Kemensos Bimtek Kampung Siaga Bencana

Kementerian Sosial RI ( Kemensos) melalui Dinas Sosial NTT menggelar Kegiatan Bimbingan Teknis Pengurusan Kampung Siaga Bencana ( KSB)

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
Dok Dinas Sosial NTT untuk POS-KUPANG.COM
Pose bersama saat Kegiatan Bimtek Pengurusan KSB di Swiis-Belinn Kristal Hotel Kupang. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kementerian Sosial RI ( Kemensos) melalui Dinas Sosial NTT menggelar Kegiatan Bimbingan Teknis Pengurusan Kampung Siaga Bencana ( KSB) di Swiss-Belinn Kristal Hotel Kupang, (4-7/11).

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial NTT, H Jamal Ahmad yang diikuti oleh 18 Kabupaten/Kota se-NTT. Hadir sebagai narasumber dari Jakarta, Basarnas, BMKG dan juga Praktisi Tagana.

Jamal kepada POS-KUPANG.COM, menyampaikan sebagai bagian dari upaya mempersiapkan masyarakat terutama menghadapi bencana maka Dinas Sosial menggelae Bimtek Pengurus KSB.

Baca juga: Belum Diketahui Alasan Febrianus dan Andreas Diduga Bunuh Diri Dengan Terjun di Jurang Watu Benta

"Karena diketahui bahwa bencana datang tak mengenal musim. Oleh karena itu salah satu program Kementerian Sosial RI untuk menyiapkan Kampung Siaga Bencana di daerah-daerah," tuturnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 18 kabupaten/kota dan pengurus KSB ini dilatih tentang pemahaman soal kebencanaan dan keahlian ketika menghadapi bencana dan pra bencana.

Baca juga: Rutan Kelas IIB Kupang Rentan Penyebaran Virus Covid-19

"Pengurus KSB bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memahami tanda-tanda kebencanaan. Ketika masyarakat tidak waspada justru korban akan fatal. Pada pelatihan KSB ini para pengurus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan," katanya didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Djoese Nai Buti.

Oleh karena itu, kata Jamal, kampung ini harus diperkuat agar masyarakat bisa memahami tentang kesiapsiagaan.

Ada 30 KSB di 18 Kabupaten/Kota. Melalui pelatihan teman-teman KSB bisa proaktif memberikan edukasi kepad masyarakat untuk kemungkinan-kemungkinan bencana yang terjadi.

Lanjutnya, ada ilmu yang bisa diberikan kepada masyarakat awam terkait tanda-tanda alam akan terjadinyq bencana.

Masyarakat harus diberikan pencerahan juga di area-area evakuasi, dimana masyarakat harus melakukan evakuasi diri mereka saat bencana itu datang. Sehingga masyarakat bisa waspada, antisipasi dini da menghundar dari bencana.

Untuk itu KSB harus terus didorong agar dapat berperan aktit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait persoalan bencana yang akan timbul.

Selain itu KSB di beberapa daerah juga ikut terlibat dengan gugus tugas membantu dalam penyemprotan desinfektan.

Selain itu, kata Jamal, Dinas Sosial gencar melakukan edukasi dengan sekolah-sekolah berkaitan dengan Tagana Masuk Sekolah. "Tagana memberikan edukasi dan pemahaman kepada pelajar berkaitan dengan upaya mitigasi dan potensi-potensi kebencanaan," ujarnya.

Ia mengatakan Tagana adalah garda terdepan yang sudah menunjukkan peran secara siginifikan pada seluruh lapisan. Dimanapun ada Tagana.

Siaga 24 Jam

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved