Lagi, Gatot Nurmantyo Gagal Pidato Saat Deklarasi KAMI di Jambi, Begini Jalan Ceritanya
Presidium KAMI Jambi Amrizal bersama anggota KAMI lainnya melontarkan takbir tiga kali sebelum akhirnya memotong tumpeng.
Lagi, Gatot Nurmantyo Gagal Pidato Saat Deklarasi KAMI di Jambi, Begini Jalan Ceritanya
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kembali menulai persoalan.
Peristiwa itu terjadi saat KAMI menggelar deklarasi di Jambi. Saat acara sedang berlangsung, tia-tia polisi datang lalu membubarkan acara tersebut.
Kejadian ini berlangsung di Jambi pada Jumat (30/10/2020). Saat itu, polisi sangat ngotot membubarkan deklarasi dan upaya aparat penegak hukum itu, sukses.
Selain Gatot Nurmantyo, deklarasi ini dihadiri secara virtual oleh deklarator KAMI, yaitu Rochmat Wahab, Din Syamsuddin dan Muhammad Usman.
Awalnya, acara deklarasi berjalan lancar saat Din Syamsuddin menyampaikan pidato sambutannya.

Namun, saat Muhammad Usman menyampaikan pidato sambutan, lokasi deklarasi tiba-tiba didatangi aparat kepolisian.
Pantauan Kompas.com melalui Zoom Meeting, aparat kepolisian mendatangi lokasi deklarasi.
Aparat kepolisian yang berada di pintu ruangan deklarasi disambut Presidium KAMI Jambi Amrizal Ali Munir dan beberapa anggota KAMI.
Amrizal terlihat menjelaskan kepada kepolisian terkait acara deklarasi KAMI. Kondisi ruangan pun terlihat tidak kondusif karena sejumlah anggota ikut menyaksikan kedatangan polisi.
Kemudian, salah seorang anggota KAMI menyebutkan acara itu dibubarkan pihak kepolisian karena situasi pandemi Covid-19.
Namun, Amrizal sempat bernegosiasi dengan pihak kepolisian agar acara deklarasi tetap dilanjutkan.
Setelah berdiskusi cukup alot, aparat kepolisian tetap meminta acara itu membubarkan diri.
Akhirnya, diputuskan bahwa sesi pidato dari Gatot Nurmantyo dan Rochmat Wahab tidak jadi dilaksanakan.
Polisi hanya mengizinkan panitia melangsungkan sesi terakhir dalam deklarasi itu, yaitu pemotongan tumpeng.
Presidium KAMI Jambi Amrizal bersama anggota KAMI lainnya melontarkan takbir tiga kali sebelum akhirnya memotong tumpeng.
Tak Dianggap Polisi
Seperti diketahui, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tercatat dua kali tak dianggap kepolisian.