Mulai MT 1, Petani di Dataran Rata Bena Berdoa Bersama di Bendung Linamnutu

pada akhir Januari mendatang lahan persawahan di dataran rata bena seluruh telah selesai diolah.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Suasana pembukaan pintu air di bendung Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan 

Mulai MT 1, Petani di Dataran Rata Bena Berdoa Bersama di Bendung Linamnutu

POS-KUPANG. COM | SOE -- Para petani di daratan Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Sabtu (5/12/2020) berkumpul di Bendung Linamnutu guna mengadakan doa pembukaan musim tanam 1 yang dipimpin pendeta, Bai Koebanu.

Selain mendoakan agar hasil MT 1 nantinya menghasilkan hasil yang baik, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi pembagian air pada Musim tanam sebelumnya. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Usif PR Nabuasa, Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu, Kanit Binmas Polsek Amanuban Selatan, Bripka Ferdy Beama, kepala Linamnutu, Agus Sopaba, Kades Bena, Charles Nabuasa, Kades Kuibaat, Yupiter Nabuasa, Manager irigasi DI Bena, Roni Nubatonis, ST, Ketua IP3A, Otniel Ndun, para PPA, ketua GP3A, para ketua P3A serta para petani pesawah dataran rata Bena yang meliputi, Desa Linamnutu, Pollo dan Bena.

Manager Irigasi DI Bena, Roni Nubatonis, ST mengatakan, untuk MT 1 tahun ini pihaknya telah mengeluarkan jadwal pembagian air untuk pengolahan lahan mulai Desember hingga Januari mendatang. Dirinya menargetkan, pada akhir Januari mendatang lahan persawahan di dataran rata bena seluruh telah selesai diolah.

"Untuk MT 1 kita dorong agar mulai lebih awal sehingga akhir April atau awal Juni sudah bisa dipanen padinya. Sehingga MT II bisa dimulai lebih awal saat debit air masih tersedia di bendung Linamnutu," ungkap Roni.

Disinggung terkait ketersediaan air di bendung Linamnutu untuk MT 1 dan MT II, Roni mengatakan, debit air masih mencukupi. Selama ini yang menjadi kendala adalah masih banyak petani yang egois dalam pemanfaatan air hingga ada petani lain yang lahannya tidak kebagian air.

"Air ini sebenarnya masih cukup, tapi masih banyak petani yang egois dalam pemanfaatannya sehingga merugikan petani lainnya," ujarnya.

Untuk potensi lahan basah di dataran Bena yang meliputi Desa Linamnutu hingga Oebelo mencapai 3.515 Ha. Namun saat ini yang sudah dikelolah baru 2.800 Ha. Sebagian belum dikelola karena  belum adanya program cetak sawah baru.

" Masih ada 715 Ha lahan basah yang belum dikelola dan saat ini ditumbuhi pohon duri. Dibutuhkan program cetak sawah untuk mengolah lahan potensial tersebut. Selain itu diperlukan pembangunan irigasi di lahan sawah baru tersebut," jelasnya.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu berharap agar semua komponen bisa kerja secara maksimal dan berkoordinasi secara baik sehingga MT 1 2020/2021 bisa sebaik MT 1 2019/2020 dimana hasil rata-rata ubinan mencapai 7 ton per hektar.

Para petani dihimbau untuk mematuhi jadwal pembagian air yang sudah diatur sehingga semua lahan petani di dataran rata Bena bisa mendapatkan air.

Baca juga: Kapolri Jenderal Idham Azis Ancam Sikat Semua Yang Adang Penyidik untuk Periksa Habib Rizieq Shihab

Baca juga: Kami Tidak ke Posko Utama Karena Kami Jompo, Tidak Bisa Jalan

" Air ini cukup jadi petani tidak usah khawatir, yang penting patuhi jadwal pembagian air yang sudah dibagikan. Kita targetkan minimal hasil MT 1 tahun ini sama dengan tahun kemarin," harapnya. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved