Berita Betun Hari Ini

TMMD Membawa Secercah Harapan Buat Warga di Perbatasan RI-RDTL

Pelaksanaan TMMD ke 109 Tahun Anggaran 2020 secara serentak di seluruh Indonesia

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Perwira Tinggi (Pati) Ahli KASAD Bidang Pengawasan Afrika dan Timur Tengah, Brigjen TNI Deddy Kusbandi saat berdialog dengan Yosep Leky Seran yang rumahnya dibedah TNI di RT 2/RW 1, Dusun B, Desa Umatoos, Malaka Barat. 

POS-KUPANG.COM | BETUN - Pelaksanaan TMMD ke 109 Tahun Anggaran 2020 secara serentak di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di wilayah lingkup kerja Kodim 1605/Belu-Malaka dibawa Korem 161/Wira Sakti Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Sebulan penuh TMMD dilaksanakan. Terhitung dari tanggal 22 September-21 Oktober 2020. Khusus di wilayah kerja Kodim 1605/Belu-Malaka, TMMD dipusatkan di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Menyebut Kabupaten Malaka tentu banyak yang bertanya dimana letaknya. Bahkan nama Malaka inipun membuat Mendagri, Tito Karnavian terheran-heran ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belu, NTT beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pilkada Sumba Timur - Yohanis Hiwa Wunu : Kami Tetap Laksanakan

Keheranan Mendagri, Tito sangat beralasan. Sepengetahuannya, Malaka cuma berada di semenanjung antara Pulau Sumatera dan Malaysia. Ternyata di NTT ada Malaka, terletak di perbatasan RI-RDTL. Sejenak melupakan kesan Mendagri.

TMMD 109 tahun 2020, agak berbeda situasinya jika dibandingkan TMMD terdahulu. TMMD kali ini ibarat kata pepatah "Bagai Buah Simalakama". Apa pasalnya. Kegiatannya dihadapkan dengan pandemi Covid19.

Baca juga: Nyawa Rikardus tak Bisa Diselamatkan Seusai Terlibat Laka Lantas di Jalan Ketang-Urang

Tidak dilaksanakan tapi sudah terprogram. Dilaksanakan bisa muncul kluster baru. Namun, karena berkat kedisiplinan antara prajurit TNI dan warga di lapangan menaati protokoler kesehatan, seluruh proses kegiatan yang terencana secara matang dilalui dengan aman dan sukses.

Sasaran pekerjaan TMMD di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka difokuskan pada tiga kegiatan utama. Pengerasan jalan sepanjang 800 meter x 6 meter, pembuatan talud sepanjang 1.600 meter dan bedah rumah LTH sebanyak 8 unit. Termasuk kegiatan non fisik.

Selama sebulan penuh Prajurit TNI bersama warga setempat berjibaku melakukan pekerjaan. Tim Satgas TNI dibagi. Sebagian mengerjakan pengerasan jalan, sebagian membedah rumah.

Sebanyak 8 unit rumah milik warga kurang mampu di Desa Umatoos dibedah. Saban tahun kondisi rumah milik 8 kepala keluarga (KK) kondisinya memprihatinkan. Tak layak ditempati. Walau beratap seng namun sudah bocor. Belum lagi dinding yang terbuat dari pelepah.

Yosep Leky Seran dan Martinus Seran merupakan dua KK dari 8 KK di Desa Umatoos yang rumahnya dibedah. Kepolosan kedua lelaki paruh baya ini menceritrakan kondisi rumah mereka.

Yosep Leky Seran didampingi anaknya,
Maria Nelde Hoar di RT 2/RW 1, Dusun B, Desa Umatoos B, menyampaikan terima kasih dan bangga kalau rumahnya dibedah oleh TNI dan kini dia bersama keluarga bisa tinggal dengan aman dan nyaman.

"Rumah ini awalnya bebak dan sangat memprihatinkan. Waktu ada TMMD ini, pak TNI datang sampaikan kalau mereka mau rehap. Selama seminggu dikerjakan, akhirnya selesai dan kami sudah tinggal. Kami hanya bisa ucapkan terma kasih buat Pak TNI," ujar Yosep menggunakan bahasa setempat dan diterjemahkan Maria Nelde Hoar.

Ceritra yang samapun disampaikan Martinus Seran. Dikatakan Martinus bahwa rumah yang ditempatinya merupakan warisan dari kedua orangtua. Sejak dia masih usia sekolah sampai berkeluarga, rumahnya tidak pernah diperbaiki.

"Kami tidak punya uang untuk rehap. Kalau musim hujan atap bocor jadi kami tidur setengah mati. Saya pernah perbaiki waktu merantau ke Kupang cari uang. Sejak itu sampai sekarang tidak bisa ganti atap dan dinding bebak (pelepah)," tutur Martinus.

Dirinya sangat bersyukur dengan adanya TMMD di Desa Umatoos, TNI berbaik hati membantu membedah rumah yang kondisinya sudah reyot menjadi lebih baik untuk dihuni.

"Saya ucapkan terima kasih buat Bapak TNI yang pilih rumah saya juga untuk diperbaiki. Saya mengharapkan kalau besok-besok ada TMMD lagi, Bapak-Bapak TNI bisa bantu perbaiki lagi rumah warga di Umatoos karena masih banyak yang kondisinya rusak berat," ujar Martinus.

Ungkapan kepolosan hati dari Yosep dan Martinus mewakili sekian KK di perbatasan RI-RDTL yang kondisi rumah mereka jauh dari harapan. Program TMMD setidaknya memberi harapan baru buat warga kurang mampu.

Bagi Martinus dan Yosep, kehadiran TNI telah membawa kesejukkan hati buat warga. Bukan saja rumah yang dibedah. Jalan setapak yang saban tahun rusak berat diratakan.

Jajaran TNI sejak matahari menampakan sinar cerah di ufuk Timur hingga kembali ke peraduannya, siaga.

Panas mentari tak membuat prajurit TNI putus asa. Bersama warga mereka berjibaku. Siang hari di lapangan, malam hari bersama warga melepas kepenatan dengan menyanyi bersama.

Selama sebulan penuh prajurit TNI membaur bersama warga di Desa Umatoos. Banyak kenangan indah yang dirasakan warga Desa Umatoos selama berlangsungnya kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di desa tersebut.

Hal ini setidaknya diungkapkan Rosina Luruk Nahak. Kehadiran TNI bukan saja memperbaiki jalan di kampung dan membedah rumah. Jajaran TNI juga membantu sembako kepada warga kurang mampu yang terdampak Covid-19.

Wanita paruh baya ini begitu bersyukur karena dengan kehadiran TNI melalui TMMD telah banyak membantu mereka. Terutama ketika menerima pembagian sembako dari Satgas TMMD di penghujung pelaksanaan kegiatan TMMD.

Bagi Rosina Luruk, sembako yang diberikan TNI merupakan sebuah kado tanda perpisahan dari TNI dengan masyarakat. Sembako yang dibagikan tersebut sangat berharga serta bermanfaat bagi mereka.

"Selama satu bulan Bapak-bapak TNI bersama kami disini, tapi sekarang Bapak TNI mau pulang dan sembako ini merupakan ini hadiah dari TNI kepada kami," ujar Rosina.

Tidak hanya itu saja yang dirasakan. Rosina menceritakan selama ada TNI di Desa Umatoos mereka benar-benar merasa sangat begitu dekat dengan TNI, merasa dijaga serta dilindungi.

"Bapak-bapak TNI sudah banyak membantu kami dan kami juga ikut bantu masak untuk makannya Bapak TNI selama bekerja untuk kami," katanya.

Menurut Mama Rosina ada hal yang paling berkesan dan tidak akan dilupakan oleh warga Umatoos, yaitu kebersamaan, canda tawa dan hal-hal baru yang mereka peroleh.

"Kalau sudah mau menjelang malam, kami buatkan kopi untuk Bapak-bapak TNI dan duduk bersama bercerita dan menyanyi menghibur Bapak-bapak TNI," ujar Rosina polos.

Kegiatan lain selama TMMD ke 109 di Desa Umatoos, selain fisik juga non fisik. Sasaran non fisik yang dilaksanakan berupa Penyuluhan Rekrutmen TNI, Penyuluhan Wasbang, Penyuluhan KB Kesehatan, Penyuluhan Han Pangan, Penyuluhan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme, Penyuluhan Lingkungan hidup dan Kehutanan.

