Sambut KBM Januari 2021, Turunkan Tim Satgas Covid-19 Cek Persiapan Sekolah Terapkan Prokes
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke sekolah-sekolah baik TK, SD, SMP hingga SMU/SMK untuk mengecek kesiapan
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Sambut KBM Januari 2021, Turunkan Tim Satgas Covid-19 Cek Persiapan Sekolah Terapkan Prokes
POS-KUPANG.COM|WAIKABUBAK---Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Barat, Sairo Umbu Awang, S.E mengatakan, semenjak Senin (23/11/2020) menurunkan tim satuan tugas Covid-19 terdiri Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke sekolah-sekolah baik TK, SD, SMP hingga SMU/SMK untuk mengecek kesiapan sekolah menerapkan protokol kesehatan.
Sampai saat ini, tim tersebut masih bekerja di lapangan. Harapan melalui pengecekan langsung itu, tim satgas covid-19 Sumba Barat dapat merekomendasikan sekolah-sekolah mana yang boleh melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang akan berlangsung pada Januari 2021.
Keputusan memberlakukan KMB tatap muka pada Januari 2021 dapat berlangsung dengan mendapatkan persetujuan (rekomendasi) kementrian agama, orang tua murid dan komite sekolah. Hal itu sangat penting demi mencegah timbulnya sikap saling menyalahkan pada masa mendatang
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Barat, Sairo Umbu Awang, S.E menyampaikan hal itu di ruang kerjanya, Rabu (25/11/2020).
Menurutnya, pemberlakuan KBM tatap muka Januari 2021 mendatang sangat tergantung rekomendasi tim satgas covid-19 Sumba Barat. Karena itu besar harapan dengan pemantuan langsung tim satgas covid-19 Sumba Barat di seluruh sekolah di Sumba Barat dapat memberikan rekomendasi KBM tatap muka bagi sekolah bersangkutan sesuai kesiapan sekolah itu.
Untuk itu seluruh sekolah yang ada di Sumba Barat harus mempersiapkan penerapan protokol kesehatan di sekolah masing-masing.
Sekolah harus mempersiapkan kran air cuci tangan, sabun, anak-anak wajib memakai masker dan memberlakukan jarak saat KBM tatap muka berlangsung.
Untuk itu secara teknis KBM tatap muka berlaku secara shift. KBM tatap muka tidak dapat berlaku normal karena kuatir penumpukan siswa penuh dalam sebuah ruangan kelas dapat saja menjadi kluster baru penularan virus corona.
Hal itu karena tidak dapat memastikan apakah seseorang tertular atau tidak tertular virus corona meskipun secara fisik sehat .
Memang ada kekuatiran tren pasien positp vrius corona akhir-akhir ini terjadi berasal dari transmisi lokal dari orang tanpa gejala (OTG).
Baca juga: KBM Selama Pandemi Covid-19 Dinilai Kurang Efektif
Karenanya sekolah harus taat benar menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virrus corona. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)