Berita Timor Leste

Timor Leste Melawan Indonesia hingga Merdeka karena Referendum Kirim Surat Penting Ryamizard Ryacudu

Setelah melakukan invasi Timor Leste tahun 1975, Indonesia akhirnya menduduki wilayah tersebut hingga tahun 1999

Editor: Hasyim Ashari
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Ryamizard Ryacudu 

Surat itu bertujuan untuk meminta pertolongan medis di Timor Leste.

Surat tersebut kemudian ditanggapi oleh Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu untuk membangun satuan tugas medis yang terdiri dari TNI Angkatan Laut, TNI AL, TNI AU, Ahli Bedah Jenderal Mabes TNI dan Mindef.

Disusun rencana, bahwa misi tersebut akan dijalankan dengan KRI dr Soeharso 990, sebuah kapal perang rumah sakit level III dari Armur Indonesia.

Satgas kemudian membuat kerangka acuan sebagai pedoman misi, Surat Perintah Tim Satgas dari ketiga Satgas, melakukan rapat internal dan koordinasi dengan perwakilan RDTL di Jakarta.

Tim advance dikirim ke Dili untuk melihat apa RDTL benar-benar perlu dibantu, spektrum penyakit dan juga menilai sumber daya medis dan infrastruktur kesehatan yang bisa digunakan.

Sedangkan kapal perang rumah sakit disiapkan di Pangkalan Angkatan Laut Utama di Surabaya, Jawa Timur.

Pelayanan medis akan dilakukan di darat dan di kapal untuk kasus tertentu.

Dua batalyon medis dari Angkatan Darat dan Marinir juga saat itu direncanakan berada di kapal dan akan melakukan layanan medis darat.

Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan umum dan spesialis, termasuk pelayanan gigi.

Para pasien berasal dari veteran RDTL, polisi dan militer aktif bertugas dan rakyat Timor Leste.

Saat itu, diharapkan ada sekitar 2000 pasien dari 30 Januari hingga 1 Februari 2016 di Dili.

Sebagai kepala rumah sakit adalah Komandan A. Pudji Widodo MD dari Dinas Medis Armada Timur.

Perjalanan tersebut merupakan misi luar negeri pertama yang dilakukan oleh kapal tersebut bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan.

Untuk misi tersebut KRI SHS-990 membawa satu helikopter Bell 412 EP yang dibangun oleh PTDI Bandung Jawa Barat pada tahun 2012 milik 400 Skuadron Air Wing 1, Pusat Penerbangan Angkatan Laut untuk evakuasi udara.

Satgas terdiri dari 426 personel, yang terdiri dari 156 awak kapal dan 51 dokter spesialis dan dokter gigi berkumpul di Surabaya pada 24 Januari 2016. Tim ini dipimpin oleh Dirjen Penguatan Pertahanan, Laksamana Muda Agus Purwoto.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved