Seru, Cabup SBS dan Cabup SN Saling Adu Argumen Terkait Postur APBD Malaka

SBS mempertanyakan kepada calon bupati Malaka nomor urut 1 (satu),Dr. Simon Nahak atau SN terkait postur APBD Malaka saat ini.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EDY HAYONG
Debat paslon di Malaka ( SBS-WT Estimasi Tahun 2026 Rakyat Kabupaten Malaka Mencapai Kemakmuran dan Kesejahteraan), Rabu (4/11) 

Seru, Cabup SBS dan Cabup SN Saling Adu Argumen Terkait Postur APBD Malaka

POS-KUPANG.COM I BETUN--Calon Bupati (Cabup) Malaka nomor urut 2 (dua), dr. Stefanus Bria Seran, MPH atau SBS mempertanyakan kepada calon bupati Malaka nomor urut 1 (satu),Dr. Simon Nahak atau SN terkait postur APBD Malaka saat ini.

SBS menanyakan bahwa dengan melihat postur APBD Malaka sekarang lalu paslon ini pada masa kampanye yang tengah berjalan menjanjikan banyak program. Bagaimana strategi yang akan digunakan manakala terpilih dan menjawabi semua program yang dijanjikan paslon ini.

Terhadap pertanyaan Cabup SBS ini, Cabup SN pada debat publik yang disiarkan secara langsung oleh RRI Atambua di Aula Susteran SSpS Betun, Rabu (4/11) mengatakan, apabila seseorang menyatakan sikap maju di pilkada maka ada 3 hal yang harus diperhatikan.

Simon menyebutkan bahwa yang dilihat adalah birokrasi, pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan. Untuk mewujudkan tentu membutuhkan anggaran dalam membangun. Tentunya apa yang direncanakan, dipikirkan pasti terukur sesuai APBD Malaka yang ada.

"Saya sempat membaca LLPD Malaka dari pimpinan terdahulu disitu ada tertulis kurang lebih Rp 884 miliar APBD kita. Ketika melihat PAD menjadi Rp 49 miliar tentu ada banyak hal yang kita bangun untuk mengangkat PAD kita," kata Simon.

Menurut Simon, dalam visi misi paslon SN-KT ada program swasembada pangan. Karena komoditi pertanian, peternakan perlu diberdayakan agar APBD dan PAD yang minim bisa dinaikan.

"Kita juga mau tidak mau harus mencari terobosan dengan mendatangkan investor-investor untuk menaikkan PAD kita. Dalam menetapkan anggaran tentu harus dibahas bersama antara pemerintah dan legislatif," jelas Simon.

Terhadap jawaban ini, SBS mengatakan, jawaban dari SN sangat menarik karena paslon ini menyadari bahwa kemampuan fiskal daerah ini sangat terbatas. Pertanyaannya, bagaimana kiat-kiat Paslon SN-KT agar bisa menjawabi apa yang dijanjikan sehingga rakyat Malaka menjadi percaya.

Sebagai ilustrasi, jelas SBS, bahwa sampai dengan tahun 2020 saja, PAD kita hanya 6,3 persen dari total APBD. Sedangkan 78,1 persen merupakan dana ganjaran dari pemerintah pusat. Sedangkan pendapatan lain sebesar 15,6 persen.

" Kalau melihat APBD kita seperti begini dengan janji-janji begitu banyak, saya kuatir jika terpilih maka selama 5 tahun tidak bisa buat sesuatu. Apalagi saat ini dihadapkan dengan persoalan global covid19 tentu menyulitkan untuk mendapatkan uang apalagi harus bayar insentif ini itu. Jadi saya mohon penjelasan yang lebih detail," pinta SBS.

Terhadap pertanyaan SBS ini, Simon Nahak dengan santai menjawab bahwa kehadirannya untuk membangun Malaka. Karena itu infrastruktur yang menjadi dasar memperlancar kegiatan pembangunan, ekonomi, maka harus dibangun.

"Saya menyadari itu maka apa yang kami pikirkan soal kiat dan strategi kami untuk melakukan itu. Kita tidak bisa menutup diri atas kelemahan kita yang ada. Maka dari itu ketika kita melihat ada kelemahan pada fiskal maka harus membuka diri terhadap investor-investor untuk masuk di Malaka. Kita  buka diri dengan pimpinan di tingkat provinsi dan pusat," jelasnya.

Alasan membuka diri ini, tegas Simon bahwa wilayah Malaka ini merupakan serambi depan NKRI sehingga bersama-sama membangun Malaka kedepan lebih baik lagi.

Baca juga: SBS-WT Estimasi Tahun 2026 Rakyat Kabupaten Malaka Mencapai Kemakmuran dan Kesejahteraan

Baca juga: Update Covid-19 Mabar : Bertambah 4 Kasus Baru

"Kita tahu Malaka itu ada di perbatasan sehingga kita tidak bisa biarkan kabupaten ini menjadi miskin
dan tidak lancar proses pembangunan. Maka itu harus buka diri agar bisa menambah fiskal kita. Kita tahu bersama ada potensi pertanian yang kalau dikelola dengan baik misalnya produksi beras dengan brand Nona Malaka maka akan dijual keluar dalam menambah PAD kita," tambah Simon.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved