Breaking News

Lima Alasan di Balik Kemenangan Joe Biden dalam Pemilu Amerika Serikat

Setelah hampir 50 tahun memegang jabatan publik, dan ambisi seumur hidup untuk menjadi presiden, Joe Biden telah memenangkan Gedung Putih.

Editor: Agustinus Sape
GETTY IMAGES
Pilihan Joe Biden terhadap Kamala Harris dinilai sebagai salah satu kunci kemenangannya. 

Strategi ini tercermin dalam keputusan Biden memilih Kamala Harris sebagai cawapres, padahal sebenarnya ia bisa memilih sosok yang lebih didukung oleh sayap kiri partai.

Isu di mana posisi Biden lebih dekat dengan Sanders dan Warren ialah isu lingkungan dan perubahan iklim - barangkali memperhitungkan bahwa keuntungan yang didapat dari menarik simpati pemilih muda sepadan dengan risiko mengalienasi para pemilih di negara bagian kunci yang bergantung pada energi fosil. Tapi ini satu pengecualian yang membuktikan keseluruhannya.

"Bukan rahasia bahwa kami kritis terhadap rencana dan komitmen Biden ketika ia menjabat wakil presiden," kata Varshini Prakash, pendiri kelompok aktivis lingkungan Sunrise Movement pada Juli lalu. "Ia merespons banyak kritik itu; secara besar-besaran meningkatkan skala dan urgensi investasi, menjabarkan detail langkah-langkahnya untuk mencapai keadilan lingkungan dan menciptakan pekerjaan serikat yang baik, serta menjanjikan tindakan segera."

5. Banyak uang, sedikit masalah

Seorang pendukung Biden di Texas, tempat sang kandidat memanfaatkan keunggulan finansialnya untuk jor-joran berkampanye.
Seorang pendukung Biden di Texas, tempat sang kandidat memanfaatkan keunggulan finansialnya untuk jor-joran berkampanye. (GETTY IMAGES)

Awal tahun ini kas kampanye Biden hampir kosong. Ia memulai kampanye pemilu dengan posisi tidak menguntungkan dibandingkan Trump, yang telah menghabiskan seluruh masa kepresidenannya untuk menghimpun dana kampanye yang hampir mencapai satu miliar dolar.

Namun sejak bulan April, kampanye Biden berhasil menghimpun banyak dana, dan - sebagian karena pemborosan di pihak tim kampanye Trump - berakhir dengan posisi finansial yang jauh lebih kuat daripada lawannya.

Pada awal Oktober, kampanye Biden punya $144 juta lebih banyak daripada Trump, yang memungkinkannya untuk mengubur sang kandidat Republik dalam gelombang iklan televisi di hampir setiap negara bagian kunci.

Tentu saja, uang bukan segalanya. Empat tahun lalu, kampanye Clinton punya lebih banyak dana dibandingkan Trump. Tapi pada 2020, saat kampanye tatap muka terhambat oleh virus corona dan rakyat Amerika di seluruh negeri lebih banyak mengonsumsi media di dalam rumah, keunggulan dana Biden membantunya menjangkau lebih banyak pemilih dan terus mendorong pesannya sampai akhir.

Hal itu memungkinkan Biden melebarkan peta elektoral, menghabiskan uang di negara-negara bagian yang sebelumnya dianggap sulit dimenangkan seperti Texas, Georgia, Ohio, dan Iowa. Kebanyakan taruhan itu tidak berhasil, tapi ia memaksa Trump untuk bertahan, memenangkan Arizona yang sebelumnya selalu memilih konservatif, serta mempertahankan persaingan ketat di Georgia.

Uang dapat menghadirkan kampanye alternatif dan inisiatif- dan Biden memanfaatkan keunggulannya dengan baik.

Sumber: BBC News Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved