Guru Ini Ditegur Karena Buat Soal Ujian Singgung Anies dan Mega, PDIP Meradang Lalu Bilang Begini!
Sebab, lanjut Gembong, perbandingan yang diberikan dalam soal ujian tersebut jelas-jelas mendiskreditkan Megawati sebagai Presiden Kelima RI
Guru Ini Ditegur Karena Buat Soal Ujian Singgung Anies dan Mega, PDIP Meradang Lalu Bilang Begini!
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Soal ujian yang disusun seorang guru, tiba-tiba viral di media sosial dan menjadi masalah politik.
Daslam soal yang disusun sang guru tersebut, menyebutkan Anies selalu diejek Mega. Atas kasus itu, guru yang menyusun soal ujian itu pun langsung ditegur kepala dinas pendidikan DKI Jakarta
Bahkan terhadap soal ujian tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meradang.
Gembong Warsono mengatakan ada unsur kesengajaan dari soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega itu.
"Ada kesengajaan menurut saya," ujar Gembong Warsono saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/12/2020).
Sebab, lanjut Gembong, perbandingan yang diberikan dalam soal ujian tersebut jelas-jelas mendiskreditkan Megawati sebagai Presiden Ke-5 Republik Indonesia.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dicitrakan sebagai seorang yang baik hati.
"Di satu sisi Mega dicerminkan orang tidak baik, satu sisi Anies dicerminkan orang baik," tutur Gembong.
Meskipun dalam soal tersebut tidak spesifik menyebut Mega adalah Megawati Soekarnoputri, tapi Gembong yakin bahwa orang yang menulis soal ujian tersebut memiliki unsur kesengajaan menyematkan nama Mega.
Sebagai seorang yang pernah menjabat sebagai presiden di Republik Indonesia, lanjut Gembong, tidak semestinya nama Mega dicitrakan sebagai seorang yang buruk.
"Mohon maaf, Bu Mega itu presiden ke-5 RI lho, gitu lho. Kemudian dipertontonkan pada anak didik (nama) Mega seolah-olah bukan orang baik. Di sisi lain, guru mempertontonkan pada siswanya Anies itu orang baik. Ini bagi saya enggak baik," ucap Gembong.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana membenarkan materi ujian yang menyebut nama Mega dan Anies yang viral beredar di sosial media.
Nahdiana mengatakan, soal tersebut dibuat oleh seorang guru di bawah Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan langsung diberikan teguran karena dinilai berpotensi melanggar unsur netralitas ASN.
"Dinas Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu dan telah mengarahkan guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Nahdiana, Sabtu (12/12/2020).
Dalam foto soal yang viral tertulis soal "Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam".

Ini Respon DPRD DKI Jakarta
Untuk diketahui, media sosial hari ini viral pasca beredarnya foto soal ujian sekolah yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mega.
Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda. Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.
Siswa diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.
Lalu pada soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Nahdiana membenarkan materi ujian tersebut dibuat oleh salah satu guru sekolah di Jakarta.
Hal ini diketahui setelah Disdik DKI Jakarta melakukan penelusuran dan konfirmasi kepada kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian.
Disdik mengatakan, oknum guru tersebut telah diberikan teguran.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada para ASN, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk tetap menjaga netralitas.
Komisi E Panggil Disdik DKI Jakarta
Atas beredarnya foto soal ujian tersebut, Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berencana memanggil Disdik DKI Jakarta.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mengatakan, pemanggilan tersebut dilakukan guna menggali keterangan mengenai pembuatan soal ujian tersebut.
Adapun pemanggilan akan dilaksanakan pada Selasa (15/12/2020) pukul 14.00 WIB.
"Komisi E akan memanggil Disdik DKI Jakarta Selasa 15 Desember, pukul 14.00 WIB," ujar Johnny kepada Kompas.com, Minggu (13/12/2020).
Menurut Johnny, Disdik DKI Jakarta telah kecolongan. Sebab peristiwa seperti ini sering terjadi di lingkungan pendidikan di Ibu Kota.
Terakhir, menurut Johnny adalah aksi rasial seorang guru di SMAN 58.
"Kejadian seperti ini bisa saja ini semacam pucuk gunung es, hanya ini yang mungkin terungkap sampai ke permukaan," ucap Johnny.
Komisi E juga berencana untuk mencari tahu bentuk teguran yang diberikan kepada oknum guru pembuat soal tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Ujian Sekolah "Anies Diejek Mega", Fraksi PDI-P Nilai Ada Unsur Kesengajaan", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/14/17244581/soal-ujian-sekolah-anies-diejek-mega-fraksi-pdi-p-nilai-ada-unsur
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Nama Anies dan Mega dalam Soal Ujian, Teguran Disdik DKI hingga Respons DPRD", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/14/05203591/viral-nama-anies-dan-mega-dalam-soal-ujian-teguran-disdik-dki-hingga?page=all#page2