Kasus Tanah Keranga Labuan Bajo Dalam Pandangan Aktivis Pergerakan HIPMMABAR-Jakarta

Aktivis HIPMMABAR-Jakarta, Yosef Sampurna Nggarang mengemukakan pandangannya terkait jalannya kasus tanah di Labuan Bajo

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Dokumentasi pribadi Yosef Sampurna Nggarang untuk POS-KUPANG.COM.
Aktivis pergerakan sekaligus Pembina Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Barat (HIPMMABAR-JAKARTA), Yosef Sampurna Nggarang   

Selanjutnya, tidak jauh dari dua plang ini terdapat dua bangunan, satu bangunan merupakan mushola dan bangunan lainnya adalah rumah. Di puncak bukit terlihat dari jauh ada satu bangunan dan di sisi selatan terdapat satu bangunan villa kecil namun antik.

"Pada sore hari, daerah lokasi ini menjadi salah satu tempat favorit orang-orang menikmati sunset,memandang pulau dan menikmati udara segar. Drone pesawat, terbang melintasi hamparan bukit Keranga. Dari bukit ini orang-orang bisa melihat puluhan kapal-kapal yang tiba dan mau pergi dari mana-mana dan bisa menikmati Labuan Bajo yang sudah beranjak menjadi kota," jelasnya.

Menurut Yos, keistimewaan Keranga terletak di sisi utara Labuan Bajo, masih deretan Waecicu-resoert Plataran Komodo.

"Saat anda berada di Labuan Bajo,belum tentu anda bisa melihat bukit Keranga yang indah ini. Tapi Dari Keranga anda bisa menikmati Labuan Bajo. Mungkin karena keistimewaan itulah, orang-orang DKI 'tergoda' membeli lahan ini, dibeli dari orang lokal yang mengklaim bahwa lahan ini milik mereka," ujarnya.

"Rasa ingin memiliki lahan Keranga ini harus tertunda bahkan tidak akan terwujud . Mereka selama ini sudah berusaha untuk menguasai dan mau memilki. Namun, yang terjadi: gara-gara Keranga mereka menghadap aparat," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved