu kata banyak orang beriman. Kalau ini sduah lepas kendali, saya khawatir apa yang ada di Sudan, Yaman, dan di negara lain, terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan bersama."

"Orang beriman, karena ajarannya, tidak pernah takut kepada siapapun, kecuali kepada Allah semata," tandasnya.

Dimakamkan di Mega Mendung

Enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan oleh polisi di tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin dinihari (7/12/2020) akhirnya diterima keluarga pada Selasa (8/12/2020) malam.

Pada Rabu (9/12/2020) pagi enam jenazah pengawal Habib Rizieq itu dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.

Ratusan anggota laskar FPI dan warga masyarakat menghadiri proses pemakaman enam pengawal Habib Rizieq tersebut. 

Dikutip dari Tribunnews, keenam jenazah tersebut tadi malam dijemput menggunakan ambulans di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, setelah menjalani otopsi oleh pihak rumah sakit, Selasa (8/12/2020).

Pantauan TribunJakarta.com, sedari pagi tim kuasa hukum dan perwakilan keluarga telah bersiap guna mengurus kepulangan jenazah.

Menggunakan ambulans milik FPI, keenam jenazah akhirnya meninggalkan Ruang Instalasi RS Polri.

Ambulans pertama meninggalkan lokasi pada pukul 20.25 WIB. Dilanjut ambulans kedua pada pukul 20.53 WIB.

Kemudian ambulans ketiga meninggalkan lokasi pada pukul 21.15 WIB, ambulans keempat pada pukul 21.52 WIB dan ambulans terakhir pada pukul 22.10 WIB.

Seluruh ambulans meninggalkan RS Polri dengan pengawal ketat dari pihak kepolisian.

Rencananya, seluruh jenazah akan dibawa ke lebih dulu ke Petamburan, Jakarta Pusat untuk disalatkan.

"Iya saya ada di ambulans yang kedua. Iya keenamnya akan dibawa ke Petamburan dulu," kata Kuasa Hukum FPI, Rinaldi Putra kepada TribunJakarta.com, Selasa (8/12/2020).

Sementara itu, untuk pemakaman, Rinaldi menyebut sejumlah jenazah sudah dipastikan akan dimakamkan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

"Infonya belum full ke kami. Tapi sudah ada beberapa yang dipastikan dimakamkan di Megamendung. Sisanya belum tahu, masih koordinasi dengan pihak keluarga," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Massa Pendukung Rizieq Shihab Ancam Polisi Akan Bawa Massa Lebih Banyak jika Tuntutan Tak Didengar", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/12/17/18001371/massa-pendukung-rizieq-shihab-ancam-polisi-akan-bawa-massa-lebih-banyak-jika?page=all#page2

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Niatnya Temui Kapolri, Amien Rais Hanya Diterima Staf Divisi Humas, Minta Rizieq Shihab Dibebaskan, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/17/niatnya-temui-kapolri-amien-rais-hanya-diterima-staf-divisi-humas-minta-rizieq-shihab-dibebaskan?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved