Saksi Penembakan Laskar FPI Sebut Jumlah Tembakan Seperti Perang, Jumlahnya Sampai Tak Terhitung

Mereka menyebut bunyi rentetan senjata seperti keadaan perang, jumlahnya tak tehitung dan keadannya seperti penangkapan teroris

Editor: Alfred Dama
Warta Kota/Nur Ichsan
Ilustrasi Tol Cikampek. Terjadi kasus tembak menembak di tol Cikampek yang menewaskan 6 laskar FPI. Warga setempat mendengar suara tembakan berkali-kali, namun mereka mengira penangkapan anggota teroris. 

Saksi Penembakan Laskar FPI Sebut Jumlah Tembakan Seperti Perang, Jumlahnya Sampai Tak Terhitung

POS KUPANG.COM -- Drama tewaskanya 6 anggota laskar FPI masih terkiang di telingah sejumlah saksi di lokasi kejadian

Mereka menyebut bunyi rentetan senjata seperti keadaan perang, jumlahnya tak tehitung dan keadannya seperti penangkapan teroris

Kasus penembakan hingga tewas 6 anggota laskar FPI masih menyisakan banyak tanya.

Terutama adegan demi adegan kasus itu karena CCTV yang ada di sekitar lokasi penembakan tengah mati.

Meski demikian, Agus, salah seorang pekerja di Rest Area KM 50 mengaku mendengar suara tembakan.

Seperti di ketahui, penangkapan terhadap orang yang diduga pendukung Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terjadi di Kilometer 50 Tol Jakarta - Cikampek.

Baca juga: Tak Kunjung Nikah, Aurel Hermansyah Bagikan Kabar Buruk, Sang Pacar Atta Halilintar Beri Tanggapan

Baca juga: Wulan Guritno Pernah Bikin Gempar Nikah di Usia 17 Tahun Tapi Pisah,Kini Mantan Suami Digugat Cerai

Baca juga: Rey Utami  Bebas Galih Ginanjar dan Pablo Benua Masih Rasakan Dinginnya Lantai Penjara

Lokasinya berada di sekitar Desa Peseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (7/12/2020).

Menurut Agus, salah seorang pekerja di Rest Area KM 50 suara tembakan saat itu terdengar jelas.

Hanya saja, ia tak tahu persis apa yang terjadi. Warga yang berada di rest area mengira ada penangkapan teroris.

"Dengar (tembakan), ti payun (di depan), sebelum jembatan. Enggak keitung sih," ujar Agus saat ditemui di Rest Area KM 50 Tol Jakarta - Cikampek, Senin.

Menurut Agus, sejumlah polisi juga terlihat berjaga di sekitar rest area.

"Saya pulang pukul 02.00 WIB, begitu Brimob datang," kata dia.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra belum memberikan tanggapan atas peristiwa itu.

Sebelumnya diberitakan, polisi menembak 6 dari 10 orang yang disebut sebagai simpatisan Pemimpin FPI Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin dini hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penembakan terhadap 6 orang tersebut karena diduga melakukan penyerangan terhadap jajarannya yang sedang menjalankan tugas penyelidikan kasus Rizieq.

Ketua DPW FPI Karawang Tomi Miftah Farid menolak memberi tanggapan perihal tewasnya keenam orang itu. Ia menyebut yang berhak memberikan tanggapan adalah DPP FPI.

Meski begitu, dia meminta anggota dan laskar FPI di Karawang tetap tenang, tidak gegabah dalam bertindak.

CCTV Mati

Terkait penembakan anggota FPI, viral di media sosial sebuah tangkapan layar yang menyebutkan bahwa sejumlah CCTV di Tol Cikampek-Jakarta tak berfungsi.

Beberapa CCTV yang tak berfungsi berada di KM 49+000, 54+000, 61+000, 67+000, 69+000, 70+000, 71+000, dan Gerbang Tol Cikampek.

Dalam tangkapan layar tersebut tertulis keterangan bahwa kamera CCTV sedang dalam perbaikan.

Dalam narasi yang beredar di media sosial, sejumlah warganet mempertanyakan keberadaan CCTV di Tol Cikampek-Jakarta.

Pasalnya, pada Senin (7/12/2020) subuh terjadi kasus penembakan di Kilometer 50, yang menewaskan enam simpatisan Pemimpin Front Pembela Islan (FPI) Rizieq Shihab.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru membenarkan bahwa sejumlah CCTV di Jalan Tol Cikampek-Jakarta sedang dalam perbaikan.

"Beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini sedang dilakukan perbaikan, akibat putusnya kabel fiber optic, pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek."

Selain itu, pihak Jasa Marga juga mengaku tak memiliki informasi terkait peristiwa penembakan antara polisi dan simpatisan Rizieq Shihab di kawasan Jalan Tol Cikampek-Jakarta.

“Terkait dengan pertanyaan tentang adanya kejadian khusus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada dini hari tadi, kami sampaikan bahwa kami tidak memiliki informasi tentang kejadian tersebut,” ujar Heru.

Sebelumnya, Polisi menembak enam dari 10 orang yang disebut simpatisan pemimpin Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penembakan terhadap enam orang tersebut karena diduga melakukan penyerangan terhadap jajarannya saat menjalani tugas penyelidikan kasus Rizieq.

Bantahan FPI

Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga.

Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Rizieq dan keluarga besarnya, termasuk cucu yang masih balita, berada di dalam empat mobil.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman dalam konferensi pers di Gedung DPP FPI, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman dalam konferensi pers di Gedung DPP FPI, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. ((Warta Kota/Desy Selviany))

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul.

Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Namun dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api nembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

Munarman juga menyebut sampai saat ini pihaknya belum diberi akses oleh polisi untuk mengecek jenazah enam anggota laskar pengawal Rizieq itu.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Sebut Jumlah Tembakan Saat Penangkapan Laskar FPI Tak Terhitung, Dikira Penangkapan Teroris, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/08/warga-sebut-jumlah-tembakan-saat-penangkapan-laskar-fpi-tak-terhitung-dikira-penangkapan-teroris?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved