TEGAS , Moeldoko : Tak Ada yang Harus Direkonsiliasi antara Pemerintah dan Rizieq Shihab
Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia disambut ribuan pendukungnya mulai dari Bandara Seoakarno Hatta hingga kediamannya di Palmera, Jakarta Barat
TEGAS , Moeldoko : Tak Ada yang Harus Direkonsiliasi antara Pemerintah dan Rizieq Shihab
POS KUPANG.COM -- Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia disambut ribuan pendukungnya mulai dari Bandara Seoakarno Hatta hingga kediamannya di Palmera, Jakarta Barat
Ketua Front Pembela Islam atau FPI itu setibanya di Jakarta sempatme lontarkan kalimat buka kesempatan untuk rekonsilasi dengan pemerintah namun dengan dialog terbuka
Namun pemerintah juga dengan tegas mengatakan tidak ada yang perlu direkonsiliasi karena pemerintah merasa tidak ada masalah dengan Rizieq Shihab
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mempertanyakan ajakan rekonsiliasi pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab.
Menurut Moeldoko, selama ini pemerintah tak punya masalah dengan Rizieq sehingga tak perlu ada yang direkonsiliasi.
Baca juga: Genderang Perang Ditabuhkan, Kini Giliran Ustaz Maaher At-Thuwailibi yang Bongkar Aib Nikita Mirzani
Baca juga: Jemput Rizieq Shihab Abaikan Protokol Covid-19 D,Epidemiolog UI: Kok Ada Keistimewaanuntuk Rizieq?
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Mendikbud Ubah Naib Guru Honorer Gaji Dibawa UMR, Naikan Gaji hingga Jadi PNS
Baca juga: 4 Bukti Kemiripan Gisella Anastasia dengan Pemeran Video Syur Mirip Gisel Diungkap Pakar Telematika
"Menurut saya, istilah rekonsiliasi itu, apanya yang direkonsiliasi? Asal kita semuanya baik-baik bekerja, enggak ada masalah kok. Kita bukan pada posisi apakah itu, enggak, posisinya baik-baik saja kok sebenarnya," kata Moeldoko di kantornya, Kamis (12/11/2020).
Moeldoko mengatakan, sejak awal pemerintah mempersilakan Rizieq kembali ke Tanah Air.
Ia menyebut, Rizieq pergi meninggalkan Indonesia atas keinginannya sendiri, sehingga kepulangannya pun tak jadi persoalan.
Pemerintah, kata Moeldoko, tak pernah berupaya menekan atau menghalang-halangi kepulangan Rizieq. Sebaliknya, aparat melakukan pengawalan ketat sehingga pimpinan FPI itu aman sampai ke kediamannya.
"Apakah kita mencegat? Enggak. Aparat keamanan justru kita wanti-wanti, kawal dengan baik, jangan diganggu walaupun mereka sendiri yang menganggu, menganggu jalan maksudnya, menganggu publik, kan begitu," ujarnya.
"Jadi inilah, kita juga harus luruskan, harus clear, masyarakat juga harus paham, tidak ada yang harus direkonsiliasi," tutur dia.
Terkait permintaan Rizieq tentang penghentian kriminalisasi ulama sebagai syarat rekonsiliasi, Moeldoko menegaskan, tak ada istilah tersebut.
Menurut Moeldoko, terkadang, untuk membangun emosi masyarakat, digunakan istilah-istilah tertentu seperti misalnya kriminalisasi.
"Sebenarnya tidak ada istilah kriminalisasi ulama itu nggak ada, kita nggak mengenal itu istilah itu. Dan kita tidak mau ulama dikriminalisasi. Itu negara itu melindungi segenap bangsa, itu tugas negara itu," ucapnya.
Moeldoko menambahkan, setiap orang punya hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Sementara, negara pun memiliki hak dan tanggung jawab untuk menegakkan seluruh aturan.
Negara, kata Moeldoko, berupaya melindugi segenap warga, bukan hanya kalangan yang bersuara keras.
"Negara itu melindungi semuanya. Bukan hanya mikirin orang-orang yang suaranya keras, silent majority enggak dipikirkan, enggak, enggak. Semuanya harus merasakan aman, nyaman, untuk itu tugas negara harus menyelenggarakan situasi itu dengan sebaik-baiknya," kata Moeldoko.
Dilansir dari Kompas TV, Rizieq Shihab bicara soal rekonsiliasi antara pihaknya dengan pemerintah.
Rizieq sedianya tak menutup pintu untuk rekonsiliasi. Namun demikian, sebelum menuju ke arah sana, ia minta pemerintah untuk menyetop kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rizieq Shihab yang ditayangkan melalui kanal YouTube milik akun Front TV. "Ada teriak-teriak rekonsiliasi.
Mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka," kata Rizieq Shihab mengawali pernyataannya yang dikutip pada Rabu (11/11/2020).
"Buka dulu pintu dialognya, baru rekonsiliasi. Tak ada rekonsiliasi tanpa dialog. Dialog itu penting." Rizieq mengaku, telah menawarkan dialog kepada pemerintah sejak 2017. Namun sampai saat ini, kata dia, tidak ada tanggapan dari pemerintah.
Sebegian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko: Tidak Ada yang Harus Direkonsiliasi antara Pemerintah dan Rizieq Shihab", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/11/12/16541541/moeldoko-tidak-ada-yang-harus-direkonsiliasi-antara-pemerintah-dan-rizieq?page=all.