Berita Timor Leste

Terungkap Bukti Rasa Dengki Indonesa Atas Kemerdekaan Timor Leste Usai Pilu Selama 24 Tahun

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia

Editor: Hasyim Ashari
Intisari
Bendera Timor Leste dan Australia. Terungkap Bukti Rasa Dengki Indonesa Atas Kemerdekaan Timor Leste Usai Pilu Selama 24 Tahun 

Bagaimanapun, pemisahan Timor Timur adalah yang pertama kali sejak kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada tahun 1945 - disusul dengan aneksasi Papua Barat pada tahun 1961 dan Timor Timur pada tahun 1974 - yang kehilangan sebagian wilayahnya.

Propaganda nasionalisme selama puluhan tahun oleh negara telah meninggalkan, hingga saat ini, banyak perasaan negatif terhadap kemerdekaan Timor Timur.

“Berbeda dengan Indonesia, Timor Timur bukan lagi tempat yang baik,” kata Tamadi, petani berusia 50 tahun yang menjadi sopir taksi dari Jawa Tengah.

"Ada perang di sana dan orang-orang menderita," katanya.

“Itu karena Xanana Gusmao yang ingin Timor Timur lepas dari Indonesia. (Presiden) Habibie juga harus disalahkan karena membiarkan itu terjadi, ”lanjutnya.

Taufan mengakui, ada juga kalangan berpendidikan tinggi yang berpikiran serupa.

Alasan utamanya, menurutnya, adalah kurangnya informasi selama bertahun-tahun yang menghalangi mereka untuk menganalisis secara kritis propaganda Jakarta.

“Anggota DPRD di Kalimantan baru-baru ini bertanya kepada saya mengapa organisasi saya harus membantu orang Timor,” kenangnya. “Tapi mereka mengerti ketika saya menjelaskan tentang kasus pelanggaran hak dan fakta sejarah bahwa nenek moyang kita tidak pernah mengambil Timor Timur sebagai bagian dari koloni Belanda untuk diubah menjadi Indonesia.”

Meski begitu, dia mengatakan kebanyakan orang Indonesia menerima perubahan di Timor Leste.

“Anda bisa melihat banyak orang Timor di Indonesia, tapi kami tidak pernah mendengar bahwa mereka diganggu oleh orang Indonesia,” tandasnya.

Yang lain mengatakan Indonesia memiliki masalah yang lebih besar untuk ditangani.

“Saya tidak tahu banyak tentang Timor Leste,” kata Malvi, 27 tahun, pekerja kantoran. “Tapi ada banyak hal yang harus kita perhatikan sekarang. Pemerintah harus memikirkan bagaimana menghentikan kenaikan biaya hidup dan memberantas kejahatan daripada bertengkar dengan orang Timor,” katanya.

Tetapi bagi banyak politisi, Timor Leste masih jauh dari cerita yang selesai.

Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/amp/032436256/pantas-saja-meski-memilih-merdeka-dari-indonesia-ternyata-timor-leste-tak-dilepaskan-begitu-saja-oleh-indonesia-masih-ungkit-aset-ini-tertinggal-di-timor-leste?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved