Sekertaris Daerah : Manggarai Belum Ada Laporan Kasus DBD dan Diare, Simak !
satunya adalah penyakit demam berdarah dangue (DBD), bahakan kasus DBD di NTT telah melampaui kasus Covid-19.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Manggarai Belum Ada Laporan Kasus DBD dan Diare
POS-KUPANG. COM | RUTENG--Hujan terus turun hampir setiap hari menguyur wilayah Kabupaten Manggarai. Kondisi dengan adanya hujan ini berpotensi pada munculnya penyakit yang menyerang masyarakat, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dangue (DBD), bahakan kasus DBD di NTT telah melampaui kasus Covid-19.
Namun khusus Kabupaten Manggarai hingga saat ini belum ada laporan bahwa ada masyarakat yang diserang DBD. "jadi sampai dengan saat ini belum ada laporan kasus DBD, kita belum terima laporan terkait kasus ini,"ungkap Sekertaris Daerah (Sekda) Manggarai Drs Jahang Fansi Aldus kepada POS-KUPANG. COM, Jumat (30/10/2020).
Meskipun demikian, kata Sekda Fansi untuk mencegah adanya kasus DBD yang menyerang masyarakat dan juga penyakit diare, Pemda Manggarai akan segera mengeluarkan surat untuk mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar yang bersih dan sehat.
"Jadi hari Senin pekan depan ini, Pemda Manggarai melalui Pjs Bupati akan keluarkan surat mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap DBD dan diare, dimana diminta kepada masyarakat untuk menjaga hidup bersih dan sehat dengan cara menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Masyarakat diminta untuk membresihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue,"jelas Sekda Fansi.
Sekda Fansi juga mengatakan, selama ini Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan terus melakukan penyuluhan dan pemberian abate dan fogging untuk membunuh nyamuk dangue.
Baca juga: Rizki DA dan Nadya Mustika Diguncang Isu Perceraian, Hanya Settingan? Nadya: Segera Berkumpul Lagi
Baca juga: Ibu Pelaku Teror Penyerangan Pisau di Perancis, Menangis dan Terkejut Saat Dengar Perbuatan Anaknya
"Kita juga berharap kepada masyarakat harus menjaga kebresihan lingkunan, sehingga terhindari dari potensi penyerangan DBD,"pungkas Sekda Fansy. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Robert Ropo)