SKB Kota Kupang Gelar Workshop, Harus Jadi Induk Semua Lembaga Nonformal

ada di lembaga-lembaga pendidikan dan pada tahun 2015 Pemerintah Indonesia kembali kampanyekan minat baca

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/YENI RACHMAWATI
Kepala SKB menerima sumbangan buku dari para pegiat litarasi NTT yg diserahkan Ketua forum TBM NTT Polikarpus Do, Selasa (15/12).    

SKB Kota Kupang Gelar Workshop, Harus Jadi Induk Semua Lembaga Nonformal

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai salah satu Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) yang dimiliki Pemerintah Kota Kupang, hendaknya menjadi induk bagi semua lembaga nonformal di wilayah Kota Kupang.

Kepala Dinas P dan K Kota Kupang melalui Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan non formal dan informal, Roos Dethan, mengatakan hal ini saat membuka kegiatan workshop sehari yang digelar SKB Kota Kupang di aula kantor itu jalan Nunbaun Sabu, Selasa, (15/12).

Workshop sehari ini bertemakan "Peningkatan Kapasitas TBM dan Gelorakan Litarasi".

Lebih lanjut dalam rilis yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Rabu (16/12), Dethan mengatakan, literasi secara umum sudah dikenal luas oleh masyarakat sejak lama, melalui perpustakaan yang ada di lembaga-lembaga pendidikan dan pada tahun 2015 Pemerintah Indonesia kembali kampanyekan minat baca di tanah air.

"Sehingga diharapkan SKB yang ada disetiap kabupaten/kota hendaknya menjadi induk untuk mendorong lembaga-lembaga nonformal dalam membudayakan minat baca atau berlitarasi di lingkungan masyarakat," tandas Derhan.

Sementara itu, Kepala SKB Kota Kupang, Yosephina Ima Dasion, mengakui selama ini pengelolaan Taman Baca Masyarakat (TBM) milik SKB Kota Kupang masih jauh dari harapan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan minimnya kunjungan ke TBM. 

Ia berharap dengan workshop yang diselenggarakan oleh SKB Kota Kupang, nantinya dapat menghasilkan suatu rekomendasi dalam pengelolaan TBM ke depan.

"Kami akui pengelolaan TBM di SKB masih jauh dari harapan, karena itu pada hari ini kami juga mengundang teman-teman pegiat literasi seperti Pak Goris Takene untuk bisa memberikan masukan paling tidak dapat shering pengalaman," pungkas Ima Dasion.

Baca juga: Begini Pesan Mengharukan Sujiwo Tejo Pada Karni Ilyas Saat ILC Tamat, Bikin Merinding, Ini Isinya

Baca juga: Bulog Pastikan Pasokan dan Harga Beras Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

Baca juga: Salmafina Sunan Unggah Dapat Ancaman Pembunuhan Setelah Pindah Agama, Cek!

Baca juga: Tak Ada Akses Internet, Mahasiswi di Flotim Wisuda Daring di Kebun

Sementara itu salah satu pemateri, Ketua Forum TBM NTT, Polikarpus Doz mengatakan, TBM adalah roh dari setiap irama kegiatan lembaga nonformal seperti PKBM dan PAUD. Karena itu ia berharap agar Litarsi di setiap TBM termasuk SKB terus digelorakan dalam rangka mewujudkan NTT yang cerdas melalui litarasi membaca. (Lapora Reporter POS-KUPANG.COM,Yenni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved