Info Kesehaan

Kepoin Guys, 12 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Kesehatan Mental Anda, Fokus No 2,3,7, 9 dan 11

Termasuk depresi, angkat dagu Anda, tegakkan bahu Anda, lihat sekeliling, raup aura-aura positifnya.

Editor: Rosalina Woso
Ilustrasi (MW)
Media sosial dapat mengganggu kesehatan mental penggunanya, termasuk rasa cemas dan cemburu 

Ini justru hal yang bisa membuat mental Anda lebih kuat.

Hanya memotret tanpa mengerti apa yang dipotret termasuk kebiasan buruk untuk kesehatan mental, lho.

3. Membiarkan diri Anda di-bully

Bullying tak akan berakhir ketika Anda meninggalkan sekolah.

Kira-kira ada 54 juta pekerja, atau 35 persen dari pegawai di Amerika yang menjadi target bully, menurut Workplace Bullying Institute.

Lebih dari 70 persen orang menyaksikan bullying di tempat kerja, kata Erin K. Leonard, PhD, psikoterapis dan penulis buku Emotional Terrorism: Breaking the Chains of a Toxic Relationship.

"Diserang dengan begitu jahat harga diri dan kepercayaan dirinya secara berulang kali, itu bisa sangat menghancurkan. Itu membuat Anda secara emosional tak berpendirian jadi sangat susah untuk bekerja,” katanya.

Workplace Bullying Institute merekomendasikan Anda untuk mengambil janji dengan dokter dan mendiskusikan kesehatan fisik dan mental Anda.

Lalu, setelah Anda secara hati-hati mendokumentasikan sebanyak mungkin interaksi bullying yang terjadi, minta bantuan perusahaan untuk mencari solusi.

4. Anda tidak olahraga

Kebiasan buruk untuk kesehatan mental berikutnya adalah kurang olahraga.

Jika Anda aktif tiga kali seminggu berolah raga, ini akan menurunkan tingkat depresi Anda sebanyak 19 persen, sesuai penelitian di JAMA Psychiatry.

Setelah meneliti lebih dari 11.000 orang yang lahir di 1958 diatas usia 50 tahun, dan merekam gejala depresi dan tingkat aktivitas fisiknya pada interval umum, peneliti-peneliti di University College London menemukan korelasi antara aktivitas fisik dan depresi.

Orang-orang yang depresi ternyata mereka yang kurang aktif, sementara mereka yang aktif biasanya tidak depresi.

Faktanya, untuk setiap waktu aktif bergerak, risiko depresi menurun hingga 6 persen.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved