Berita NTT Terkini
Pesan Terakhir Pelari Nasional asal NTT Edu Nabunome, Ingin Ada Edu-Edu Lain dari Atletik dari TTS
Maunya kita keluarga jenazah almarhum di makamkan di kabupaten TTS namun karena adanya Pandemi Virus Corona maka jenazah almarhum dimakamkan di Jakart
dion mite
13.19 (9 menit yang lalu)
kepada saya
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG. COM | SOE - Edu Nabunome, mantan atlet nasional asal Kabupaten TTS - NTT telah berpulang ke Rumah Bapa, pada Senin (12/10/2020) malam. Namun Edu memiliki harapan tersendiri untuk dunia atletik di Propinsi NTT, khususnya di Kabupaten TTS yang merupakan tempat kelahirannya.
Pria yang sempat mengharumkan nama Kabupaten TTS di level propinsi, nasional dan dunia ini, mengharapkan agar pasca kepergiannya bisa lahir Edu-Edu baru yang mampu mengukir prestasi di level Propinsi, nasional dan dunia.
Hal ini diungkapkan Okto Nabunome, keluarga almarhum Edu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (13/10/2020).
Okto mengatakan, almarhum memiliki mimpi agar Kabupaten TTS mampu menghasilkan atlet atletik khususnya cabang olahraga lari yang mampu mengharumkan nama daerah maupun nama Indonesia di level Internasional.
Dirinya memiliki kekhawatiran, jika nantinya bangsa lain akan meremehkan Indonesia di cabang olahraga atletik karena ketiadaan atlet yang mampu bersaing di level internasional.
" Semasa masih aktif sebagai seorang atlet, almarhum merasakan sendiri bagaiman persaingan di level internasional begitu ketat. Namun karena kerja keras dan doa, beliau mampu menunjukkan kepada dunia jika atlet Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional bahkan keluar sebagai juara. Hal itu membuat bangsa lain memperhitungkan atlet dari Indonesia," ungkap Okto.
Okto menceritakan, setiap kali akan berlomba di level internasional, almarhum juga memiliki rasa minder setelah melihat para pesaingnya yang memiliki fisik yang tinggi menjulang. Namun dalam hatinya, almarhum selalu berdoa meminta pertolongan Tuhan Yesus agar dirinya tidak membuat malu nama Indonesia di depan bangsa lain.
" Saingan di cabor atletik berat. Mereka memiliki fisik yang lebih unggul. Satu langkah mereka sama dengan dua atau tiga langkah almarhum. Hal itu tak jarang membuat almarhum minder. Namun almarhum selalu berdoa memohon pertolongan Tuhan Yesus agar bisa mengharumkan nama Indonesia," ujarnya.
Pasca pensiun dari dunia olahraga lari yang mengharumkan namanya, almarhum bekerja sebagai instruktur di cabang atletik. Bahkan, keahlian beliau juga dilirik negara lain yang juga menggunakan jasa almarhum untuk mengembangkan cabang olahraga atletik.
Jenazah almarhum Edu Nabunome direncanakan akan dimakamkan di Jakarta.
" Maunya kita keluarga jenazah almarhum di makamkan di kabupaten TTS namun karena adanya Pandemi Virus Corona maka jenazah almarhum dimakamkan di Jakarta," jelasnya.
Untuk diketahui, Edu Nabunome, pria asal Kabupaten TTS pernah mencatat hattrick medali emas di nomor lari 10.000 meter putra SEA Games sejak 1987, 1989 dan 1991. Selain itu, di nomor lari 5.000 meter putra, ia juga meraih emas pada SEA Games 1987 dan 1989, dan juga lari marathon di SEA Games 1997. (din)
