Warga Urus Paspor Via Calo, Wabup Agus Boli Desak Imigrasi Bangun Kantor di Larantuka

Pemkab Flotim sudah menyediakan satu gedung di belakang kantor pengadilan agama yang bisa dimanfaatkan.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli secara simbolis mengenakan rompi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) di Hotel Sunrise, Larantuka, Kamis (22/10/2020) 

Warga Urus Paspor Via Calo, Wabup Agus Boli Desak Imigrasi Bangun Kantor di Larantuka

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA--Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli (APB) mendesak pihak Kantor Imigrasi Maumere untuk segera membuka kantor pos pelayanan imigrasi di Kota Larantuka demi pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Agus Boli, Pemkab Flotim sudah menyediakan satu gedung di belakang kantor pengadilan agama yang bisa dimanfaatkan.

Namun sampai saat ini, pelayanan keimigrasian seperti pengurusan paspor masih harus dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Maumere.

Permintaan membuka kantor pos imigrasi di Larantuka menurutnya sangat mendesak karena selama ini banyak masyarakat Flores Timur sebagai pekerja migran mengurus paspor via calo saat sampai di Nunukan yang mengeluarkan biaya jutaan rupiah.

Wabup Agus Boli menyampaikan hal ini saat acara Pengukuhan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tingkat Kecamatan dan Rapat Penguatan Timpora Kabupaten Flores Timur di Hotel Sunrise, Larantuka, Kamis (22/10/2020).

"Di Flotim, yang kami paling butuh itu ada bangun kantor imigrasi di sini karena orang kami kalau keluar negeri susah. Kalau urus paspor di Nunukan bisa bocor jutaan karena melalui calo," keluh Agus Boli.

Menurutnya, permintaan untuk membuka kantor pos imigrasi yang merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Maumere sudah pernah disampaikan sejak tahun 2017 silam. Namun belum terealisasi hingga kini.

Wabup Agus Boli sendiri menyatakan sudah banyak permintaan dari masyarakat supaya dibuka satu kantor pos imigrasi di Kota Larantuka demi pendekatan pelayanan.

"Kita harus sepakat dulu kapan imigrasi bisa mulai bekerja di sini karena Flotim penyumbang tenaga kerja terbesar setelah TTS," ujarnya.

Dikatakannya, para pekerja migran dari Flores Timur sering bertahan di Nunukan beberapa lama karena masih mengurus paspor di sana. Karena pengurusan paspor melalui calo maka tak heran pula uang yang dikeluarkan pun bisa mencapai jutaan rupiah.

"Kenapa saya keras? Karena ini bukan sekedar tugas pemerintah tapi ini soal kemanusiaan. Kalau tidak ada pendekatan pelayanan maka kita semua berdosa besar," tegasnya.

Sementara itu, Christian Penna, Kabid Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Kanwil Kemenkumham NTT, menyebutkan saat ini sudah ada program yang dinamakan easy paspor. Dengan program ini warga bisa mengurus paspor tanpa harus datang ke kantor imigrasi.

"Petugas migrasi bisa langsung datang ke tempat. Kita jemput bola. Secara daring sudah ada. Ada masyarakat terkumpul mau urus paspor lalu kita datangi ke mereka," imbuhnya.

Program ini menurutnya juga untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved