Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 16 November 2020: Buatlah Agar Mengerti

Tuhan, buatlah supaya saya dapat melihat! Buatlah supaya saya mengerti bahwa untuk menggapai kesuksesan, saya harus menderita, berkorban

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Di banyak kota, kita dapat temukan orang buta yang duduk di trotoar, emperan toko, dengan sebuah kaleng kecil ditaruh di depannya. Ia berharap siapa pun yang melewatinya bisa melihat dan tergerak hati untuk memberi sesen dua buatnya.

Penginjil Lukas berbagi cerita yang lebih kurang mirip. Ada seorang buta duduk di pinggir jalan kota Yerikho. Ia juga duduk di tempat yang strategis yang sering dilewati orang. Ia duduk mengemis dan berharap orang-orang yang lewat di situ dapat melihatnya, lalu menaruh hati, berbelas kasihan, dan memberi sedekah kepadanya.

Tapi menarik untuk permenungan adalah hal berikut. Saat diberitahu oleh orang bahwa ada Yesus yang lewat, si pengemis buta itu spontan berseru, "Yesus, anak Daud, kasihanilan aku!"

Ternyata si buta itu tidak meminta duit dari Yesus. Ia tak minta makanan. Juga ia tak mengadu bahwa selama itu ia diperlakukan tidak adil oleh sesama. Ia tidak melaporkan bahwa banyak kali ia tak diacuhkan orang. Ia justru berseru mohon dikasihani agar ia dapat melihat! Ia minta karunia penglihatan.

Merenungkan permohonan si buta, mengajak kita untuk ingat kembali apa yang dikisahkan Lukas tentang kedua belas murid-Nya dalam perikop sebelumnya (18:31-34). Saat Yesus memberitahu mereka tentang penderitaan-Nya; bahwa Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, diludahi, dihina; bahkan kemudian Ia disesah dan dibunuh secara keji; tapi pada hari ketiga Ia (akan bangkit); dikatakan Lukas bahwa kedua belas murid itu tidak mengerti semua yang dikatakan Yesus. Arti perkataan Yesus itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Mereka seakan "buta" dan tak mengerti.

Namun anehnya, mereka tidak meminta dikasihani oleh Yesus agar membuat mereka mengerti. Mereka "buta", persis serupa si pengemis buta di pinggir jalan, tapi mereka tidak memohon, berseru kepada Yesus, "Tuhan, buatlah supaya aku dapat melihat!"

Mengapa para murid tidak meminta Yesus, agar dapat mereka "melihat"? Apakah mereka tidak menyadari 'kebutaan' mereka? Kalaupun demikian, apa sebabnya mereka tidak menyadarinya?

Merenungkah hal ini, mungkin bisa dimaklumi. Terkadang orang memang "buta" dan tetap tidak sadar bahwa dia "buta". Dia tidak mengerti, dan dia tidak sadar bahwa dia tidak mengerti.

Terkadang dia tak mengerti apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang lain, tapi dia tak mau berusaha untuk bertanya.

Tak jarang dia memang diberi sakit dan penderitaan, tapi dia tak mau menyadarinya. Dia tidak mampu memahami makna penderitaan atau kesukaran hidup yang dia alami.

Dia juga memiliki pandangan yang sempit atau sebaliknya pandangan yang terlalu bebas tanpa batas. Akibatnya, terkadang pandangan, sikap dan hidupnya suram, pesimistis, kecewa, bahkan putus asa. Atau, terkadang justru sebaliknya, pandangan dan sikapnya justru arogan, merasa serba tahu, merasa selalu benar, bahkan merasa tak pernah salah.

KITA?
Dari kisah ini, kita dapat pesan kecil ini. Orang "buta" yang sadar akan kebutaannya, meminta! Orang buta yang tidak sadar akan kebutaannya, tidak pernah meminta!

Hari ini kita memberanikan diri berseru, "Tuhan, buatlah supaya saya dapat melihat! Buatlah supaya saya mengerti bahwa untuk menggapai kesuksesan, saya harus menderita, berkorban.

Buatlah saya mengerti bahwa Engkau sudah rela menderita untukku, maka saya pun mesti menderita untuk penyucian diriku dan penyucian orang lain.

Buatlah saya mengerti bahwa Engkau sudah bangkit, maka saya tak boleh putus asa, terpuruk dalam kejatuhan; sebaliknya saya mesti bangkit, kembali bergairah dan bersemangat untuk maju, menggapai sukses, terlebih menjadi orang baik".*

SIMAK JUGA VIDEO BERIKUT:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved