Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 6 Desember 2020: Parate Viam Domini; Persiapkanlah Jalan Bagi Tuhan

Hari ini Gereja merayakan minggu ke-2 Adven, dengan merenungkan figur Yohanes Pembaptis sebagai tokoh yang diutus mendahului Yesus

Editor: Agustinus Sape
Facebook/Florens Maxi Un Bria
Maxi Un Bria 

Renungan Harian Katolik, Minggu 6 Desember 2020: Parate Viam Domini; Persiapkanlah Jalan Bagi Tuhan ( Markus 1:1-8)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Kofi Atta Annan, mantan sekretaris PBB ke-7 pernah mengatakan, “Hidup itu pilihan. Namun untuk memilih yang baik, Anda harus tahu siapa diri Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana tujuan Anda dan mengapa Anda ke sana“ ( Budi Santoso, 2000; 266 ). Refleksi Kofi Annan membantu memberi pencerahan bagi kita tentang pentingnya memahami diri sendiri, potensi, misi dan tujuan hidup yang mau dicapai, sebelum membuat pilihan.

Selanjutnya pilihan dijalani secara konsisten dengan hati yang gembira untuk memuliakan Allah dan melayani sesama manusia. Kiranya kisah orang Samaria yang murah hati (Lukas 10 :25-37 ) dapat menginspirasi kita bagaimana seharusnya mengejawantahkan penghayatan iman dalam kaitannya dengan sesama.

Meskipun ia bukan orang yang beragama, tetapi kepekaan hati dan sikap respek serta perbuatan kasihnya terhadap sesama yang jatuh di tangan penyamun, dikagumi Yesus dan khalayak. Bukankah sikap Orang Samaria yang murah hati dapat menjadi bagian dari model sikap yang mesti dikembangkan dalam menantikan kedatangan Tuhan?

Hari ini Gereja merayakan minggu ke-2 Adven, dengan merenungkan figur Yohanes Pembaptis sebagai tokoh yang diutus mendahului Yesus untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya.

Tentang Yohanes ada tertulis dalam Kitab Nabi Yesaya, ”Lihatlah Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun; Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya,” ( Markus 1 :2-3 )

Yohanes Pembaptis memahami dirinya sebagai utusan. Ia terpanggil dan memilih untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan dengan menyerukan pertobatan dan ajakan untuk memberi diri dibaptis.

Hal menarik yang dapat diteladani dari Yohanes Pembaptis adalah spirit keugaharian, kejujuran, cinta kebenaran dan teristimewa kerendahan hatinya. Ia memberitakan demikian, “Sesudah aku, akan datang Ia yang lebih berkuasa dari pada aku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun, aku tidak layak” ( Markus 1 :7 ).

Pernyataan Yohanes Pembaptis kiranya menginspirasi kita untuk memahami siapa sesungguhnya diri kita saat ini? Apa yang sepantasnya dilakukan sesuai potensi dan panggilan kita masing-masing, dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan.

Semoga kita selalu belajar untuk berbenah diri dan siap berubah. Keterbukaan diri untuk ikut berpartisipasi mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan sikap iman dan semangat kerendahan hati sebagaimana yang telah diserukan dan ditunjukkan Yohanes Pembaptis. Marilah kita persiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskan jalan bagi-Nya. Semoga apa yang kita pikirkan, ucapkan dan lakukan berkenan bagi-Nya.

Dalam konteks pilkada serentak di Indonesia 9 Desember 2020, hendaknya kita junjung tinggi kejujuran, kebenaran dan kemurnian hati nurani dalam menentukan pilihan yang terbaik terhadap paslon yang diyakini dapat membawa perubahan dalam pembangunan dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Hendaknya kita menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebagai bukti kepedulian terhadap keberlangsungan negara dan kebaikan hidup bersama. Sebab semua hal yang benar dan baik yang dilakukan hari-hari ini juga merupakan bagian dari pengejawantahan dari sikap iman mempersiapkan diri menantikan kedatangan-Nya. Salve.*

SIMAK JUGA VIDEO RENUNGAN ADVENTUS BERIKUT INI:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved