Cerita dari Kampung Adat Kawa Nagekeo yang Membius Wisatawan, Mendukung Wisata Premium Labuan Bajo
bertatap muka dengan warga Kampung Adat Kawa mengatakan pesona alam di Pulau Flores sangat indah.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Cerita dari Kampung Adat Kawa Nagekeo yang Membius Wisatawan, Layak Mendukung Wisata Premium Labuan Bajo
POS-KUPANG.COM | MBAY --Tim dari Direktorat Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia mengunjungi Kampung Adat Kawa di Desa Labolewa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Kamis (22/10/2020).
Mereka diantaranya, Ismayanti, Ina Djamhur, Harpa Mantra, Edo Riwu.
Ismayanti saat bertatap muka dengan warga Kampung Adat Kawa mengatakan pesona alam di Pulau Flores sangat indah. Pesona alam masih sangat alamiah.
Kedatangan tim Kemenparekraf di Flores untuk melihat langsung dan merekam semua obek wisata budaya, wisata alam dan buatan sehingga dalam perencanaan apakah layak dimasukan dalam paket wisata yang mendukung pariwisata premium di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Ismayanti mengatakan segala masukan dan penuturan terkait kawasan Kampung Adat Kawa akan menjadi bahan bagi tim untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya kedepan.
Termasuk kalender budaya, adat istiadat, keadaan alam, cuaca dan iklim serta kehidupan masyarakat di Kampung Kawa.
Sementara itu, Ina Djamhur menyebutkan pesona Flores sangat menakjubkan karena memiliki keunikan masing-masing. Potensinya sangat besar dan menjanjikan.
Ia menyebutkan bahwa kedatangan mereka juga untuk melakukan dokumentasi dan mempromosikan ke dunia luar bahwa Nagekeo dan Flores pada umumnya.
"Flores sangat eksotik dan potensinya sangat besar. Dari Labuan Bajo hingga Larantuka. Flores ini kaya dengan kampung adatnya dengan kebudaayan, tenun-tenunnya dan masyarakatnya luar biasa. Saya terheran-heran dengan kekayaannya. Dan kita akan bawa untuk diperkenalkan kepada wisatawan domestik dan manca negara," ujarnya.
Ia mengagumi pesona Kampung Adat Kawa di Desa Labolewa. Bahwa alamnya yang masih asri menjadi keunikan tersendiri.
"Bapak-bapak, alam dan budaya disini sangat hebat. Kami melihat ini karena kami bukan orang dari sini. Tapi kami melihat ini sangat baik dan mudah-mudahan kehadiran kami bisa diterima oleh bapa mama disini," ujarnya.
Sementara itu Sekertaris Dinas Pariswisata Nagekeo, Oliva Monika Mogi, menjelaskan peson Kawasan Kampung Adat Kawa masih sangat asri. Sehingga memang keunikanya harus dipertahankan.
"Saya baru pertama kali datang. Selama ini saya hanya dengar cerita dari teman-teman yang sering kesini. Saya melihat memang kawasan ini sangat bagus," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Kampung Adat Kawa sudah dikenal sebagian orang, wisatawan domestik dan mancanegara sudah masuk kesana. Lewat pemberitaan media massa baik televisi dan koran cetak, media online kawasan itu menjadi pusat perhatian berbagai pihak.
"Karena berita-berita dari sini orang dipusat tau tempat ini. Maka hari ini kita kedatangan tamu dari pusat. Karena Kawa ini sudah dikenal oleh orang lain. Hari ini kita bersyukur, ibu Maya dan timnya datang langsung kesini. Apakah Kampung Kawa ini layak untuk mendukung kawasan premium Labuan Bajo. Apakah ini juga menjadi paket wisata kedepannya," ujarnya.
Ia menyatakan kesempatan itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Karena pada saat itu masyarakat bisa meneritakan apa saja terkait persoalan yang dihadapi masyarakat adat Kawa. Selain itu masyarakat juga bisa menyampaikan apa saja yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
"Kedatangan mereka ini adalah kesempatan untuk bapak mama sekalian. Apa-apa yang harus diperbaiki kedepan, cerita kepada mereka apa-apa saja terkait Kampung Adat Kawa. Adatnya bagaimana, budayanya, kebiasaan warga, cerita apa saja yang bersumber dari Kampung Adat," ujarnya.
Ia berharap agar Kampung Adat Kawa menjadi salah satu paket wisata yang layak dikunjungi oleh wisatawan untuk mendukung wisata premium di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
"Tentunya kita berharap, Kampung Adat Kawa masuk dalam perencanan pola perjalanan wisata di Flores," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Nagekeo, Edi Due Woi, menjelaskan kedatangan tim dari Kemenparekraf untuk melihat langsung kondisi riil di Kampung Adat Kawa.
Pria yang akrab disapa Edi ini menyebutkan kawasan Kampung Adat Kawa sangat unik dan menarik untuk dikunjungi.
Kawasan itu paket wisatanya sangat lengkap. Pesona Kampung Adat, bukit-bukit, padang savana, gunung dan alam yang masih sangat asri. Sehingga kawasan itu menjadi layak dikunjungi.
Setiap orang yang datang pasti tidak akan kecewa dengan panorama alam yang indah. Ketika tiba akan disambut dengan suguhan alam yang begitu luar biasa. Keindahanya sangat istimewa berbeda dengan ditempat-tempat yang lainnya.
"Tim harus mengetahui proses adatnya. Kalender adatnya harus diceritakan saja kepada mereka. Pola pariwisata itu harus direncanakan dengan baik. Sehingga kita bisa menangkap peluang yang ada," ujar ketua komunitas Nagekeo Fotogragfer Club ini.
Sementara itu, Kepala Desa Labolewa, Marselinus Ladho menyampaikan selamat datang di Kampung Adat Kawa.
Marselinus menceritakan Kampung Adat Kawa merupakan wilayah administrasi Desa Labolewa Kecamatan Aesesa.
Dari Kota Mbay bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar satu jam perjalanan.
"Dari Kota Mbay hanya 30 menit saja sudah sampai di depan Kantor Desa Labolewa. Dari depan kantor desa Labolewa memakan waktu hanya 25 hingga 30 menit saja. Itu pun karena jalan masih sangat rusak dan memang belum pernah diaspal," ujarnya.
Ia menyebutkan keunikan lain Kampung Kawa adalah jalan yang rusak karena memang sangat cocok untuk traking bagi sebagian orang sehingga bisa menikmati perjalanan dari Kantor desa hingga Kampung Adat Kawa.
Ia juga menyebutkan sebelum sampai pada Kampung Adat Kawa, wisatawan juga bisa singgah di Watu Go atau batu gong. Disebut batu gong karena jika dipukul, batu tersebut bunyi mirip suara gong pada umumnya.
Setelah melintas melewai batu gong, wisatawan juga bisa melihat objek lainnya yang sangat unik yaitu bekas kaki Jingga Beli pada sebuah batu.
Baca juga: Kopdit Sangosay Gelar RAT Luar Biasa Secara Virtual
Baca juga: Betrand Peto: Ayah Gak Boleh Gitu, Ruben Onsu Ternyata Pernah Selingkuh, Sarwendah Syok!
Baca juga: Personel Satgas Pamtas Yonif 744/SYB Datangi Rumah Warga Beri Pengobatan
Baca juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta Secara Offline, Bisa via Online di sabakota.tangerang.go.id
"Itu semua merupakan keunikan di Kawasan Kampung Adat Kawa,"ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).