AKHIRNYA Polisi Angkat Bicara Posisi Lubang Peluru di Jasad 6 Laskar Khusus Pengawal Rizieq Shihab
AKHIRNYA Polisi Angkat Bicara Posisi Lubang Peluru di Jasad 6 Laskar Khusus Pengawal Rizieq Shihab
AKHIRNYA Polisi Angkat Bicara Posisi Lubang Peluru di Jasad 6 Laskar Khusus Pengawal Rizieq Shihab
POS-KUPANG.COM - Front Pembela Islam ( FPI ) menyebut ada sejumlah kejanggalan pada tubuh jenazah 6 pengawal Habib Rizieq Shihab yang ditembak polisi.
Seluruhnya memiliki luka lubang peluru tepat di bagian dada.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih tengah menyelidiki terkait kasus tersebut.
"Penyidikan masih dalam proses, nantinya akan disampaikan dengan bukti pendukungnya. Bagaimana kronologisnya," kata Irjen Argo kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).
Menurutnya, penyidikan itu nantinya akan dinilai dan diawasi oleh tim pengawasan internal Polri.
"Penyidikan juga diasesmen oleh tim pengawas internal sebagai pertanggungjawaban organisasi," pungkasnya.
Front Pembela Islam ( FPI ) sebelumnya menjelaskan soal kondisi enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang meninggal dunia setelah diterjang timah panas oleh kepolisian di tol Jakarta-Cikampek Km 50.
Wakil Sekretaris Umum sekaligus Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, terdapat lebih dari satu luka tembakan pada tubuh keenam laskar FPI itu.
"Seluruh jenazah terdapat lebih dari satu lubang peluru," ujar Aziz Yanuar saat dikonfirmasi, Kamis (10/12/2020).
Aziz Yanuar turut mengantarkan satu dari enam jenazah kepada keluarganya.
Menurut dia, anggota laskar FPI ditembak di kepala dan dada.
"Luka tembak di kepala tembus mata dan di dada dua tembus ke belakang," kata Aziz.
Aziz mengatakan, seluruh jenazah laskar FPI itu memiliki luka tembak di bagian tubuh yang sama, yakni dada.
Aziz Yanuar berujar, ahli yang hadir saat jenazah dimandikan menyatakan bahwa para anggota FPI itu ditembak dari jarak dekat, dilihat dari bekas luka tembakan.
"Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah tembakan menyasar ke jantung.
Ada yang dilakukan dari depan bagian dada dan ada yang dari belakang," kata Aziz.
Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut di masing-masing tubuh enam pengawal sang imam besar FPI, terdapat lebih dari satu lubang peluru.
"Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," kata Munarman dalam keterangan pers FPI yang diterima, Rabu (9/12/2020).
Munarman menambahkan, para pengawal semuanya ditembak dari jarak dekat. Hal itu merujuk pada keterangan pendapat ahli milik FPI.
"Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," kata Munarman.
"Bahwa pada tubuh sebagian besar para syuhada, terdapat tanda tanda bekas penyiksaan," pungkasnya.
Seperti diketahui, keenam laskar pengawal HRS tersebut sudah dimakamkan pagi ini. Lima laskar dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Lima orang yang dimakamkan di Bogor itu di antaranya adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M. Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), dan Akhmad Sofiyan (26).
Sementara itu, seorang laskar FPI bernama Luthfi Hakim (24) yang juga tewas ditembak dimakamkan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kronologi versi polisi
Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.
Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari.
Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mobil berisi laskar khusus FPI beberapa kali menabrak mobil polisi yang mengikuti.
"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota.
Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.
"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus.
Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara.
Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.
“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.
Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI telah mengetahui bahwa pihak yang mengikuti adalah polisi.
Meskipun demikian, pihak Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan kepada polisi.
“Nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet itu terlihat semua, di dalam situ (VN), nyata sekali,” ujar Tubagus.
Merasa terancam, polisi kemudian melakukan penembakan hingga menewaskan enam pengawal Rizieq.
Dalam konferensi pers, kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.
Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.
Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.
Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.
Versi FPI
Sekretaris Umum FPI Munarman sebelumnya menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga. Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.
Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.
Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul. Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.
"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.
"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.
Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.
Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.
Namun, dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.
"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.
Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.
Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.
Baca juga: Mirip Pilpres 2019, Fadli Zon Diteror Usai Bahas Penembakan Laskar FPI Oleh Polisi, Ulah Intelejen?
Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.
"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api tembak-menembak.
Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.
"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Lubang Peluru di Jantung Pada 6 Jenazah Laskar FPI, Begini Tanggapan Polisi