Mahfud MD Bantah Sebut SBY dan AHY Dalang Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Balas Cuitan Andi Arief

Pemerintah tidak pernah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja yang terjadi belakangan ini

Editor: Hermina Pello
instagram @agusyudhoyono
Mantan Presiden RI, SBY dan Putra, AHY 

POS-KUPANG.COM - Pemerintah pemerintah tidak pernah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja yang terjadi belakangan ini.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan hal tersebut saat membalas cuitan kader Partai Demokrat, Andi Arief

Mahmud mengatakan, pemerintah tidak pernah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja yang terjadi belakangan ini.

Semula, dalam cuitan di Twitter pribadi, Andi Arief meminta klarifikasi terhadap Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta BIN.

Klarifikasi yang dimaksud Andi Arief adalah tuduhan yang dilayangkan kepada SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Partai Demokrat terkait demo besar.

Bila tidak ada klarifikasi dari pihak pemerintah, lanjut Kepala Bappilu Partai Demokrat itu, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereka.

"Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda," tulis Andi Arief, Selasa (13/10/2020).

Cuitan tersebut segera dibalas oleh Mahfud MD yang menegaskan, pemerintah tidak pernah menuduhkan hal tersebut kepada keluarga Presiden ke-6 itu.

Ia bilang, pemerintah tidak pernah mengatakan SBY dan AHY sebagai dalang atau pihak yang membiayai unjuk rasa.

Mahfud MD justru bertanya balik klarifikasi apa yang diminta Andi Arief. Ia juga meminta Andi Arief memberi tahu kapan pemerintah berkata hal itu.

Menurut Mahfud MD apa yang terjadi terhadap SBY, AHY, dan Partai Demokrat hanyalah kabar tak jelas yang beredar di media sosial.

"Klarifikasi macam apa yg diminta Mas @AndiArief__?

Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras.

Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu.

Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yg tak jelas," balas Mahfud MD.

Cuitan penjelasan Mahfud MD itu lantas dibalas Andi Arief dengan ucapan terima kasih.

Sebelumnya, SBY meminta pejabat negara yang menyebut ada dalang dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja, untuk mengungkapkannya secara jelas ke masyarakat.

"Lebih bagus, kalau memang menggerakkan, menunggangi, membiayai itu oleh negara dianggap kejahatan melanggar hukum dan hukum harus ditegakkan."

"Lebih baik disebutkan," ujar SBY dalam akun Youtube resminya, Jakarta, Senin (12/10/2020).

Menurut SBY, jika tidak ada kejelasan pihak yang dituduh sebagai dalang, maka akan menciptakan suasana tidak baik di masyarakat.

Juga akan menimbulkan saling curiga, hingga akhirnya memunculkan kabar bohong.

"Kalau tidak (disebut), nanti dikira negaranya melakukan hoaks, tidak bagus karena kita harus percaya pada pemerintah kita," ucap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

SBY meyakini, penyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Badan Intelijen Negara (BIN), terkait aktor atau dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja bukan ditujukan untuknya.

"Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut juga baik, dengan BIN juga tidak ada masalah."

"Saya tidak yakin kalau BIN menganggap saya ini sebagai musuh negara, saya kira tidak," ucap SBY.

AHY Ngaku Diserang Akun 'Bodong'

Susilo Bambang Yudhoyono mencium kening putranya, Agus Harimurti Yudhoyono. (Instagram/agusyudhoyono)
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ketidakjelasan draf final RUU Cipta Kerja menimbulkan kekacauan informasi di tengah masyarakat.

Menurut AHY, pemerintah dan masyarakat tengah saling menuding menyebarkan hoaks soal UU Cipta Kerja.

Padahal, rujukan terkait kebenaran informasi tersebut belum ada.

"Jadi, bagaimana kita menganggap berita yang beredar itu hoaks atau bukan," tulis AHY dikutip dari akun Twitter @AgusYudhoyono, Selasa (13/10/2020).

AHY merasa khawatir masyarakat tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks.

AHY juga mengungkapkan, ada akun palsu atau 'bodong' yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.

Putra sulung SBY itu juga dituduh sebagai dalang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

"Ada 'akun bodong' yang menyerang diri saya pribadi dan @PDemokrat hanya karena kami berbeda pendapat."

Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker," kata AHY.

AHY mengatakan, tuduhan tak berdasar itu pun terbantahkan karena berbagai elemen masyarakat banyak yang menolak UU Cipta Kerja.

"Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker."

"Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik," ucap AHY.

Lebih lanjut, AHY mengimbau semua pihak agar menghargai perbedaan pendapat.

"Kita adalah negara demokrasi. Kita harus menghargai perbedaan pandangan dan pendapat. Penolakan

@PDemokrat terhadap UU Ciptaker, dilakukan justru untuk menjaga negara ini agar tidak salah langkah."

"Sebagaimana penolakan Partai Demokrat terhadap RUU HIP," ujar AHY.

Minta SBY Tidak Perlu Terpancing

Di sisi lain, politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengatakan, sebaiknya SBY tidak perlu merasa jadi tertuduh terkait adanya dalang dalam aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Pak SBY sebagai mantan Presiden, tokoh nasional, purnawirawan senior, seharusnya tidak perlu terpancing, tidak harus merasa sebagai tertuduh," ujar Andreas kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

"Karena tidak ada yang menuduh SBY sebagai dalang. Sampai saat ini tidak ada indikasi ke sana," sambung Andreas.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira saat ditemui Tribunnews.com, di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira saat ditemui Tribunnews.com, di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (8/11/2019). (Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau)

Menurut Andreas, sikap SBY seharusnya ikut serta menenangkan masyarakat, agar bangsa ini tidak terjebak dalam polemik berkepanjangan di tengah pandemi yang berpotensi memecah belah bangsa.

"Kami berharap Pak SBY menjadi simpul pemersatu bangsa," ucap Anggota Komisi X DPR itu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Balas Andi Arief, Mahfud MD: Kami Tak Pernah Bilang SBY-AHY Dalang Unjuk Rasa, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/14/balas-andi-arief-mahfud-md-kami-tak-pernah-bilang-sby-ahy-dalang-unjuk-rasa?page=all
Editor: Tiara Shelavie

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved