Simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan di Bentuk Keseriusan Terhadap Status Super Prioritas
ini penting sebagai bentuk pernyataan sikap keseriusan terhadap status Super Prioritas yang disandang Labuan Bajo.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan di Labuan Bajo Bentuk Keseriusan Terhadap Status Super Prioritas
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina mengatakan, simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan di Labuan Bajo ini penting sebagai bentuk pernyataan sikap keseriusan terhadap status Super Prioritas yang disandang Labuan Bajo.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang digelar bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Marina Bay, Labuan Bajo (3/11/2020).
"Ini adalah bentuk perhatian khusus pemerintah pusat kepada Labuan bajo. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kita menyatakan bahwa Labuan Bajo aman untuk dikunjungi," ungkap Shana dalam siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM dari Divisi Komunikasi Publik BOPLBF, Rabu (4/11/2020) malam.
Saat Rakor yang dipimpin langsung oleh Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Keamanan, Irjen. Pol. Adi Deriyan Jayamarta, hadir pula Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BASARNAS Amirullah, dan Perwakilan dari BNPB-BPBD, BMKG, TNI, Polri-Polres Mabar,
Shana menjelaskan, Simulasi ini juga bentuk pernyataan sikap kepada dunia luar bahwa Labuan Bajo siap menyambut wisatawan. Diera adaptasi kebiasaan baru ini adalah momen pembenahan sekaligus momen kebangkitan pariwisata kita menuju destinasi kelas dunia.
"Sukses atau tidaknya pelaksanaan simulasi ini juga memerlukan dukungan dari semua elemen baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak langsung. Terutama masyarakat yang ada di sekitar Labuan Bajo secara khusus," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Pengawas Pengendali (Wakawasda) Kegiatan Simulasi AKBP Bhakti Suhendrawan menjelaskan, rangkaian kegiatan ini terdiri dari tiga jenis simulasi evakuasi kejadian alam dan non alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang akan dilaksanakan di Pantai Pede.
Kemudian evakuasi kejadian serangan jantung pada wisatawan di Pulau Komodo, evakuasi kapal tenggelam atau terbakar di perairan Marina Bay – Pelabuhan KP3, serta Protokol Penanganan COVID-19 yang akan dimasukan dalam ketiga jenis simulasi tersebut.
"Rakor kali ini berfokus pada pengecekan kesiapan tiap komponen dan personil yang bertugas saat pelaksanaan kegiatan simulasi, dan diharapkan bisa berjalan dengan lancar," kata AKBP Bhakti.
Sementara itu, Simulasi standar protokol keselamatan dan keamanan yang akan digelar di Labuan Bajo pada tanggal 12 November 2020, akan diikuti sebanyak 180 peserta dari berbagai pihak sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung destinasi wisata super prioritas tersebut.
Baca juga: KODE REDEEM Free Fire November 2020, Buruan Klaim Kumpulan Kode Redeem FF Yang Masih Bisa Dipakai
Baca juga: LENGKAP PANDUAN, Cara Dapat Token Listrik Gratis, Link Pulsa Listrik Gratis November 2020 PLN.CO.ID
Sebanyak 180 peserta tersebut terdiri dari berbagai institusi dengan rincian 104 orang dari BASARNAS dan 76 orang lainnya dari Institusi lain seperti TNI, Polri-Polres, BNPB-BPBD, Pemerintah Daerah. Serta menggunakan 22 alat utama (Alut) yang terdiri dari 9 unit Alut Laut, 5 unit Alut Udara (Helikopter), dan 10 Unit Alut Darat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)