Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 23 November 2020: Memberi dengan Hati

Lukas mengisahkan bahwa ketika berada di Bait Allah, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Lukas mengisahkan bahwa ketika berada di Bait Allah, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Dan Lukas juga menulis, “Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu" (Luk 21:1-2).

Kita dibuat terpana. Tidak ada seorang pun yang memberitahu pada Yesus bahwa wanita tua yang memberi persembahan itu adalah seorang janda. Tetapi ternyata Yesus tahu bahwa wanita itu bukan saja janda, melainkan juga miskin. Bahkan ini yang menarik, Yesus juga tahu bahwa wanita itu memberi semua nafkahnya, "... janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya" (Luk 21:4).

Dalam kisah yang lain, yakni tentang Zakheus, Yesus pun tahu nama laki-laki gendut pendek yang berlari-lari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara untuk melihat orang apakah Yesus itu.

“Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ‘Zakheus, segeralah turun sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu" ( lih. Luk 19:5).

Siapa sih yang membisikkan di telinga Yesus bahwa orang itu bernama Zakheus? Tak ada. Tapi koq Yesus tahu ya?

Ketika menempuh perjalanan dari Yudea ke Galilea, Yesus melintasi Samaria. Kata penginjil Yohanes, Ia begitu letih sehingga di Sikhar, Ia mampir di sumur Yakub meminta minum pada seorang perempuan Samaria yang ada di situ. Dan, ini yang menarik, Yohanes menulis, Yesus tahu dosa dan keadaan hidup perempuan Samaria yang bercakap-cakap dengannya di sumur itu.

"Kata perempuan itu, ‘Aku tak mempunyai suami’. Kata Yesus kepadanya: ‘Tepat katamu bahwa engkau tak mempunyai suami. Sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu bukanlah suamimu. Dalam hal itu engkau berkata benar” (Yoh 4:17-18).

Memang Yesus mengenal setiap orang. Ia tahu apa yang ada di hati manusia. "Dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepadanya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di hati manusia" (Yoh 2:25).

Dia tahu segala persoalan yang membebani tiap orang. Ia tahu persis dendam, sakit hati yang tersimpan di hati bertahun-tahun yang membuat wajah tak berseri, hidup jadi tak nyaman.

Ia berkata lembut, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28).

KITA?
Yesus mengenal diri kita. Bahkan Dia lebih mengenal diri kita ketimbang kita mengenal diri kita sendiri. Dia memanggil kita dengan nama kita masing-masing. Bahkan Ia panggil dengan nama kesayangan kita. Dia tahu apa yang ada dalam lubuk hati kita. Dia sangat tahu niat, intensi, motivasi di hati kita. Termasuk Dia tahu apakah kita kaya atau miskin, punya banyak atau berkekurangan. Dia pun tahu saat kita memberi, bekerja dan berkarya. Apakah kita memberi, bekerja dengan sukarela, ikhlas, atau dengan terpaksa.

Semoga catatan Lukas tentang kata-kata Yesus ini, bukan saja untuk kita, melainkan juga tentang kita, "Ia melihat juga seorang pastor, seorang guru, dokter, seorang konglomerat, seorang bapak, seorang ... memasukkan dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, sejuta rupiah ke dalam kotak derma itu ... ia memberi seluruh nafkahnya, ia memberi dengan seluruh hatinya".*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved