Melihat Semangat 'Gerakan BISA' di Kampung Wisata Pajoreja di Kabupaten Nagekeo
keunikannya sendiri yang berbeda dari semua destinasi wisata di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Ia berharap agar warga Pajoreja benar-benar menerapkan protokol kesehatan dan memanfaatkan potensi yang ada.
Sementara itu, Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, mengataka orang bercocok tanam, memetik cengkeh adalah sebuah wisata bagi orang luar dan sangat mahal sehingga merupakan sebuah pengalaman yang otentik.
Bupati yang akrab disapa Don ini menegaskan itu adalah sebuah pengalaman berharga buat mereka dan merupakan jualan wisata di bagian selatan Nagekeo.
"Kita harus melaju dan menangkap peluang apa yang kita bisa dukung negara-negara peserta G20 tahun 2023 ada pertemuan di Labuan Bajo, kita di Nagekeo harus bisa mengambil bagian untuk apa yang bisa kita jual atau bawa ke labuan bajo," katanya.
Untuk diketahui, Kampung Pajoreja berada di Kecamatan Mauponggo berada tepat di bawah kaki gunung Ebulobo.
Kampung ini diapit perbukitan yang menjuntai pada sisi timur dan barat. Pada bulan September hingga Oktober aktivitas warga banyak di perkebunan cengkeh untuk memetik bunganya.
Beragam tanaman seperti pala, coklat, vanili, stroberi, kopi kelapa, pinang, serta buah naga tumbuh subur disekitar kebun milik warga di dekat kampung.
Selain itu adanya air sungai dibawah lembah yang masih terpelihara dengan baik.
Baca juga: Putra Siregar Puji Kebaikan Lesti, Lesty Kejora Traktir Semua Teman Klub Sepakbola Rizky Billar
Baca juga: Penguatan Karakter Siswa ADEM 3T SMAK Giovanni Intensifkan Pendampingan, Simak Yuk
Selain itu di Kampung ini juga terdapat tempat wisata alam air panas. Warga setempat menyebutnya Lowo Ae Bana. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).