Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Kamis 12 November 2020: Peringatan St. Yosafat: Mencari dan Menemukan Tuhan
Hari ini Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah tidak bisa diperkirakan dengan tanda-tanda lahiriah.
Renungan Harian Katolik, Kamis 12 November 2020: Peringatan Santo Yosafat, Uskup dan Martir: Mencari dan Menemukan Tuhan! Luk 17:20-25
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Hari ini Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah tidak bisa diperkirakan dengan tanda-tanda lahiriah. Sementara itu, manusia cenderung berpegang pada tanda-tanda yang bisa diterima secara indrawi.
Maka, pertanyaannya, "Tuhan seperti apa yang dicari manusia? Yang sejati atau yang seturut gambaran manusia?"
Untuk bisa sampai pada Tuhan yang sejati dan untuk mengenal kehadiran-Nya, manusia perlu dituntun oleh Kebijaksanaan Ilahi sendiri. Maka, dengan indah Kebijaksanaan menunjukkan sikap yang perlu dibangun dalam pencarian akan Allah.
Hari ini kita semua diundang untuk senantiasa mencari dan menemukan Kebijaksanaan Allah dalam setiap peristiwa kehidupan kita di dunia ini. Barangsiapa merindukan dan mencari Kebijaksanaan, ia akan akan menemukan Allah.
Pada hari ini, kita kenang dan peringati Santo Yosafat, Uskup dan Martir. Ia dikenal sebagai Martir ekumenis. Ia seorang Uskup yang mengupayakan pelbagai hal untuk mewujudkan kerukunan antar Gereja khususnya di Ukraina.
Ia sering melakukan kegiatan rohani yang melibatkan gereja lain dan didukung dengan kepribadiannya yang baik dan kemampuan dalam berkotbah akhirnya banyak gereja dapat membangun kebersamaan kembali.
Namun hal baik yang diusahakan itu tidak bisa diterima oleh semua kalangan. Akhirnya ia harus wafat sebagai martir dalam perjuangan merukunkan pelbagai gereja tersebut.
Dalam hidup setiap hari, kita juga sering mengalami bahwa perbuatan baik yang kita lakukan belum tentu diterima baik oleh orang lain. Oleh karena itu, pada hari ini bersama Santo Yosafat, kita semua diingatkan agar tetap berbuat baik meskipun tidak ada yang berterima kasih atau memuji, tidak ada yang menanggapi bahkan malah mencibir bibir.
Tujuan utama kita berbuat baik ialah memuliakan Tuhan dan membantu sesama, bukan untuk mendapatkan pujian dan penghargaan. Perbuatan baik sekecil apa pun akan sangat berharga di mata Tuhan.
Ya Tuhan, tuntunlah kami selalu untuk senantiasa mencari dan menemukan-Mu dan menjadikan Dikau segala-galanya dalam hidup kami. Santo Yosafat, Uskup dan Martir, doakanlah kami. Amin.
SIMAK JUGA VIDEO BERIKUT: