Pilkada Serentak 2020
HASIL Quick Count Pilkada Serentak, Golkar Mendominasi, PKS Menang 120 Daerah, Bagaimana PDIP?
Hingga kini berdasarkan quick Count partai Golkar mendominasi kemenangan untuk Pemilihan Gubernur
POS KUPANG, COM - Hasil quick count Pilkada serentak 2020 telah dikeluarkan oleh sejumlah lembaga survei.
Hingga kini berdasarkan quick Count partai Golkar mendominasi kemenangan untuk Pemilihan Gubernur
Sementara PKS mengklaim memenangkan 120 daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memenangkan pilkada di 120 dari 230 daerah yang diikuti partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu.
Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS Rahmat Zaadi mengatakan, hal tersebut berdasarkan data sementara yang masuk sekitar 70 hingga 75 persen.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/12/2020) malam.
"Alhamdulillah dari 230 Pilkada yang PKS ikuti, baik mengusung maupun mendukung sementara ini data masuk ke kami sekitar 70-75 persen data masuk. Dan dari situ alhamdulillah sekarang ini PKS memenangkan di 120 daerah, kurang lebih," kata Rahmat.
Ia mengatakan, para kader PKS di daerah terus melaporkan perkembangan hasil pilkada.
Rahmat optimistis, PKS akan memenuhi target 60 persen kemenangan dalam Pilkada Serentak 2020.
"Mudah-mudahan target yng dicanangkan pimpinan partai 60 persen kemenangan dari semua yang kita ikuti itu bisa tercapai," ucapnya.
"Kami sih optimisi insya Allah, dari laporan yang masuk sementara ini sudah menunjukkan angka 55 persen lebih," imbuhnya.
Namun demikian, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap menunggu pengumuman resmi dari KPU.
Kepada para kader PKS diminta untuk terus mengawal seluruh proses tahapan pemilihan.
"Mohon bersabar teman-teman media beberapa hari ke depan pemenang dan jumlah kemenangan bisa kita dapatkan secara utuh dan secara resmi kita terima dari pihak penyelenggara dalam hal ini KPU," pungkasnya.
Dominasi Golkar di Pilgub
Hasil sementara quick count dari berbagai lembaga survei di Pilkada 2020 menunjukan Partai Golkar 'merajai' kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dari sembilan provinsi yang menggelar pilkada, partai berlambang pohon beringin yang dipimpin Airlangga Hartarto diprediksi mendominasi di enam daerah.
Pada Pilkada Gubernur 2020, calon Gubernur Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan diusung Golkar mendominasi perolehan suara.
Sementara untuk wakil Gubernur, calon kader Golkar juga mendominasi di dua provinsi seperti Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.
Pada hasil penghitungan sementara di Bengkulu, Golkar mengusung calon petahana Rohidin Mersyah yang berpasangan dengan Rosjonsyah kader PDIP. Calon ini diunggulkan atas dua pasangan calon lainnya.
Golkar juga mengusung Gubernur Petahana di Kalsel yakni Sahbirin “Paman Birin” Noor yang berpasangan dengan H. Muhidin dari kader PAN (Partai Amanat Nasional).
Pasangan ini juga memimpin jauh atas pasangan Denny Idrayana dan Defriadi Drajat.
Selanjutnya Pilkada Jambi, Golkar yang mengusung pasangan Cek Endra-Ratu Munawaroh.
Cek Endra merupakan Ketua Golkar Provinsi Jambi yang juga mantan Bupati Sarolangun. Ratu Munawaroh dari kalangan swasta yang didukung PDIP.
Untuk Pilkada Kepri, Golkar mengusung pasangan Ansar Ahmad dan Marlina Agustina yang diusung oleh Partai Nasdem.
“Kesuksesan ini patut disyukuri. Strategi yang kami buat di Pilkada 2020 dan konsolidasi yang sudah dilakukan pengurus dan kader Golkar membuahkan hasil. Kami optimis bisa memenuhi target kemenangan 60 persen di Pilkada 2020 ini,” ungkap Maman Abdurrahman, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar kepada media, Rabu (9/12/2020).
Maman mengatakan bahwa kemenangan Golkar di kursi Gubernur dan Wakil Gubernur mencapai 66 persen di empat provinsi. Provinsi yang menang itu Bengkulu, Kalsel, Jambi dan Kepri.
