Disaksikan Kadis Perikanan NTT, Siswa SUPM Kupang Panen 785 Kg Udang Vannamei
Para undangan dibolehkan untuk membeli hasil budidaya para siswa itu dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Disaksikan Kadis Perikanan NTT, Siswa SUPM Kupang Panen 785 Kg Udang Vannamei
POS-KUPANG.COM|KUPANG--Di tengah cuaca yang relatif cerah, para siswa dan siswi Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang yang beralamat di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang memanen jenis udang Vannamei sebanyak 785 kilogram, Sabtu (5/12/2020) siang.
Panenan yang dilukiskan cukup sukses ini disaksikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Ganef Wurgyanto, A.Pi, M.Si dan Kepala SUPM Kupang, Markus Samusamu, S.T, M.Si.
Ikut menyaksikan juga Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Kupang, Ir. Lego Suhono, MP; Kasubdit Patroli Direktorat Pol Air Polda NTT, Kompol Dodyt Putranto; Ketua Majelis Klasis Kupang, Pendeta Dodi Octovianus; Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Kupang, Dikson Baksuni, SP, M.Si; Ketua MKKS SMA Kabupaten Kupang, Nixon, S.Pd, M.Si, para guru, siswa dan undangan lainnya.
Pada satu di antara dua kolam budidaya itu, Kadis Perikanan NTT dan para pejabat melakukan panen dengan menggunakan jaring. Sekali jaring dilepas, ratusan ekor udang terjerat. Saat diangkat dari kedalaman air, tepuk tangan dan sorai-sorai membahana di tepi kolam itu. Tak berapa lama kemudian, panenan sudah selesai. Para undangan dibolehkan untuk membeli hasil budidaya para siswa itu dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.
"Harga yang kami berikan ini miring dari harga di pasaran. Di pasar, udang ini dijual Rp 120 ribu per kilogram. Silakan bapa dan ibu sekalian membelinya untuk memberi motivasi kepada anak-anak kita," kata Kepala SUPM Kupang, Markus Samusamu di sela-sela kegiatan itu.
Sebelum memanen udang yang dibudidayakan selama tiga bulan ini, Kadis Perikanan NTT, Ir. Ganef dan undangan lain melepas benih ikan nila pada lokasi tambak garam milik sekolah itu. Karena musim hujan, lokasi yang sesungguhnya menjadi tambak garam itu digunakan untuk melakukan budiaya ikan nila. Jenis ikan ini biasa hidup di air laut. Namun, diklimatisasi dengan air payau agar ikan ini mampu beradaptasi.
Dalam hitungan, para pejabat itu sudah melepas ikan nila dari kantong plastik yang telah dibagikn. Usai melepas benih ikan ini dilakukan pembagian benih ikan lele yang diterima para ketua kelompok masyarakat untuk dikembangkan masing-masing.
Baca juga: Ini Penjelasan Pemda Lembata Perihal Surat Pernyataan Bagi Pengungsi yang Evakuasi Mandiri
Baca juga: Zaskia Gotik Disorot Saat Imel Putri Cahyati Jatuh Sakit, Ini Yang Dilakukan Istri Sirajuddin Mahmud
Ada lima kelompok yang menerimanya, yakni dua kelompok dari Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat dan tiga kelompok nelayan dari Desa Bolok. Mereka yang menerima benih ikan, yakni Doddy Oktovianus dan Thobias Manas dari Desa Oenesu serta Dominggus Tupa, Elias Oba dan Sion dari Desa Bolok. (Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Paul Burin)