Siaga Bencana, Polres Lembata Adakan Konsolidasi Lintas Sektor
Polres Lembata menggelar apel konsolidasi lintas sektor dalam rangka antisipasi bencana alam di lapangan pantai Harnus-Lewoleba
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Polres Lembata menggelar apel konsolidasi lintas sektor dalam rangka antisipasi bencana alam di lapangan pantai Harnus-Lewoleba, Rabu (11/11/2020).
Kegiatan tersebut dihadiri unsur Pemkab Lembata, Forkopimda, UPBU Wunopito,unsur TNI-POLRI, BPBD, Dinkes, Tagana dan Satpol PP.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengingatkan agar masyarakat siapkan diri menjadi tangguh dalam hadapi bencana termasuk di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Baca juga: Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat Bantu 19 Poktan di Sikka
Menurutnya, bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa kenal waktu. Sebagai manusia yang terbatas tentu kita tidak dapat prediksi kapan bencana terjadi, sehingga harus selalu waspada dan siapsiaga terhadap segala kemungkinan yang terjadi
"Lembata memiliki 4 gunung api tipe A yaitu gunung Batutara, Ile Lewotolok, Ile Werung dan Hobal sehingga sangat berpotensi timbulkan gempa dan tsunami. Perubahan iklim dan faktor ulah manusia juga menjadi ancaman serius memicu terjadinya kekeringan, banjir, kenaikan permukaan air laut, badai, dan bencana ikutan seperti kebakaran, angin kencang, hama penyakit, longsor, abrasi, gagal tanam dan gagal panen serta masalah lainnya," paparnya.
Baca juga: Anggota DPR RI Bantu 19 Poktan di Sikka
"Kita juga dihadapkan dengan bencana pandemi Covid-19 yang bersifat multi dimensional, di mana semua merasa sulit. Semua negara dipaksa terapkan aturan atau kebijakan yang hampir tidak pernah dilakukan sebelumnya demi melindungi warganya. Saat ini kita telah memasuki era new normal yang sangat membutuhkan inovasi dalam beradaptasi dan melakukan transformasi secara produktif dalam bekerja. Covid-19 menggeser cara kerja biasa menjadi luar biasa dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil."
Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapsiagaan dalam pencegahan dan pengendalian sehingga potensi tertularnya Covid-19 dapat diminimalisasi. Perlu upaya edukasi dan advokasi terhadap kebijakan tingkat desa atau basis masyarakat. Pemerintah menurutnya terus mendorong semua elemen masyarakat agar tangguh dalam hadapi bencana. Keluarga yang tangguh dalam hadapi bencana menghasilkan masyarakat Lembata yang tangguh. Tangguh yang dimaksud yakni punya daya adaptasi, daya antisipasi dan daya proteksi.
Bupati sunur juga mengatakan bahwa pemerintah dalam RPJMD 2017-2022 mendorong kerjasama kolaborasi lintas sektor dalam mengurangi resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim lewat pembentukan sahabat tangguh bencana yang kuat secara kualitas dan kuantitas serta mampu lakukan advokasi untuk hadapi resiko bencana menuju target zero bencana.
Sementara itu Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten, menjelaskan bahwa kegiatan yang melibatkan semua stakeholder ini dilakukan serentak di wilayah NTT.
"Kegiatan yang digelar ini guna mengantisipasi bencana, karena sudah mau masuk musim penghujan, dimana kecenderungan di daerah kita ini yakni bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung," ungkapnya.
"Kegiatan saat ini berupa konsolidasi sehingga jika terjadi hal-hal tersebut maka secara bersama-sama lintas stakeholder kita sudah bisa menanggulanginya," imbuhnya.
Ditanya tentang peralatan yang dimiliki untuk mendukung tugas, Yoce Marthen menambahkan peralatan yang tersedia, sejauh ini masih bisa ditanggulangi, cuman yang jadi kendala utama disini yakni jarak tempuh menuju lokasi kejadian agak jauh apalagi kondisi medan yang mayoritas ekstrim sehingga sedikit akan menghambat kita apabila terjadi bencana
Pihaknya akan membuat posko di setiap kecamatan, dengan maksud minimal jarak tempuh ke lokasi kejadian semakin pendek.
"Babinkamtibmas dan Babinsa yang langsung berada di tengah masyarakat sudah mengantongi nomor telepon para Kepala Desa sehingga akan percepat penanganan saat adanya informasi kejadian dilapangan nantinya" ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)