Mata Najwa
Mata Najwa Tadi Malam, Borok Mahfud MD soal Habib Rizieq Dikuliti Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif
Mata Najwa tadi malam, Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif Buka Borok Mahfud MD soal Habib Rizieq
Mata Najwa Tadi Malam, Borok Mahfud MD soal Habib Rizieq Dikuliti Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif
POS-KUPANG.COM - Mata Najwa Tadi Malam, Borok Mahfud MD soal Habib Rizieq Dikuliti Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif
Setelah dibahas di ILC TV One, persoalan kerumunan massa di acara Habib Rizieq kambali diperdebatkan di Mata Najwa tadi malam.
Mata Najwa tadi malam, Rabu (19/11/2020) di Trans 7 menghadirkan beberapa narasumber baik dari pihak pemerintah maupun dari FPI.
Mengangkat tema ' Pilah-Pilih Urus Pandemi' yang membahas soal perbedaan sikap Presiden Jokowi merespon pelanggaran protokol kesehatan akibat massa Habib Rizieq Shihab dengan acara lainnya.
Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif yang mendapat kesempatan bicara pertama langsung memuka borok Menko Polhukam Mahfud MD.
Slamet Maarif mengatakan, Menko Polhukam patut ikut disalahkan karena mengizinkan para pengikut Rizieq Shihab menjemput sang ulama.
Baca juga: Pilah-pilih Urus Pandemi Mata Najwa Rabu 18 November 2020 Pukul 20.00 WIB, Anies Baswedan Hadir?
Dia menyindir anak buah Jokowi itu dinilai tidak konsisten dengan omongannya.
1. FPI Tak Menduga Membludaknya Massa
Berawal saat Najwa Shihab mempersilahkan Slamet Ma'arif berbicara terlebih dahulu setelah acara dibuka.
Najwa langsung menanyakan soal tanggapan pihak FPI usai panjangnya polemik usai Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.
Diantaranya pencopotan Kapolda dan kepala daerah dipanggil.
"Saya ingin ke FPI, ustaz Ma'arif. Yang jelas memang rentetan peristiwa terjadi nih setelah seminggu pasca kepulangan Habib Rizieq. Ada dua Kapolda dicopot kemudian Gubernur dan jajarannya diperiksa. Saya ingin tahu dulu tanggapan DPI atas berbagai dampak yang timbul pascakepulangan,"
Slamet mengaku pihaknya tidak menduga massa akan membludak
"Apa yang terjadi memang kita tidak menduga sama sekali. Temasuk jumlah massa ketika penjeputan imam besar. Kita tidak pernah menduga seperti itu antusiasnya ummat ingin melepaskan kerinduannya dengan ulamanya, dengan habibnya, dengan imamnya,"