Ketua STIKOM Uyelindo Kupang, Marianus Ignaisus J Lamabelawa: Mahasiswa Non IT Ikut Pra Kuliah
Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marianus Ignaisus J Lamabelawa: Mahasiswa Non IT Ikut Pra Kuliah
Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marianus Ignaisus J Lamabelawa: Mahasiswa Non IT Ikut Pra Kuliah
POS-KUPANG.COM - SEKOLAH Tinggi Manajemen dan Informatika Teknik Komputer ( STIKOM) Uyelindo Kupang merupakan satu-satunya kampus dengan platform informasi dan teknologi (IT) di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, mahasiswanya bukan hanya tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ada alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) dan umum. Mahasiswa baru yang merupakan tamatan SMA mendapat perlakuan berbeda.
"Di awal perkuliahan, bagi siswa-siswi non IT diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa yang dari SMK," kata Ketua STIKOM Uyelindo Kupang, Marianus Ignasius J Lamabelawa, M.Cs dalam acara Ngobrol Asyik Pos Kupang, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Dokter Nirmalia Husin, M.Ked (Ped), Sp.A: Melayani Anak-anak Indonesia dengan Hati Tulus
Seperti apa program pra kuliah? Bagaimana implementasinya? Apa kendala yang dihadapi? Berikut petikan wawancara Manajer Online Pos Kupang Imam Hidayat dan wartawati Pos Kupang Maria Eno Toda dengan Marianus Ignasius Lamabelawa.
STIKOM sebagai kampus IT. Apakah sebelum menerapkan pembelajaran daring, dosen dan mahasiswa sudah dibekali dengan IT?
Sekalipun kampus IT, tetapi untuk mahasiswa inputannya masih beragam. Ada mahasiswa dari SMK dan umum, sehingga di awal perkuliahan bagi siswa-siswi non IT diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa dari SMK.
Program pra kuliahnya berapa lama?
Pra kuliah selama satu minggu. Supaya bisa operasikan word, excel dan internet disertai dengan pengenalan perkuliahan daring, sehingga semua dasar di kampus itu diperkenalkan dan mahasiswanya tahu, maka ke depan iya bisa mengerjakan tugas-tugas yang dikirim dosen melalui daring. Jadi, itu literasi dasar bagi mahasiswa.
Baca juga: Tiara Andini: Dua Nominasi
Untuk mahasiswa semester awal perlu diberikan pengenalan dan pengetahuan dasar-dasar di kampus. Namun untuk mahasiswa semester tiga ke atas sudah mahir dalam mengoperasi IT.
Bagaimana dosennya?
Untuk dosen STIKOM Uyelindo sendiri, 80 persen basic-nya IT. Jadi, kalau dosen mata kuliah umum yang belum tahu, dia bisa mengikuti dari dosen mata kuliah seperti agama, bahasa Inggris dan lain-lain. Karena wajib untuk tahu, makanya dosen harus belajar juga.
Saat perkuliahan daring, apabila terjadi gangguan seperti data habis atau jaringan eror, bagaimana cara mengatasinya?
Kami mempunyai dua plan. Pertama, sebelum memulai pembelajaran, materinya harus dikirim ke google class room file presentasi, videonya. Setelah itu diadakan asinkronous seperti zoom. Tetapi awalnya sudah diperingatkan terlebih dahulu apabila sebelum mengajar, dosennya harus menyampaikan.
Plan kedua, apabila jaringannya eror tidak perlu panik, karena bisa membuka file presentasinya di google class room. Bertanya melalui aplikasi itu, supaya tidak tertinggal, dan biasanya live YouTube. Jadi, kapan pun mereka dapat menontonnya.
Awalnya sudah disosialisasi?
Awalnya sudah disosialisakan, tapi dari mahasiswa yang merespon beragam.
Apa keunggulan dari sistem pembelajaran online dengan sistim pembelajaran tatap muka di STIKOM?
Keunggulan dari program pembelajaran daring ini, yaitu mengurangi kertas dan semua materi yang dibahas terekam. Jadi, apabila mahasiswa yang sedang mengikuti, tapi ada kesibukan lain, maka mahasiswanya dapat membuka untuk menontonya kembali.
Sedangkan pembelajaran tatap muka, apabila mahasiswa yang tidak serius mengikuti perkuliahan, maka dengan sendirinya akan tertinggal bahan kuliah karena tidak terekam.
Kekurangan dari pembelajaran daring, yaitu persediaan paket data mahasiswa harus cukup, memiliki hand phone (HP) yang cukup baik dan harus dua HP atau laptop. Apalagi mata kuliah praktikum, HP yang satu digunakan untuk zoom dan yang satunya lagi dipakai untuk mempraktekan.
Apakah program ini akan diberlakukan terus pasca pandemi Covid-19?
Menurut saya, apabila dilihat dari kebijakan Kemendikbud berkaitan dengan kampus merdeka, merdeka belajar, untuk ke depannya bisa seperti ini. Namun harus lakukan terus menerus supaya dapat beradaptasi dan menemukan gaya pembelajaran onlinenya seperti ini.
Apakah ada kemungkinan untuk dilanjutkan?
Secara sistim dapat dilanjutkan. Tetapi hanya bisa online dengan standar akreditasi. Sehingga takutnya, apabila nanti diakreditasi masih membutuhkan kertas asensi, sedangkan sudah lakukan pembelajaran online.
Pembelajaran online sudah berjalan selama satu semester. Apakah berpengaruh terhadap terhadap kualitas mahasiswa?
Pengaruh dari pembelajaran ini pasti ada. Tetapi ada mahasiswa yang masih mempertahankan prestasinya, dan ada mahasiswa lain karena faktor paket data, maka memgalami penurunan. Namun, secara umum tetap sama, tidak mengalami anjlok, hanya untuk mahasiswa baru yang masih butuh penyesuaian, karena awal masuk langsung dengan online.
Apakah ada kendalam dengan sistem pembelajaran saat ini?
Untuk kampus, kami mengalami kenaikan karena ada beberapa mahasiswa yang awalnya ingin lanjut kuliahnya di Jawa, namun karena pandemi Covid-19 ini, maka lanjutkan perkuliahannya di STIKOM.
Sekarang untuk semua prodi sudah terakreditasi B dan juga institusinya, sehingga ingin kuliah dimana pun juga tetap sama. Tahun ini Kampus STIKOM Uyelindo Kupang mendapatkan dua hibah.
Pertama, mendapatkan kampus merdeka, merdeka belajar untuk mendesain kurikulum nanti. Kedua, regulasi pembelajaran langsung.
Jadi, kampus STIKOM sebagai perguruan tinggi di 3T, kami bermitra dengan Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Minggu depan sudah kick off dengan 150 mahasiswa yang akan diajarkan oleh dosen-dosen Atmajaya Jakarta.
Dan, sekitar 8 atau 10 mata kuliah yang akan diajarkan dari Admajaya sekaligus penilaiannya.
Sehingga mahasiswa akan menikmati kuliah seperti di Jakarta, padahal kuliahnya di Kupang. (ray rebon)