Berita Regional NTT
TNI bersama Warga Inovatif Bangun Bak Penampung Air dari Terpal, Simak Giat TMMD
Krisis air bersih saat musim kemarau memang sangat dirasakan warga di Malaka khususnya di Kecamatan Malaka Barat. Apalagi ber
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM I BETUN--Krisis air bersih saat musim kemarau memang sangat dirasakan warga di Malaka khususnya di Kecamatan Malaka Barat. Apalagi bertepatan dengan TMMD 109 Kodim 1605/Belu-Malaka ini, dimana membuka akses jalan
dan pembuatan talud.
Untuk itu, Satgas TMMD 109 bersama warga gotong royong membangun bak penampung air dari terpal guna menampung air agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan sukses.
Koordinator Material Satgas TMMD Pelda Chistovao Soares Bosa di Betun, Selasa (13/10) menuturkan,
kebutuhan akan air dalam membantu proses percepatan pengerjaan sasaran fisik TMMD sangat diperlukan. Terlebih lagi pada saat musim kemarau persediaan akan air sangat terbatas.
Guna mengantisipasi akan hal tersebut, Satgas TMMD Kodim 1605/Belu bersama warga gotong royong membuat bak penampung air yang terbuat dari terpal di lokasi sasaran fisik pembangunan jalan dan talud, Senin (12/10).
Pembuatan bak penampung air darurat tersebut sebagai salah satu langkah untuk membantu mempercepat proses pengerjaan pembangunan jalan dan pembangunan talud yang saat ini sedang terus dikebut pengerjaannya.
"Kebetulan di lokasi pembangunan jalan dan talud ini jauh dari mata air sehingga kita membuat bak penampung air darurat dari terpal dan untuk pasokan airnya dengan menggunakan mobil tanki milik Kodim," ujar Pelda Chris.
Menurut Pelda Chris, kebutuhan akan air ini sangat penting digunakan dalam pembangunan talud pada kiri dan kanan jalan sepanjang 1600 meter. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jalan yang saat ini juga sedang dikerjakan agar tidak cepat amblas atau longsor.
Dijelaskannya, mekanisme pengerjaan talud dibuat dengan menyusun bahan material dari batu serta diperkuat dengan campuran pasir dan semen, sementara untuk bagian luar dinding talud dibuat serapi mungkin.
Masih menurut Pelda Chirs Bosa selain itu untuk mempercepat pengerjaan sasaran fisik juga mengggunakan alat berat (Excavator) guna mempermudah proses percepatan pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Umato'os dan Pantai Abudenok.
"Kita upayakan semaksimal mungkin sehingga target pembangunan sasaran fisik ini bisa tercapai dan dapat digunakan oleh masyarakat" katanya.
Untuk diketahui bahwa memasuki hari ke-21 progres pencapaian sasaran fisik pembangunan jalan mencapai 68 persen dan pembuatan talud mencapai 66 persen.
Sedangkan progres rehab 8 unit rumah tidak layak huni (RTLH) perkembangan prosentasenya masing-masing unit adalah Rumah 1: 68 persen, Rumah 2: 75 persen Rumah 3: 65 persen, Rumah 4: 69 persen, Rumah 5: 72 persen, Rumah 6: 67 persen, Rumah 7: 68 persen dan , Rumah 8: 68 persen.
Sementara itu kegiatan sasaran non fisik yang telah dilaksanakan berupa Penyuluhan Rekrutmen TNI, Penyuluhan Wasbang, Penyuluhan KB Kesehatan, Penyuluhan Han Pangan, Penyuluhan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme, Penyuluhan Lingkungan hidup dan Kehutanan.(*)
Baca juga: Liga 1 Dilanjutkan 1 November, Polisi Tak Beri Ijin Pertandingan Awal Januari Baru Kick Off ?
Area lampiran
BalasBalas ke semuaTeruskan
