Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Sabtu 7 November 2020: Bersahabat dengan Mamon

Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Kata Aram "Mamon" berarti uang atau kekayaan yang dijadikan jaminan hidup. Mamon ditulis dalam injil Lukas dengan huruf M besar, karena uang atau kekayaan itu sudah dijadikan dewa setingkat dengan Allah.

Hari ini kita baca catatan Lukas tentang ajaran Yesus, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" (Luk 16:9). Apa maksudnya mengikat persahabatan dengan Mamon yang tidak jujur?

Kemarin Yesus mengajarkan agar para pengikut-Nya harus cerdik, sebagaimana bendahara yang tidak jujur. Dalam situasi kejepit akan dipecat, akalnya cerdik mencari teman yang bisa menjamin masa depannya. Dia memangkas hutang dari orang-orang yang berhutang kepada tuannya, sehingga orang-orang itu menjadi temannya yang akan menampung dia bila dia dipecat (lih. Luk 16:1-8).

Segaris itu, Yesus meminta para pengikut-Nya untuk mengikat persahabatan dengan Mamon. Aksentuasinya pada kata-kata "mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya diterima dalam kemah abadi".

Mamon itu memang tidak jujur, karena menggoda manusia untuk mengejar dan mendapatkannya. Tapi setelah ia dimiliki manusia, pada waktunya ia akan menjadi dewa dan menguasai manusia.

Orang Latin bilang, "Pecunia non olet", uang itu tidak berbau. Karena tidak berbau, kadang membuat manusia tidak sadar, tidak tercium ketergantungannya pada uang. Alhasil, uang kemudian tampil sebagai penguasa baru, dewa setingkat dengan Allah dan menawarkan begitu banyak kemudahan hidup, kenikmatan serta kepuasan yang sekian sering membuat manusia terbuai dan terlena keenakan. Padahal pada saat ajal tiba, uang dan kekayaan tidak bernilai sama sekali, tak bisa membantu manusia.

Oleh karena itu, lebih baik kalau Mamon itu dipergunakan untuk mendapatkan teman yang dapat menghantar ke dalam kemah abadi di surga. Dalam konteks ini, Yesus tentu bicara tentang bagaimana Mamon itu dipergunakan untuk menolong orang lain yang membutuhkan. Dengan berbagi kepada orang lain, ia tidak mendewakan Mamon dan tidak menjadikannya setingkat dengan Allah.

KITA?
Yesus bilang, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Luk 16:13).

Olehnya, kita memang mau bersahabat dengan Mamon, tapi kita tak menjadi budak Mamon. Kita mau bersahabat dengan membagikannya kepada mereka yang berkekurangan, agar kelak kita layak masuk kemah abadi. *

SIMAK JUGA VIDEO BERIKUT:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved