AL Malasya Sok Sangat, Tapi Kapalnya Bisa Dususupi Kopaska TNI AL, Hanya Dibentak Langsung Kabur
Pasukan tempur Indonesia atau dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI memiliki tiga matra masing-masing AD , AL dan AU. Masing-masing matr
Mereka secara tega menganiaya para pekerja di sana.
Suatu ketika, pada 1 April 2005, pihak Malaysia kembali menerjunkan kapal Marine Police dan TLDM.
Pagi itu, kedua kapal tersebut melempar jangkar tak jauh dari tempat Kopaska bertugas.
Baca juga: Nathalie Holscher Dituduh Cuma Incar Harta Sule, Mbak You: Namanya Wanita Pasti Ingin Hidup Layak
Baca juga: Dian Sastro Tiba-tiba Marah , Unggah Foto Luna Maya Geram Suaminya Pernah Pacaran dengan Eks Ariel
Baca juga: Sarita Abdul Mukti Beri Jawaban Menohok ke Mantan yang Direbut Jedun,Tapi Akui Hal Ini UsaiBercerai
Baca juga: Rakyat Timor Leste kini Nyesal Pisah dari NKRI,Kekayaan Akan Habis:Kami Tidak Memiliki Apa-apa Lagi
Kemudian, diturunkanlah kapal patroli TNI AL, KRI Todong Naga (819) untuk mengusir kedua kapal Malaysia.
Namun, usaha patroli tersebut sia-sia. Kemudian, komandan KRI Todung Naga pun meminta bantuan pada tim lainnya.
Mendengar permintaan rekannya, Serka Ismail bergegas meminta izin pada atasannya, komandan tim Kopaska, Lettu Berny.
Serka Ismail dibekali sebuah perahu karet, tetapi dilarang membawa senjata.
Larangan ini dibuat agar aksinya tak menimbulkan kekerasan dengan pihak Malaysia.
Serka Ismail, ditemani dua rekannya, Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono pun langsung beraksi.
Serka Ismail mengemudikan perahu karet berkecepatan tinggi. Ia sengaja membuat pergerakan manuver zig-zag.
Pergerakan ini berhasil mencuri perhatian anak buah kapal (ABK) kapal Malaysia.
Perahu karet yang dikemudikan Muhadi kembali melakukan pergerakan lebih lincah.
Sementara itu, Serka Ismail telah menjatuhkan tubuhnya dari sisi perahu yang tak terlihat.
Ia berenang menuju kapal Malaysia.
Serka Ismail melompat ke atas geladak kapal Malaysia