847 Wisudawan UNIKA St Paulus Ruteng Diwisudakan, Ini Yang Disampaikan Prof Astawa
Sebanyak 847 wisudawan dari sarjana, Ahli Madya dan Profesi Unika St Paulus Ruteng diwisudakan oleh Rektor Unika St Paulus Ruteng
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Sebanyak 847 wisudawan dari sarjana, Ahli Madya dan Profesi Unika St Paulus Ruteng diwisudakan oleh Rektor Unika St Paulus Ruteng Dr Yohanes Servatius Lon, M.A.
Pelaksanaan wisuda itu bertempat di Aula Gedung Utama Unika St Paulus Ruteng, Kamis (12/11/2020) pagi. Sedangkan peserta wisuda mengikuti wisuda secara virtual untuk mencegah pandemi Covid-19.
Adapun 847 orang yang diwisudakan itu, dengan rincian Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan sebanyak 764 orang yakni Pendidikan Teologi 21 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 51 orang, PGSD 277 orang, Pendidikan Matematika 74 orang, PGPAUD 164 orang dan PBSI 177 orang.
Baca juga: Pembinaan Mental Rohani Bintaldam IX/Udayana di Korem 161/Wira Sakti, Simak YUK INFO
Fakultas Kesehatan dan Ilmu Pertanian sebanyak 83 orang yakni D-III kebidanan sebanyak 41 orang, Keperwatan 24 orang, dan pendidikan Profesi Ners 18 orang. Adapun dari 847 orang wisudawan itu sebanyak 66 orang dengan menyandang lulusan terbaik atau Cumlaude.
Rektor UNIKA St Paulus Ruteng Dr Yohanes Servatius Lon, M.A. dalam sambuatanya secara virtualnya menyampaikan proficiat dan selamat berbahagia kepada para wisudawan dan seluruh keluarga. Pihak Sivitas Akademi UNIKA St Paulus Ruteng turut berbahagia dan bangga.
Baca juga: Makin Lengket dengan Orangtua Rizky Billar, Lesty Kejora Nekat Buat Ini ke Calon Mertua, Bikin Sedih
Karena itu, kata Rekktor Lon, pihaknya menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tinginnya kepada para wisudawan dan keluarga yang telah memilih UNIKA St Paulus Ruteng sebagai almamater dimana sebagai ibu kandung yang merawat cita-citammu selama kurang lebih 4 tahun. Dengan harapan menjadi seorang sarjana yang mandiri, kreatif dan inovatif.
Menurut Rektor Lon, proses wisuda di tengah pandemi Covid-19, namun pandemi ini tidak haya mengajak untuk mengutamakan kesehatan dari pada harta dan jabatan, tetapi mencerminkan dunia baru yang akan dihadapi pada wisudawan yang penuh tantangaan dan kesulitan dalam mencari kerja.
Almamater telah meberikan bekal intelektual, moral dan religius untuk dapat survive dalam dunia penuh tantangan, kiranya kekayaaan akademis dan non akademis yang diberikan untuk mampu bersaing di era digital yang serba kompetitif.
Rektor Lon juga menyampaikan aresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan dan membantu lembaga kampus itu untuk maju dan berkembang selama ini dan ke depan.
Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si dalam sambutanya secara virtual mengatakan, Wisuda merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan akademik yang telah dilalui oleh setiap mahasiswa, bahkan inilah titik akhir dari semua rangkaian akademik yang memadukan kegiatan formalistic dan serimonial. Disamping itu, wisuda merupakan tanda atau tonggak awal dari setiap wisudawan dan wisudawati untuk memulai menjalani suatu proses kehidupan dengan tantangan yang lebih dinamis dan lebih kompleks.
Takkala menjadi mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi, tentu ruang lingkup tantangan yang dihadapi masih relatif terbatas, jika dibandingklan dengan tantangan dilingkungan ranah kehidupan bermasyarakat.
Karena itu, Astawa, meminta agar setelah diwisuda jangan berhenti belajar dan menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu sangat cepat dan pesat. Di era kekinian setiap insan manusia, termasuk wisudawan dan wisudawati dituntut kerja keras, kerja cerdas dan kerja iklas agar tetap eksis, mampu bersaing dan menjadi pemenang.
Saat ini budaya mutu telah menjadi isu sentral dalam pengembangan pendidikan, terutama dijenjang Pendidikan Tinggi. Mutu tidak lagi hanya menjadi gaya hidup pakem bagi setiap insan yang terlibat dalam pendidikan.
Karena itu, Astawa juga meminta kepada para wisudawan wajib untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, terutama kesiapan mental dan berbagi kecakapan (Skill) sehingga bisa tetap eksis dalam menghadapi dan menikmati gelombang persaingan.
Masih menurut Astawa, Penguasaan terhadap berbagai multi kecakapan di era MEA dan global saat ini adalah menjadi kewajiban bahkan kemutlakan, seperti human skill, desn skill, conceptual skill, manajemen skill, technical skill, sof skill dan spiritual skill.
Penguasaan terhadap multi kecakapan seperti itu sebetulnya belum menjamin suatu keberhasilan, tetapi paling tidak dengan penguasaan berbagai kecakapan bisa turut serta menjadi bagian dari 'Permainan' dalam dinamika pembangunan, baik di tingkat lokal, nasional maupun international.
Astawa juga mengatakan, di era kekinian persaingan tidak hanya terjadi di tingkat pencari kerja saja. Akan tetapi pengelola Perguruan Tinggi tidak luput pula dengan persaingan. Perguruan Tinggi wajib meningkatkan mutu pendidikan secara sistematik dan berkelanjutan.
Disisi lain, pengelola Perguruan Tinggi disamping dituntut secara terus menerus meningkatkan kualitas, juga dituntut untuk mampu berubah pola pikir (mindset) mahasiswa selama mengikuti pendidikan. Mahasiswa wajib mampu melakukan berbagai improvisasi yang mengarah kepada hal-hal yang inovatif, produktif dan efektif, sehingga mereka menjadi tunas-tunas muda yang dinamis, progresif dan mandiri.
Ketua Yayasan St Paulus Ruteng, Ledobaldus Rolling Mujur, S.Fil., MM, dalam sambutaanya mengatakan, tema Wisuda Tahun Ini 'Membangun Generasi Unggul Yang Siap Mengabdi Dan Mengembangkan Keilmuan Bagi Masyarakat'. Membangun generasi unggul merupakan tugas semua pihak.
Menurut Ledobaldus, pertama, generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan, sebab diferensiasi dalam dunia ilmu telah menyebabkan banyak kemajuan di banyak sektor.
Kedua, generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya. Dan ketiga, generasi unggul harus memiliki peran sosial yang baik di lingkungannya sebab peran sosial di lingkungan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ledobaldus mengatakan, untuk menyikapi itu, Yaspar, sebagai penyelenggara Unika Santu Paulus Ruteng, telah berkomitmen membangun lembaga pendidikan yang kredibel dan bermutu tinggi. Komitmen tersebut dibuktikan dengan penyediaan fasilitas perkuliahan dan penunjang yang memadai bagi Unika Santu Paulus.
Yaspar selalu mendorong peningkatan kualitas pendidikan di lembaga ini. Kesejahteraan dosen dan pegawai selalu diperhatikan karena Yaspar yakin bahwa hal itu akan berdampak positif pada totalitas dosen dan pegawai dalam melayani mahasiswa.
Dikatakanya, Yaspar ikut mendukung usaha Unika untuk menempa para mahasiswa menjadi calon sarjana dan diploma unggul secara spiritual, unggul pengetahuan, dan unggul praktik di tengah masyarakat. Pada hari-hari yang akan datang, Yaspar berkomitmen untuk meningkatkan usaha pengembangan Unika menjadi lembaga yang semakin berkualitas.
"Yaspar berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan dukungan yang telah diberikan kepada kami,"ungkap Ledobaldus.
Ledobaldus, juga mengucapkan profisiat kepada para wisudawan karena sudah betah dan menyelesaikan studi di lembaga ini dan juga kepada kepada oraang tua yang sudah mempercayai lembaga itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)