Penanganan Covid

Pengumuman Covid-19 Cluster di Naimata, SMA Sint Karolus Kembali BDR

SMA) Katolik Sint Carolus Penfui, masih lakukan Belajar Dari Rumah (BDR), saat mendengar adanya Cluster Naimat

Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Fredus Kolo, Kepala SMA Katolik Sint Carolus Penfui, Jumat (6/11). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Sint Carolus Penfui, masih lakukan Belajar Dari Rumah (BDR), saat mendengar adanya Cluster Naimata.

"Setelah adanya pengumuman Cluster Naimata saat itu, kami membatalkan untuk pembelajaran tatap muka," ujar Kepala Sekolah SMA Sint Carolus, Fredus Kolo kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (6/11).

Dikatakan Fredus, untuk proses pembelajaran di SMA Sint Carolus masih lakukan belajar dari rumah (BDR).

Ia menyampaikan, pihak SMA Sint Carolus awalnya sudah ada pertemuan dengan orang tua siswa, dan sudah ada kesepakatan untuk lakukan pembelajaran tatap muka berkaitan dengan pelajaran jurusan. Namun karena dengan adanya pengumuman Cluster Naimata, maka dibatalkan hasil kesepakatan itu.

"Kami sempat adakan rapat bersama orang tua murid, dan orang tua pun sudah menyetujui untuk ada belajar tatap muka khusus pelajaran jurusan, tapi karena ada pengumuman Cluster Naimata saai itu, sehingga kami batalkan kesepakatan itu," kata Fredus

Untuk saat ini SMA Katolik Sint Carolus masih lakukan pembelajaran dari rumah. Namun khusus untuk mata pelajaran eksata, siswa mengantar tugas ke sekolah.

Kata Fredus, informasi dari pemerintah untuk beberapa bulan lalu untuk diadakan sekolah tatap muka bagi daerah yang zona hijau dengan protokol kesehatan. Namun untuk kota kupang masih masuk zona cokelat, maka dengan hal ini untuk kota kupang belum ada ruang untuk program itu.

"Hanya dalam pertemuan guru-guru swasta dengan ibu Hilde manafe di kantor DPD RI beberapa waktu lalu, ada beberapa teman dari sekolah swasta yang berlakukan sekolah tatap muka dengan sistem silang dan ada yang betul online," ungkapnya

Sehingga bervariatif tergantung kebijakan dari sekolah.

"Menurut informasi dari orang tua murid, mereka sudah bosan dengan situasi ini. Karena anak-anak dinilai tidak efektif untuk belajar sendiri di rumah, melainkan harus mendapat tuntunan dari guru," tambahnya

Baca juga: Pembunuhan di Nebe-Sikka Dipicu Masalah Tanah, Korban Dibacok Hingga Kepalanya Putus oleh Pelaku

Baca juga: Ini Daftar Pemain Ikut TC Virtual Timnas Indonesia U-19, Hari Ini, Ada Pemain Arema, Persib,Persija

Fredus Kolo, Kepala SMA Katolik Sint Carolus Penfui, Jumat (6/11).
Fredus Kolo, Kepala SMA Katolik Sint Carolus Penfui, Jumat (6/11). (POS-KUPANG.COM/RAY REBON)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved