Berita Kupang Hari Ini
I Nyoman Marpa: Bisnis Keluarga Lebih Tahan Banting
Chairman the Center for Family Bussines Study, I Nyoman Marpa mengatakan, Bisnis Keluarga memiliki peran yang penting dalam perekonomian
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Chairman the Center for Family Bussines Study, I Nyoman Marpa mengatakan, bisnis keluarga memiliki peran yang penting dalam perekonomian. Tantangan terberatnya adalah bagaimana memprofesionalkan perusahaan, karena dimensinya bisnis dan keluarga.
"Kalau kita bicara bisnis keluarga merupakan bagian penting tata kehidupan dan perekonomian suatu negara, ya. Karena 90 persen lebih bisnis di dunia bukan hanya di Indonesia adalah bisnis keluarga. Jadi jangan berkecil hati dengan bisnis keluarga," kata Marpa dalam acara diskusi virtual dengan tema Mengelola Bisnis Keluarga Secara Provesional, Jumat (16/10/2020).
Kelas online ke-7 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia NTT ini dipandu Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Hasyim Ashari. Pesertanya adalah pelaku UMKM dan yang baru merintis usaha.
Baca juga: Ritual Tangkap Ikan di Sumba Barat: Uniknya Magowo Libu Watu
Sebanyak 78 peserta kelas online sudah mempunyai usaha, sedangkan 22 persen belum memiliki usaha. Dari total peserta tersebut, ada 15 persen yang mempunyai usaha warisan, dan 85 persen usaha sendiri.
Menurut Mapa, tantangan terberat bisnis keluarga yaitu bagaimana memprofesionalkan perusahaan dan keluarga. "Karena dimensinya tidak hanya bisnis tapi juga keluarga. Sebenarnya bisnis keluarga walaupun dimulai dari kecil tapi sampai besar pun masih menjadi bisnis keluarga," ujarnya.
Ia menuturkan, saat pertama kali memulai bisnis keluarga, sebagian besar menanyakan apakah sedang meneliti UMKM? "Sehingga ada paradigma bisnis keluarga ada UMKM. Tapi setelah masuk di dalamnya, bisnis keluarga dimulai dari skala kecil sampai besar adalah bisnis keluarga."
Baca juga: Adhisty Zara: Pernah Terpuruk
Berbicara bisnis, lanjut Nyoman, paling penting bisa terus berkembang selama-lamanya. Kemudian profesional karena hampir semua menginginkan bisnis keluarganya profesional.
Menurutnya, bisnis keluarga adalah usaha atau bisnis yang dikelola satu atau dua keluarga besar. Berbicara mengenai bisnis keluarga harus mempunyai mimpi yang besar dan ada sebuah kutukan bahwa generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati dan ketiga menghabiskan. Artinya, sebagian besar bisnis keluarga selesai di generasi ketiga. Tetapi bila dapat mengelola dengan baik maka bisa berkembang. Karena banyak bisnis keluarga yang berkembang menjadi profesional yang besar dan bertahan ratusan bahkan ribuan tahun.
Ia mengatakan, bisnis keluarga lebih memilki daya banting yang kuat dari perusahaan non keluarga. Ada reses di Jepang bahwa perusahaan keluarga tingkat resistensi terhadap krisis dan kecepatan untuk bangkit lebih cepat dari perusahaan non keluarga.
"Pada Mei lalu ada riset yang diluncurkan Jurnal Institut Ekonomi mengatakan bahwa ada tiga hal, perusahaan keluarga lebih punya resistensi kepada krisis, lalu krisis tahun ini membuat keluarga lebih harmonis dan krisis pandemi ini membuat mereka jauh lebih aware terhadap teknologi. Itulah pentingnya dan besarnya peran bisnis keluarga du dunia serta diharapkan bisnis keluarga dapat menopang ekonomi bangsa," paparnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja menyampaikan bahwa kelas online bertujuan untuk membangun UMKM 4.0.
"Pandemi Covid-19 ini berdampak besar pada UMKM, dimana ada pembatasan yang berlangsung memberi dampak pada penjualan. Untuk itu pemerintah telah meluncurkan pemulihan ekonomi nasional dan BI akan memberikan hal khusus dalam peningkatan kinerja UMKM di tengah pandemi di NTT. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah survival sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan kita akan meneruskan program itu untuk menjadi lebih bangkit di tengah pandemi," kata Nyoman saat pembukaan.
Ia berharap memberikan dampak positif bagi kinerja UMKM di NTT. BI NTT akan selalu melakukan monitoring dan coaching kepada seluruh UMKM serta pada saatnya nanti akan ada program on boarding menuju expo komoditas-komoditas unggulan di NTT.
Ia juga menyampaikan ketahanan dari UMKM sangat penting, maka harus disiapkan SDM, sektor produksi dan juga pemasarannya sehingga UMKM NTT tetap bertahan di tengahn guncangan atau tantangan yang besar di kondisi Covid-19 ini.
Kelas online ini, kata Nyoman, UMKM dilatih secara kompleks dan komprehensif dengan format klasikal 10 pertemuan dan coaching online.
