IRONIS! Tahun Lalu Mensos Juliari Batubara Bagikan Solusi Cegah Korupsi, Kini Ditangkap Karena Suap!
“Saya pendekatannya tidak terlalu sistem yang ilmiah, pusing mas. Ingetin aja, kamu jangan lupa kalau kamu korupsi kasihan anak dan istri/suami mu.”
"Cara mencegah korupsi yang paling efektif tuh adalah diri kita sendiri.”
“Saya pendekatannya tidak terlalu sistem yang ilmiah, pusing mas. Ingetin aja, kamu jangan lupa kalau kamu korupsi kasihan anak dan istri/suami mu.”
“Kalau mereka keluar malu, anak-anak kalau masih sekolah, pasti di-bully nangis. Pendekatan humanis seperti itu saya lakukan," ucapnya.
Tak cukup di sana, selain membagikan tips solusi mencegah korupsi, ia juga memberikan saran.
Menurutnya, pemerintah disarankan memberikan intensif khusus untuk mencegah korupsi agar memotivasi para PNS agar bekerja lebih giat.
"Kita juga seharusnya ada insentif khusus berbasis kinerja. Sekarang kan belum ada ini. Jadi insentif tersebut dihitung saja berdasarkan Key Performance Indicators (KPI).”
“Misalnya KPI dihitung minimal 60 persen. Kalau KPI-nya itu 70 persen maka insentifnya sebanyak 70 persen," tambah Juliari Batubara.
Kronologi OTT Kasus Suap Menteri Sosial
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Firli Bahuri mengungkapkan kronologi operasi tersebut.
Menurut Firli, kegiatan operasi berawal dari informasi masyarakat yang diterima tim KPK pada Jumat (4/12/2020).
"Informasi tersebut tentang dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh Penyelenggara Negara yang diberikan oleh AIM dan HS kepada MJS, AW dan Juliari P Batubara (JPB)," ujar Firli dalam konferensi pers secara daring pada Minggu (6/12/2020) pagi.
"Sedangkan khusus untuk JPB pemberian uangnya melalui MJS dan SN (orang kepercayaan JPB)," lanjutnya.
AIM dan HS diketahui merupakan pihak swasta. Sedangkan AW dan MJS adalah pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial.
Sementara itu, SN adalah seorang sekretaris di Kemensos. Dari informasi yang diperoleh, Firli melanjutkan, rencananya penyerahan uang akan dilakukan pada Sabtu sekitar pukul 02.00 WIB di salah satu tempat di Jakarta.
Firli menuturkan, uang sebelumnya telah disiapkan AIM dan HS di salah satu apartemen di Jakarta dan di Bandung.