Sementara untuk kursi wakil Gubernur kemenangan Partai Golkar di dua daerah yaitu Kalteng dan Sulteng.
Menurut Maman perolehan perhitungan cepat yang dibuat lembaga survei dianggap lebih baik dibandingkan partai lain.
“Melihat hasil pilkada 2020 ini, kami makin optimistis pada pemilu 2024 nanti, Golkar kembali solid dan memperbaiki perolehan suara nasional,” tambah Maman.
Sementara PDIP membuntuti Partai Golkar menempatkan 3 kemenangan di kursi Gubernur dan 3 untuk posisi wakil Gubernur.
Dibelakang PDIP, partai Nasdem menempatkan 2 kadernya di posisi Gubernur dan 1 untuk posisi wakil Gubernur. Sedangkan PKS menempatkan 1 kadernya di kursi Gubernur.
Sementara Gerindra, Partai peraih kursi terbanyak ketiga di DPR RI hanya berhasil menempatkan 1 kadernya di posisi wakil gubernur.
Catatan: Quick count merupakan hasil sementara perolehan suara di Pilkada. Hasil akhir akan diumumkan KPU daerah.
Live Streaming quick count Pilkada 2020, atau klik pilkada2020.kpu.go.id untuk cek hasil seluruh daerah.
Pemungutan suara di Pilkada serentak 2020 hari ini, Rabu 9 Desember 2020 sudah ditutup dan penghitungan suara sejumlah daerah sudah dimulai.
Simak hasil hitung cepat Pilkada 2020 melalui Live Streaming quick count berikut ini.
Selain itu ada juga aplikasi hitung cepat dari KPU yang dapat disimak melalui aplikasi Si Rekap.
Hasil hitung cepat (Quick Count) Pilkada Serentak 2020 dan informasi seputar seputar pilkada akan ditayangkan Kompas TV, Rabu (9/12/2020).
Di tengah pandemi Covid-19, Pilkada serentak tersebut dilaksanakan di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Komisoner KPU Ilham Saputra mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi masif ke masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat datang ke TPS.
"KPU sudah melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat agar ketika datang ke TPS dengan mematuhi protokol kesehatan yang kami terapkan di TPS," kata Ilham kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Ilham mengatakan, sosialisasi itu dilakukan melalui semua lini yang bisa menjangkau masyarakat.
Bahkan, menurut dia, KPU sudah memiliki relawan demokrasi yang menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan di tingkat komunitas.
"Jika disiplin insya Allah bisa kita hindari (penularan)," ujar dia.
Ada 9 di antaranya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 37 pemilihan Wali Kota dan wakil wali kota serta 224 pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
Kompas TV menyiarkan secara langsung hasil quick count Pilkada Serentak 2020 dari beberapa daerah di antaranya Pilkada Surabaya, Solo, Medan, Sumbar, dan Makassar.
Untuk mengetahui hasil quick count Pilkada 2020, klik link Live Streaming Kompas TV berikut ini:
Link 1
Link 2
Link 3
Link 4
Selain itu, untuk melihat hasil pilkada serentak, dapat melalui website pilkada2020.kpu.go.id. untuk melihat hitung cepat atau quick count Pemilihan Gubernur di sembilan provinsi yang menggelar Pilkada Serentak hari ini Rabu 9 Desember 2020.
Link quick count
Link pilkada2020.kpu.go.id
Disclaimer
Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara adalah data yang hasil foto formulir Model C.Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.
Apabila terdapat kekeliruan data pada formulir Model C.Hasil-KWK, akan dilakukan perbaikan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi di tingkat Kecamatan.
Apabila terdapat perbedaan data yang terbaca oleh Sirekap dengan data yang tertulis pada Formulir C.Hasil-KWK, akan dilakukan koreksi pada Sirekap Web Tingkat Kecamatan.
Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam Rapat Pleno terbuka.
Daftar Daerah yang Menggelar Pilkada Serentak 2020, Rabu 9 Desember 2020
KPU mencatat, dari 270 daerah yang menyelenggarakan Pilkada, daerah yang hanya terdapat 1 calon (calon tunggal) sebanyak 25 kabupaten/kota.
Apakah Quick Count, Exit Poll dan Real Count?
Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata menjelaskan, quick count sebenarnya adalah alih bahasa penyederhanaan dari metode parallel vote tabulations (PVT).
“Dalam konteks pemilu di Indonesia, quick count adalah metode hitung cepat dengan mengambil tempat pemungutan suar a (TPS) sebagai sampel.
Basis respondennya adalah formulir C1 plano, alias hasil perhitungan suara di TPS yang menjadi sampel,” papar Dian dilansir Kompas.com.
Adapun exit poll, lanjut Dian, menggunakan pemilih yang selesai menggunakan hak pilih di bilik suara sebagai basis responden, sekalipun tetap sampelnya adalah TPS.
“Jadi, di exit poll, peneliti memilih secara random pemilih yang keluar dari bilik suara, sudah selesai memilih, satu laki-laki dan satu perempuan, yang disodori sejumlah pertanyaan seperti ‘Puas dengan pemilu?’, lalu ditanya lagi ‘Siapa yang tadi dipilih?’. Begitu,” tutur Dian.
Nah, kalau bicara hitung cepat dan perhitungan hasil pemilu, ada satu lagi istilah yang sering terdengar, yaitu real count.
“Kalau real count, itu basis respondennya betul-betul adalah angka dari C1 plano yang sudah dikumpulkan di tingkat nasional. Harus 100 persen C1 plano telah terkumpul secara nasional, bukan lagi sampel,” ungkap Dian.
Cara perhitungan ini, imbuh Dian, sama sekali berbeda dengan quick count dan exit poll.
Metodologi Dian menegaskan, baik quick count maupun exit poll memiliki akar ilmu yang sama, yaitu statistika.
Di luar perbedaan dalam definisi dan basis responden, teknik penarikan sampel (sampling) kedua cara itu ya ibarat satu guru, satu ilmu.
Misal, ujar Dian, untuk konteks Pemilu 2019, ada sekitar 810.000 TPS dan 80 daerah pemilihan (dapil).
Maka, sampel yang ditarik harus dihitung sehingga diyakini mewakili jumlah dan sebaran jumlah TPS dan dapil tersebut.
Urutan operasionalisasinya, sebut Dian, dimulai dari sampling, baru mengumpulkan data berdasarkan basis responden sesuai cara hitung cepat yang dipakai.
“(Sampling), katakanlah kedua cara menggunakan sampel 6.000 TPS, harus diyakini dan dipastikan oleh peneliti jumlah TPS itu adalah representasi dari 80 dapil,” tegas Dian.
Barulah setelah itu muncul sejumlah perbedaan dalam praktik di lapangan.
Quick count mendata angka yang didapat dari C1 dari TPS yang menjadi sampel, sementara exit poll mendata pendapat dari satu responden lelaki dan satu responden perempuan dari TPS sampel.
Level keyakinan dan margin of error Faktor berikutnya yang mempengaruhi hasil hitung cepat memakai quick count dan exit poll adalah tingkat kepercayaan (level of confidence) dan rentang angka penyimpangan (margin of error).
“Angka-angka itu tergantung masing-masing lembaga penyelanggara hitung cepat,” kata Dian.
Tingkat kepercayaan yang lazim untuk quick count dan exit poll, sebut Dian, adalah 95 persen dan 99 persen.
Ini pula pembeda hitung cepat dengan beragam survei lain yang pilihan level of confidencenya bisa 90 persen, 95 persen, atau 99 persen.
Dalam konteks Pemilu 2019, Dian menghitung bila sampel yang dipakai 6.000 TPS dan level of confidence 95 persen maka margin of error-nya di kisaran 1,27 persen.
“Itu ada hitungan matematikanya,” ujar Dian. Nilai margin of error ini adalah rentang kesalahan yang mungkin terjadi.
Artinya, kata Dian, nilai yang didapat bisa bertambah sampai dengan angka margin itu, atau malah sebaliknya berkurang hingga sebanyak margin of error itu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Link Hitung Cepat dan Live Report Pilkada 2020 di Kompas TV dan Tribunpontianak.com dengan judul LOGIN pilkada2020.kpu.go.id Quick Count Pilkada di Sumatera - Kalimantan hingga Sulawesi
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Hasil Quick Count Pilkada Serentak, Golkar Mendominasi, PKS Menang 120 Daerah, Bagaimana PDIP?, https://kaltim.tribunnews.com/2020/12/09/hasil-quick-count-pilkada-serentak-golkar-mendominasi-pks-menang-120-daerah-bagaimana-pdip?page=4.