Termasuk memfasilitasi kegiatan pramuka Saka Wira Kartika yang menggelar kegiatan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di lokasi TMMD.

Lantas apa kesulitan mendasar yang dirasakan prajurit TNI selama TMMD. Koordinator Material Satgas TMMD Pelda Chistovao Soares Bosa menyampaikan bahwa air yang menjadi kendala.

Kebutuhan akan air dalam membantu proses percepatan pengerjaan sasaran fisik TMMD sangat diperlukan. Terlebih lagi pada saat musim kemarau persediaan akan air sangat terbatas.

Guna mengantisipasi akan hal tersebut, Satgas TMMD Kodim 1605/Belu bersama warga gotong royong membuat bak penampung air yang terbuat dari terpal di lokasi sasaran fisik pembangunan jalan dan talud.

Pembuatan bak penampung air darurat tersebut sebagai salah satu langkah untuk membantu mempercepat proses pengerjaan pembangunan jalan dan pembangunan talud.

"Kebetulan di lokasi pembangunan jalan dan talud ini jauh dari mata air sehingga kita membuat bak penampung air darurat dari terpal dan untuk pasokan airnya dengan menggunakan mobil tanki milik Kodim," ujar Pelda Chris.

Menurut Pelda Chris, kebutuhan akan air ini sangat penting digunakan dalam pembangunan talud pada kiri dan kanan jalan sepanjang 1.600 meter. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jalan yang saat ini juga sedang dikerjakan agar tidak cepat amblas atau longsor.

Dijelaskannya, mekanisme pengerjaan talud dibuat dengan menyusun bahan material dari batu serta diperkuat dengan campuran pasir dan semen, sementara untuk bagian luar dinding talud dibuat serapi mungkin.

Masih menurut Pelda Chirs Bosa selain itu untuk mempercepat pengerjaan sasaran fisik juga mengggunakan alat berat (Excavator) guna mempermudah proses percepatan pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Umato'os dan Pantai Abudenok.

"Kita upayakan semaksimal mungkin sehingga target pembangunan sasaran fisik ini bisa tercapai dan dapat digunakan oleh masyarakat," jelas Chris.

Terkait dengan kegiatan TMMD ke-109 tahun anggaran 2020, Perwira Tinggi (Pati) Ahli KASAD Bidang Pengawasan Afrika dan Timur Tengah, Brigjen TNI Deddy Kusbandi, berkesempatan mendatangi Desa Umatoos Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Kehadiran Jendral Bintang 1 (satu) ini untuk memantau dan memastikan hasil bedah rumah dan pembukaan jalan baru hasil gotong royong Satgas TNI bersama warga setempat.

Turut mendampingi sang Jendral, ada Dandim 1605 Belu-Malaka, Letkol (Inf) Wiji Untoro dan beberapa perwira lingkup Kodim. Juga Asisten I Sekda Malaka, Drs. Zakarias Nahak, Kepala Dinas PUPR, Yohanes Nahak, Kadis PMD, Agustinus Nahak, Kadis Pariwisata, Rofinus Bau, Camat Malaka Barat, Efraim Bria Seran, S.Fil, MAP, Pjs Kepala Desa Umatoos dan tokoh masyarakat.

Brigjen TNI Deddy Kusbandi, menegaskan,dirinya datang langsung dari Mabes TNI untuk melihat hasil dari kegiatan TMMD ini. Dari pemantauannya, rumah yang dibedah sudah selesai dan penghuninya sudah menginap.

"Ini program (TMMD) dilaksanakan setiap tahun. Ini tentu merupakan sentuhan dari pemerintah pusat yang bersinergi dengan pemerintah daerah. Kita dari TNI siapkan tenaga dan biaya dari pemerintah. Intinya setiap program pemerintah untuk kepentingan rakyat harus tepat biaya, tepat waktu dan tepat sasaran. Sekarang ini kita dengar dari bawah apa kebutuhan rakyat dan kita bahas di pusat," kata Deddy.

Dirinya meminta Pemda Malaka untuk terus melakukan pembangunan baik perumahan maupun infrastruktur jalan. Rumah layak huni sangat diperlukan dan akses jalan mempermudah warga dalam meningkatkan ekonomi keluarga. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved