Di Kabupaten Belu 6.619 Ternak Babi Mati Terserang ASF 

akibat terserang penyakit African Swine Fever (ASF). Total kerugian yang dialami peternak babi mencapai  Rp 33 M lebih.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
KADIS---Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu, Nikolaus Umbu Birri saat sosialisasi pencegahan ASF di Desa Silawan beberapa waktu lalu. 

Di Kabupaten Belu 6.619 Ternak Babi Mati Terserang ASF 

POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Data terkini dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu menunjukkan 6.619 ternak babi mati akibat terserang penyakit African Swine Fever (ASF). Total kerugian yang dialami peternak babi mencapai  Rp 33 M lebih.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu, Nikolaus Umbu Birri kepada Pos Kupang.Com, Kamis (19/11/2020). Dikatakannya, jumlah ternak babi yang mati akibat terserang penyakit ASF sebanyak 6.619 ekor dengan jumlah pemilik ternak sebanyak 1.772 kepala keluarga. 

Data kematian ternak terbanyak terjadi di tiga kecamatan yakni, Atabua Barat, Tasifeto Barat, Tasifeto Timur dan Atambua Selatan. Selama beberapa bulan terkahir, kasus kematian ternak babi hampir tidak ada.

Total kerugian yang dialami peternak babi mencapai Rp 33 M lebih dengan perhitungan rata-rata, satu ekor babi dijual dengan harga Rp 5 juta.

"Data terakhir itu, total ternak babi yang mati sebanyak 6.619 ekor dari 1.772 KK pemilik ternak. Total kerugian dihitung dari harga jual babi rata-rata Rp 5 juta pr ekor, jadi kalau 6.619 ekor kali Rp 5 juta sudah Rp 33 miliar", jelas Niko Birri. 

Terkait hal ini, dinas sudah mendata jumlah ternak babi yang mati dan para pemilik ternak. Data tersebut sudah dikirim ke pemerintah pusat melalui Dinas Peternakan Provinsi NTT. Pemerintah Kabupaten Belu mengharapkan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pemulihan ekonomi bagi peternak lewat bantuan, baik dalam bentuk ternak babi maupun sisipan atau ternak jenis lainnya. 

Sampai saat ini belum ada informasi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi tentang bantuan pemulihan ekonomi bagi peternak babi. Di APBD Belu 2021 belum bisa dianggarkan untuk pemulihan ekonomi karena anggaran terbatas dan lebih banyak difokuskan pada penanganan Covid-19. Dalam APBD hanya dianggarkan untuk program kegiatan pencegahan penyakit. 

"Sampai sekrang belum ada informasi tetang bantuan pemulihan ekonomi. Mungkin karena Covid-19. Data kami sudah kirim ke provinsi untuk diteruskan ke pusat. Di APBD kami sangat kecil. Kami hanya anggarakan dana kegiatan penangulangan dan pencegahan. Mudah-mudahan tahun depan sudah ada bantuan pemulihan ekonomi dari pemerintah pusat", kata Niko Birri.

Menurut Niko Birri, untuk mencegah penyakit ASF ini, Dinas Peternakan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan biosecurity atau usaha untuk menjaga suatu daerah agar tidak masuk penyakit ASF dan menjaga ternak babi agar tidak tertular penyakit ASF

Selain itu, Petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Belu yang dinamakan Unit Reaksi Cepat (URC)
terus melakukan vaksinasi dan penyemprotan desinfektan. Tahun 2020, dana APBD II ditargetkan 20 ribu vaksin untuk seluruh ternak termasuk ternak babi. Sedangkan bantuan dari provinsi 1.500 vaksin.

Menurut Niko Birri, upaya pencegahan ASF ini membutuhkan kesadaran bersama sehingga pola Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sangat penting. Pencegahan dengan pola KIE sangat efektif selama ini dalam memutus mata rantai penyebaran ASF di Kabupaten Belu. Hal ini didukung lagi dengan instruksi Bupati Belu yang melarang keluar masuk ternak babi dari dan ke Kabupaten Belu.

Baca juga: Pemkab Ngada Tetap Pilih Kegiatan Belajar Mengajar Daring untuk Semua Sekolah 

Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam, Najwa Shihab Tunjukkan Bukti Video Omongan Habib Rizieq, Ketua FPI Kena Skak

Data polulasi ternak babi di Kabupaten Belu keadaan 31 Desember 2019 sebanyak 61.802 ekor. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas). 

Sumber: Pos Belitung
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved