Khasanah Islam

Ustadz Abdul Somad Ungkap Rahasia Puasa Senin Kamis, Berikut Keistimewaannya

Mau tahu rahasia keistimewaan apa yang luar biasa dari Puasa Senin Kamis? Ikuti terus artikel ini.

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Instagram/ululalbaab.unj
Puasa Senin Kamis. 

"عن معاذ بن زُهْرة: أنه بلغه أن النب ي صَلَّى الََُّّ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ كان إذا أفْطر؛ قال: " اللهم لك صُمْت، وعلى رزقك أفطرت

Dari Mu’adz bin Zuhrah: telah sampai kepadanya bahwa ketika berbuka Rasulullah Saw mengucapkan: “Ya Allah untuk-Mu puasaku dan atas rezeki-Mu aku berbuka”.

Baca juga: Ibadah Puasa Sunnah Senin Kamis, Doa, Hukum dan Manfaat Puasa Senin Kamis

Menurut Syekh al-Albani, sanad hadits itu dha’if mursal, status Mu’adz ini adalah seorang tabi’i majhul.

Namun Syekh Ibnu ‘Utsaimin Membolehkan Doa Yang Didha’ifkan Syekh al-Albani:

"Sesungguhnya waktu berbuka adalah waktu terkabulnya doa, karena waktu berbuka itu waktu akhir ibadah, karena biasanya manusia dalam keadaan sangat lemah ketika akan berbuka, setiap kali manusia dalam keadaan jiwa yang lemah, hati yang lembut, maka lebih dekat kepada penyerahan diri kepada Allah SWT,".

Doa buka puasa kedua, atau yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاءالله

“Dzahaba azh-Zhama’u wabtallati al-‘Uruqu wa"

“Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah dan balasan telah ditetapkan insya Allah"

Ustadz Abdul Somad mengatakan, kedua doa berpuka puasa itu boleh dipakai.

Hal itu seperti disampaikan Syekh Ibnu Utsaimin ulama Saudi Arabia.

Doa buka puasa dibaca saat kita sudah mendengar azan Maghrib atau memang masuk waktu Maghrib.

Keistimewaan Orang Puasa

Al Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya mengungkapkan, orang yang biasa berpuasa punya dua keistimewaan.

Pertama, orang puasa sering meningkatkan amal soleh.

"Anda misalnya sedang puasa. Pasti amal soleh anda meningkat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Biasa hanya melaksanakan solat fardhu, lalu saat puasa ditambah dengan solat sunnah.

"Kalau nggak solat sunnah bisa gelisah. Tiba-tiba rajin baca Quran. Tiba-tiba pengen infak. Tiba-tiba meningkat amal soleh, amal soleh," kata Ustadz Adi Hidayat.

Kedua, orang puasa itu umumnya punya kesanggupan dan kekuatan untuk menahan maksiat.

"Nggak ada orang puasa maksiat. Karena minimal takut batal puasanya," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Silakan cek, apa ada orang puasa mencuri? Tidak. Apa ada orang puasa mau dusta? Tidak," lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Bahkan saat seorang yang puasa sedang sendirian, punya potensi untuk menyimpang, dia tahan.

"Karena khawatir minimal takut batal puasanya," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Ya Ustadz Adi Hidayat menceritakan, suatu waktu, buka puasa sesuai jadwal jam enam sore.

Jam enam kurang seperempat ada orang diprovokasi.

"Orang puasa diprovokasi orang lain. Dimarahin, dicela, dihina, habis satu buku. Apakah marah? Tidak. Apakah membalas? Tidak.

Temannya heran lalu bertanya, kamu nggak biasanya begini. Kenapa nggak dibalas?

"Entar habis Maghrib. Tapi habis Maghrib tidak dibalas, lupa, dah selesai. Dari pada pahala saya hilang," cerita Ustadz Adi Hidayat.

(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved