BARU TERUNGKAP! Cara Soeharto Blusukan, Beda dengan Jokowi, Lakukan Penyamaran Tidur di Rumah Warga

NUMPANG Tidur di Rumah Warga Ikut Makan Alakadarnya, Penyamaran Presiden Soeharto Bikin Kalang Kabut

Editor: Bebet I Hidayat
kompas.com
Cara Soeharto Blusukan, Beda dengan Jokowi, Lakukan Penyamaran Tidur di Rumah Warga 

"Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incogniti," kata Tri.

Apa yang dilakukan Soeharto akhirnya buat pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu.nen

Apalagi Soeharto melakukan Penyamaran sukses, numpang tidur di rumah warga, ikut makan alakadarnya, sambil mengobrol dan menyerap keluh kesah rakyatnya.

Baca juga: SEGERA KLAIM Kode Redeem FF 7 Desember 2020 dari Server Indonesia, Tukar Kode Free Fire Garena

Sementara bupati dan gubernur di wilayah Penyamaran tersebut terlambat menyadari kehadiran orang nomor satu di negeri ini saat itu. 

Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.

Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel.

Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.

Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.

Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan.

Titiek Soeharto dan Soeharto
Titiek Soeharto dan Soeharto (Facebook/Siti Hediati Soeharto)

Soeharto yang gemar blusukan untuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.

Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan.

Soeharto di awal kekuasaan rajin melakukan blusukan, hal ini seperti yang dicatat pada 'Otobiografi Seoharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan.'

Baca juga: Ramalan Shio Besok Selasa 8 Desember 2020, Shio Kelinci Inilah Saatnya, Intip Peruntunganmu Di Sini!

"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek."

"Ini karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak."

"Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah."

"Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto melalui buku tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved